Jumat, 17 Juni 2011

"_With Love Part 8_"


Part 8


Ify mondar mandir gak karuan diruang tengah , lebih tepatnya dihadapan Oliv dan Ray yang sedang belajar bersama . Sebetulnya Ray sendiri sudah sangat pusing dengan pelajaran kimia didepannya ditambah lagi ia harus melihat aksi bolak balik Ify , tapi...diakan tamu gak enak dong kalau harus nyuruh Ify diem . Oliv yang juga sudah pusing stadium tinggi akhirnya angkat bicara

"lo kenapa sih kak..?? Dari tadi mondar mandir bolak balik kaya setrikaan panas nyariin bahan buat disetrika tau gak"protes Oliv , Ify gak menghiraukan ucapan Oliv sebenarnya sih bukan niat mau nyuekin tapi dia memang lagi gak denger

'Dea..cinta pertama..huhh kayannya Rio cinta banget sama tu cewe'Ify membatin , Ray geleng-geleng kepala melihat Ify dengan tampang mikirnya

"ckckckk...kak Ifyyyyy..."Oliv mulai mengeluarkan suara ngebassnya

"ebusetttt...ngebass amat suara lu Liv , pengang nih kuping gue"Ify mengusap-usap kupingnya begitupun dengan Ray

"habisnya lo sih kak disuruh diem gak mau diem"

"perasaan dari tadi gue diem deh , gak ngomong sama sekali"

"maksudnya Oliv bukan mulut lo yang diem kak , tapi elonya"ujar Ray nimbrung

"gue..??"Ify menunjuk dirinya sendiri

"iyee..denger yah kak Ify , gue ama Ray udah hampir tepar gara-gara rumus kimia dihadapan kita ini ditambah elo yang mondar mandir gak karuan didepan kita , itu semakin memperburuk kondisi otak kita"jelas Oliv

"Ifyyyyy....my sistaaaaaaa"seseorang berteriak keras dari arah luar . Kompak , Ify , Ray dan Oliv menoleh kesumber suara . Nampak Cakka yang tengah tersenyum lebar dengan wajah polosnya menghampiri Ify , Oliv dan Ray

"eh Kka lo bisa gak sih masuk rumah orang gak pake teriak , ngucap salam kek , say hello kek"protes Ify tepat didepan Cakka , Cakka nyengir

"wets..santai Fy , kalem...hallo Oliv eh ada Ray juga"sapa Cakka , Ray hanya tersenyum

"ngapain lo kesini Ray..?? Ngapelin Oliv yak..??"tanya Cakka asal , Ray tersenyum malu

pukkk..sebuah pulpen yang mulanya berada ditangan Oliv melayang dan mendarat mulus dijidat Cakka

"adawwww..Oliv , lo apa-apaan sih , jidat gue cacat"seru Cakka setengah meringis

"makanya kalau ngomong disaring dulu , jangan asal ceplos"sahut Oliv

"lha..gue kan cuman nanya kalau ngga ya tinggal jawab aja ngga"

"au ah bodo..yuk Ray kita ke taman belakang aja disini gak bisa konsen"ajak Oliv kepada Ray yang tengah asik memperhatikan perang mulut antar saudara sepupu itu

"eh ayo"

"ecieeee...yang gak mau diganggu"goda Ify

"hati-hati lo kalau berduaan ditaman ntar ada setan lewat bisa bahaya"sambung Cakka

"iye..lo berdua setannya"ujar Oliv kesal . Ia membereskan buku-buku dan peralatan tulisnya

"eh Ray..Agni apa kabar..??"tanya Cakka pada Ray yang hendak berdiri

"baik kok kak , bukannya tadi pagi kak Agni masuk yah , berarti dia sehat dong"jawab Ray

"belum baikan sama kak Agni ya kak..??"tanya Ray , Cakka menggeleng lemah dengan tampang putus asa

"sabar deh kak , mungkin kak Agni masih butuh waktu"Ray menepuk pundak Cakka , Cakka tersenyum dan balas menepuk pundak Ray

"makasih ya Ray"

"come on Ray"ajak Oliv , keduanya pun melangkah menuju taman belakang meninggalkan dua makhluk yang amat sangat mengganggu bagi mereka .
Cakka menghempaskan tubuhnya disofa , persis disebelah Ify

"eh Fy , jadi apa yang mau lo lakuin buat ngedamein gue ama Agni..??"tanya Cakka to the point . Ify tak menyahut , ia kembali asik melamunkan Rio . Merasa tak digubris , Cakka mengalihkan pandangannya ke arah Ify

"Fy..Fy...Ifyyy"seru Cakka berteriak , Ify yang duduk disebelahnya refleks menjauh dan mengusap-usap kupingnya

"ebusettttt....Cakka..teriak udah jadi hobby lo ya , ngga elo ngga Oliv suaranya sama , ngebass semua"Ify mencak-mencak , Cakka menatap heran

"eh nenk ada juga elo kali yang udah ganti hobby jadi ngelamun mulu , mikirin apaan sih serius amat sampe-sampe gue dikacangin , nyebelin lo"cerocos Cakka

"Rio"jawab Ify amat pelan , tapi bagi Cakka suara Ify udah cukup nyaring . Cakka tersenyum menggoda , Ify yang menyadari langsung meralat ucapannya barusan

"eh engga engga engga..em maksud gue bukan dia kok bukan , beneran deh serius gue gak bo'ong"Ify gelagapan sendiri , sedangkan Cakka malah tertawa

"hahhahaaaa...Fy..Fy..lo gak bo'ong aja udah jelek apalagi kalau bo'ong"Ify mendelik kemudian melemparkan sebuah bantal sofa didekatnya ke arah Cakka , tapi..melesett

"beuh....nyante Fy nyante , untung rambut gue gak kena"ujar Cakka sambil merapikan rambut bagian depan , Ify mendengus kesal

"tau ah...rese banget sih lo . Emang lo pikir lo ganteng gitu..??"Cakka mengangguk mantap , Ify melengos

"iuhhhh..kalau buat gue mah lo tuh gak banget"ucap Ify penuh penekanan diakhir kalimatnya , Cakka gak menanggapi

"udah lah Fy , lo ngaku aja..sama gue ini , jatuh cinta gak dosa kok Fy"

"maksud lo..??"

"ya itu jatuh cinta gak dosa kok sekalipun sama Rio , hehee"ujar Cakka menggoda

"lo nyengir tambah jelek"cibir Ify , Cakka menutup mulut , ekspresi mukanya berubah cemberut

"eh serius dong Fy , lo kenapa sih sampe mikirin Rio sebegitunya banget"

"jujur gak yahh"Ify menimbang-nimbang

"jujur aja lah biar cepet biar gue seneng juga"desak Cakka

"eh apa-apaan lo pake copast kata-kata gue segala"ujar Ify nyolot

"idihh..ngga gitu juga kaliii..lo kan biasanya ngomong gini 'iya kan , iya dong , iya ajalah biar cepet , biar gue seneng juga'.."Cakka menirukan gaya bicara Ify yang sudah sangat ia hafal

"sabodo teuing"ujar Ify melengos

"udah ah Fy , cape gue debat sama lo , jadi kenapa lo mikirin Rio..??"tanya Cakka lagi

"hemmm..gue pengen tanya , lo kenal sama cewe yang namanya Dea gak..??"

"Dea..?? Kenal..?? banyak kali temen gue yang namanya Dea , ada Dea tetangga gue , Dea sepupunya temen gue , Dea temennya temen gue , Dea.."Ify membekap'mulut Cakka

"stoppp....gue serius Cakka"ujar Ify sambil melepaskan tangannya dari mulut Cakka

"lo pikir gue becanda , gue juga serius tau"

"oke..maksud gue disini , Dea yang kakak kelas lo"

"oh dia..kenal , kenapa pengen dikenalin juga...OMG Ify...lo masih waras dong , masa lo minta kenalin sama cewe..ckckckk"Cakka berdecak tangan kanannya berpindah ke kening Ify , Ify langsung menoyor kepala yang sedang geleng kanan geleng kiri itu

"apaan sih Kka..gue tuh nanya bukan buat minta dikenalin tapi karna gue mau tau aja siapa sih Dea itu sampe Rio bisa sebegitu cintanya sama...upsss"Ify menutup mulutnya yang sudah keceplosan

"eh..kok lo tau , kan Rio cuman ceritain semua itu sama gue atau Rio udah cerita juga sama lo"Ify menggeleng , kemudian ia menceritakan kejadian tempo hari saat ia mengembalikan selembar foto milik Rio dan pada saat itu Rio menyebutkan nama gadis yang ada dalam foto itu adalah Dea..

"ohh..jadi gitu , trus kenapa lo mau tau banget sih..??"

"ya pengen tau aja"jawab Ify enteng

"Dea itu kakak kelas gue sama Rio waktu SMP , ya bisa dibilang cinta pertamanya Rio  tapi Rio gak berani nembak secara gitu Dea kan kakak kelas masa Rio nembak kakak kelas , gak lucu bangetkan...jadinya ya Rio gak nembak-nembak deh"

"teruss"

"emm sebetulnya waktu itu kata Rio , Dea sempet bilang kalau dia suka sama Rio tapi berhubung Rio speechles ya dia jadi gak ngomong deh kalau dia juga punya perasaan yang sama , eh besoknya pas Rio mau ngomong emm lebih tepatnya nyatain kalau dia juga suka sama Dea , Dea nya malah gak ada . Kata Aren sih temen sekelasnya Dea , Dea mulai hari itu udah pindah keluar negri gitu deh , gak tau kemana"jelas Cakka sambil mondar mandir dihadapan Ify , Ify hanya manggut-manggut mendengarkan

"ohhh..jadi gitu"

"hehh..gimana soal gue sama Agni..??"tanya Cakka yang baru ingat kalau tujuan utamanya kesini adalah menagih janji Ify untuk mendamaikannya dengan Agni

"ntar deh Kka kita bahas , sekarang gue lagi gak mood"ujar Ify melengos , ia beranjak dari duduknya dan melangkah ke lantai 2 menuju kamarnya

"yahhh..ditinggal sendiri dah gue"Cakka merebahkan tubuhnya di sofa

.........

"emmm..liv , emm gue boleh nanya gak..??"tanya Ray agak ragu . Ia dan Oliv baru saja selesai mengerjakan tugas kimia mereka , Oliv mengernyitkan dahi

"boleh..tanya aja..lagian sejak kapan sih gue ngelarang lo nanya.."Ray berdehem sebentar

"ehm..jadi gini , emm soal lo sama Deva..itu emm"

"belum ada pembicaraan lanjutan Ray"potong Oliv yang sudah mengerti arah pembicaraan Ray

"kalau kalian gak mau duduk berdua trus ngomongin itu semua , masalah kalian gak bakal selese Liv"Oliv menatap heran kearah Ray

"emang kenapa sih , kok kayanya lo serius banget mikirin masalah gue..??"tanya Oliv penasaran , Ray tersentak dan sedikit salting

"eh itu emm..apa namanya..emm ya kan biar masalah kalian cepet selese gitu terus status kalian juga jadi jelas"jelas Ray agak kikuk

"terus kalau status gue udah jelas..??"

"emmm ya kan kalau ada yang suka sama lo trus pengen nembak jadi gak masalah dong kan lo nya udah jomblo"Oliv tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"Ray..Ray..yang tau soal gue sama Deva cuman Nova sama lo , kalau cowo lain mah gak da yang tau"Ray merutuki kebodohan yang baru saja dilakukannya , tapi untung juga sih secara gak langsung mestinya Oliv tau kalau Ray ada rasa sama dia

"hehe..gitu ya..tapi tetep aja Liv , masalah itu ada bukan buat didiemin kan tapi buat diselesein"ujar Ray , Oliv mengangguk

"iya sih , tapiii...gimana caranya gue ngomongin ini semua sedangkan lo kan tau gue malessss banget kalau harus ketemu Deva"ujar Oliv , Ray menepuk halus pundak Oliv

"santai...ntar gue bantuin"

"bantuin gimana...bukannya lo sendiri yang bilang kalau Deva ngeliat lo pasti tatapannya kaya buaya kelaperan"

"ya kan ini masalahnya lain Liv , kalau soal lo mah gue yakin dia bakalan santai"Oliv tersenyum dan mengangguk

"okey , thanks ya Ray"Ray hanya tersenyum menanggapinya

..........

Jam masih menunjukkan pukul 06:17 . Sudah jelas jam segini mah sekolah masih sepi . Tapi ternyata disalah satu kelas sudah hadir seorang siswi . Dengan posisi duduk menyender , ia membuka lembar demi lembar halaman buku yang ada dihadapannya . Cuma membuka , bukan dibaca . Ia menghela nafas berat , kemudian dengan kasar membanting buku itu diatas meja

Bukkkkkk.....

"ebusetttt..nyante dong neng , kaget nih gue"ujar seseorang yang baru saja memasuki kelas sambil mengelus dada

"sorry"

"eh Fy , lo kok pagi banget nyampe di sekolaan , semalem nginep disini..??"tanya nya

'tumben ni anak negor gue pagi-pagi , mana nanya-nanya lagi'Ify membatin heran

"Fy...Fy...Ifyyyy..."Rio langsung menepuk pundak Ify

"eh iya apaan Yo..??"

"wahhh parahh..lo semalam beneran nginep disini kali yak , sampe aneh gini"Rio menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berlalu menuju bangkunya yang terletak dipojok

"Fy.."panggil Rio yang sudah duduk dibangkunya , Ify menoleh dan memandang Rio dengan tatapan bertanya

"emm..kita belum ngomongin soal persiapan pensi , kan kita panitianya.."ujar Rio mengingatkan

pukkkk..Ify menepuk jidatnya sendiri . Baru ingat kalau beberapa hari yang lalu ia dan Rio diminta untuk menjadi panitia pensi akhir tahun ini

"oh iya gue lupa"ujar Ify meringis

"ya udah kita omongin ntar sepulang sekolah aja gimana..??"ajak Rio , belum sempat Ify mengangguk untuk menyetujui ajakan Rio , sebuah suara sudah menahannya

"eh..eh..eh gak bisa , ntar siang Ify ada janji sama gue"ujar Agni yang baru datang , Ify melirik Agni masih bingung sama janji yang Agni maksud

"lo hari ini janji mau maen ke rumah gue Ify , kan kak Alvin baru dateng dari Malang , dia nyariin lo noh , kangen pengen ketemu katanya"jelas Agni , entah mengapa Rio merasa sedikit gak suka ketika Agni berkata 'kangen pengen ketemu katanya'

'Alvin siapa sih..?? Kok kangen sama Ify..?? Bukannya kata Cakka , Ify gak punya pacar...heeee...gue kenapa yak'Rio menggaruk-garuk kepalanya yang mendadak gatal

"oke Yo"ujar Ify , Rio tersentak kaget . Ucapan Ify barusan membuyarkan lamunannya . Saking asiknya melamun , Rio sampai tidak mendengar kalau tadi Ify berbicara

"heee..oke apanya..??"tanya Rio polos

"lo ngelamun yah sampe gak denger kalau gue ngomong . Gini kita ngebicarain soal pensi lusa aja , kan hari ini gue mau kerumah Agni , besok ada rapat OSIS..jadi oke kan..??"tanya Ify sekali lagi , Rio mengangguk

..........

Bel surga baru saja berbunyi . Semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin . Begitupun dengan Nova , Oliv dan Ray plus Lintar yang juga mengikuti ketiganya karna paksaan Ray

"eh Liv , tumben banget sih lo ngerjain PR kimia lo sendiri..?? Mana gak ada yang salah lagi..ckckckkk hebattt"Nova berdecak kagum , pasalnya seorang Olivia yang benci setengah mati sama kimia bisa mendapatkan nilai 100 di PR kimia nya . Padahal biasanya nilai tertinggi yang berhasil didapat Oliv itu 80 , itu pun hasil kerja samanya dengan Nova . Oliv nyengir

"hehee..ngerjainnya barengan sama Ray.."jawab Oliv sambil menunjuk Ray yang baru saja duduk tepat disebelahnya

"whattttt...???!!"seru Nova dan Lintar bersamaan . Keduanya saling tatap kemudian membuang muka

"ishhh..plagiat lo"cibir Lintar

"idihh..ada juga elo tuh yang ngikutin gue"balas Nova

"ter-se-rah"Lintar melengos . Kemudian mengambil tempat disebelah Ray , persis berhadapan dengan Nova

"udah ah , berantem mulu pada gak mau pesen apa.."ujar Oliv menengahi

"gak nafsu"seru Nova dan Lintar , lagi-lagi bersamaan

"huhh..dasar anak kecil"cibir Ray

"diem lo"Oliv dan Ray saling pandang dan tertawa kecil . Heran juga melihat kedua sohib mereka yang terkesan saling benci , padahal kalau diperhatikan keduanya memiliki banyak kesamaan dan kekompakan , kaya tadi . Malahan banyak yang bilang muka Lintar sama Nova itu mirip nah biasanya yang mirip itu jodoh .

........

Ify tengah duduk santai digazebo rumah Agni . Gak sendirian sih , disebelahnya ada seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah Alvin , kakaknya Agni . Tapi , Alvin sedang tidur selain itu Alvin juga gak tau kalau Ify sudah ada dirumahnya , duduk disebelahnya pula .
Agni berjalan mendekati Ify dengan nampan berisi minuman dan cemilin ditangannya

"lha..kok kak Alvin gak dibangunin Fy..??"tanya Agni sambil meletakkan nampan yang ia bawa

"hahaa..gak tega gue Ag , mukanya polos banget..unyu..unyu..gimanaaaa gitu"ujar Ify

"lo suka ama kakak gue Fy..??"tanya Agni menyelidik , Ify menghentikan tawanya

"ya engga lah Ag , gimana sih lo . Gue kan udah nganggep kak Alvin kakak gue sendiri ya gak mungkinlah kalau gue suka sama dia"ujar Ify sambil menunjuk Alvin

"bagus deh , ntar lo sakit hati lagi"ujar Agni . Alvin yang merasa terganggu pun terbangun dari tidurnya . Ia mengerjap-ngerjapkan matanya dan sedikit kaget ketika melihat kehadiran sosok gadis lain selain Agni

"ebusettt..siapa nih cewe..??"tanya Alvin kaget

"ahelah...kak..kak ini Ify tau , gak usah belaga lupa deh"Alvin mengucek-ngucek matanya untuk memperjelas penglihatannya . Ia berusah mengenali wajah Ify , maklum saja ia sudah hampir 8 tahun gak ketemu sama Ify jadi sedikit lupa lah sama wajah Ify

"seriusan ini Ify..?? Kok giginya dikerangkeng...??"tanya Alvin polos , Ify menjitak kecil kepala Alvin

"enak aja lo ngatain gue"

"hahahaaa..udah deh kak ini beneran Ify , Alyssa Saufika Umari , temen gue dari kecil yang sering lo bikin nangis"jelas Agni disela tawanya

"ya ampun...Ify my sistaaaa..akhirnya kita berjumpa lagi , kangen gue sama lo"Alvin langsung memeluk Ify saking senengnya

"sumpah Fy , lo tambah cantik , udah gede nih yee"

"ya ialah emang elo , tambah sipit"Alvin mendelik

"ishh..apaan lo bawa-bawa mata gue"ujar Alvin bete

"idihhh..siapa yang bawa-bawa mata lo coba , kan mata lo masih di tempat gak pindah ketangan gue"Ify menjulurkan lidah , Agni tertawa . Hal kecil seperti ini memang menjadi hiburan tersendiri bagi Agni , soalnya setiap perdebatan yang terjadi antara Alvin dan Ify pasti hasilnya seri , kan sama-sama gak mau ngalah

"udah ah..ribut aja lo berdua , eh Fy lo tau gak kalau kak Alvin udah punya pacar lho"ujar Agni dengan senyum menggoda , Ify yang baru minum kaget

"uhuk..uhukk...serius lo Ag..??"tanya Ify tak percaya , Agni mengangguk

"kenapa Fy..?? Lo gak terima ya kalau gue punya pacar..?? Nah ketauan kan lo suka sama gue"tebak Alvin dengan PD nya , Ify menoyor halus kepala Alvin

"enak aja kalau ngomong , ya gue gak nyangka aja gitu kalau ternyata yah kak , lo bisa punya cewe juga , lo kan rese cewe mana coba yang suka sama cowo rese"sahut Ify setengah meledek

"ada..buktinya Sivia mau jadi cewe gua"ujar Alvin bangga

"Sivia..?? Sivia Azizah maksud lo kak..??"tanya Ify , Alvin mengangguk

"emang kenapa Fy..??"tanya Agni heran

"diakan cewe yang pernah ditembak Cakka"jawab Ify tanpa sadar

"lha..berarti Sivia pernah mati dong"celetuk Alvin asal

"Cakka pernah nembak dia Fy..??"tanya Agni sekali lagi , Ify mengangguk . Detik berikutnya ia tersadar akan apa yang baru saja ia ucapkan

"tapi ditolak kok sama Sivia nya"ujar Ify

"lha kenapa..?? Cakka kan ganteng..??"tanya Alvin santai

"santai banget lo kak , gak cemburu..??"tanya Agni , alvin menggeleng kecil

"justru itu , alasan Sivia ke Cakka sih takut Cakka playboy , makanya ditolak tapi alesan utamanya bukan itu"

"apaan dong..??"tanya Alvin lagi

"karna Sivia tau dihati Cakka cuman ada Agni dan Cakka nembak Sivia paling cuman iseng doang , gak serius gitu"jelas Ify sambil melirik Agni , Agni yang merasa namanya disebut-sebut langsung bersikap acuh

"owhhh..Cakka suka sama ade gue"sahut Alvin

"kenapa dia gak nembak Agni aja sih..ya gak Ag..??"sambungnya lagi

"masalah mereka dizaman dulu kala aja belum selese gimana Cakka mau nembak Agni"ujar Ify setengah menyindir

"yang ada kaitannya sama Zahra juga..??"Ify mengangguk menanggapi ucapan Alvin

"ya ampun..Ag..Ag..itu kan udah lama , berpikir dewasa dong , itu tuh kesalahan Cakka dimasa kecilnya dia doang mestinya lo hargain usaha dia trus maafin dia , karna biar gimanapun juga sampe detik ini dia masih berusaha buat minta maaf sama lo , coba aja kalau Cakka itu orang lain , gue yakin dia gak bakalan segencar ini minta maaf sama lo apalagi kesalahan ini udah lewat bertaun-taun lamanya , biasanya orang juga udah lupa"Alvin menasehati Agni , naluri dewasanya mendadak keluar

"tapi kan gue sebel sama dia"ujar Agni membela diri

"dewasa dong Ag , kesalahan yang Cakka bikin juga gak fatal-fatal amat kok"timpal Ify

"liat nanti deh"ujar Agni enteng

"inget Ag , masalah ada bukan buat didiemin tapi diselesein"ujar Ify sambil menepuk halus pundak Agni

........

Sabtu sore ini dilalu Ify dengan kesibukannya sebagai sekretaris OSIS . Padahal ia sudah kelas 3 , tapi posisi itu masih ia pegang sampai detik ini . Ify baru saja selesai merapikan ruang OSIS yang super duper berantakan . Huhh..resiko menjadi anggota OSIS yang paling rajin , membereskan semua peralatan plus proposal-proposal yang digunakan saat rapat , yang berhamburan dimeja rapat . Biasanya sih Ify gak sendiri , ada Zahra , Irva dan beberapa anggota OSIS cewe lainnya . Tapi berhubung semua punya kesibukan lanjutan , mau gak mau Ify menyelesaikan pekerjaan itu sendiri
"akhirnya selese juga"Ify mengelap keringat yang mengucur didahinya , kemudian melirik jam dinding yang tergantung di dinding . Jam sudah menunjukkan pukul 06:17 , sudah terlalu sore pikir Ify . Maka ia pun segera merapikan tasnya dan melangkah menuju keluar gedung sekolahnya . Berhubung tadi Ify diantar Cakka , jadi secepatnya ia harus mencari taksi kalau gak mau pulang terlalu larut .
Ify sudah menunggu lama didepan gedung sekolahnya , namun tak ada satu pun kendaraan yang lewat sekalipun ojek . Akhirnya Ify memutuskan untuk pulang berjalan kaki . Sepanjang perjalanan Ify menendangi kerikil yang ada dihadapannya , entah mengapa tiba-tiba ia jadi teringat Rio dan...Dea tentunya

"ahh..males banget sih mikirin mereka mulu , huhh mending ke mall aja deh gue , sekalian refreshing"gumam Ify , ia membelokkan langkahnya menuju sebuah mall yang terletak tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang

........

Rio melangkahkan kakinya dengan malas . Kalau bukan karna bosan , gak mungkin ia sekarang berada didalam mall ini . Ia memicingkan matanya ketika melihat sesosok gadis yang cukup dikenalnya , meski gak begitu dekat . Dari jauh gadis itu terlihat 11:12 dengannya yang berjalan tanpa arah . Setelah berpikir sebentar akhirnya Rio memutuskan untuk menghampirinya

pukkk..Ify merasakan sebuah tepukan halus dipundaknya , sontak ia berbalik

"ya ampun..Rio , lo ngagetin gue aja sih"Ify mengelus dada

"sorry..kaget yah..??"tanya nya , Ify mendengus , terang saja Ify merasa kaget , ditepuk secara tiba-tiba gitu , dari belakang pula

"ya ialah..lagian lo kaya gak bisa manggil gue aja sih"sungut Ify

"sorry deh sorry , mau kemana..?? kok tumben sendirian..??"tanya Rio , kepalanya clingukan mencari seseorang yang mungkin pergi bersama Ify

"gue sendirian kali"

"lha..kenapa gak bareng pacar lo , kan ini malem minggu..??"tanya Rio lagi , tanpa sadar apa yang barusan ia pertanyakan

"pacar yang mana..?? Gue gak punya pacar tau"

"oh..trus Alvin..??"Ify mendelik , tau darimana Rio soal Alvin

"kenapa sama kak Alvin..??"Ify balik bertanya , Rio tersentak , baru menyadari kalau pertanyaan terasa aneh . Buat apa coba dia nanyain soal begituan , mana pake bawa-bawa Alvin lagi , kan Rio sendiri gak kenal sama Alvin

"eh..engga lupain..berhubung lo sendiri , kita bareng aja mau gak , gue juga lagi sendiri"ajak Rio , Ify mengangguk senang . Anehh...kenapa akhir-akhir ini ia selalu merasa senang saat bersama Rio .

Ify dan Rio menghabiskan malam minggu ini berdua . Menjelajahi beberapa tempat yang terdapat didalam mall . Puas bermain-main di time zone keduanya memutuskan untuk makan malam disebuah food court yang terletak dilantai 3 . Mereka menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam didalam food court tersebut sampai makanan mereka benar-benar habis

"thanks ya Yo , udah nraktir gue tadi"

"urwel Fy , nyante aja kali"jawab Rio santai

'lo keren banget sih Yo , kalau lagi kalem gini'puji Ify dalam hati

"Ify.."sapa seseorang , Ify yang sedang memandang Rio dari samping menoleh dan terkejut ketika melihat pria didepannya . Ia memperhatikan pria itu dari atas sampai bawah . Berbeda dengan Ify , Rio justru memperhatikan sosok wanita yang berdampingan dengan pria tersebut

"kak Sion..apa kabar lo"Ify langsung memeluk Sion yang tak lain adalah kakaknya Oliv , bisa dibilang kakak sepupunya Ify

"baik..lo sendiri apa kabar..??"tanya Sion sambil mengacak-acak poni Ify

"ishh..apaan sih lo kak , gue baik . Kapan lo balik..?? Kok gak ngabarin gue sama Oliv sih..?? Terus sekarang lo tinggal dimana lagi..?? Nah itu cewe disebelah lo siapa..??"tanya Ify beruntun , Sion terkekeh mendengarnya . Selalu begitu , Ify yang bawel dan kalau tanya selalu beruntun

"kebiasaan deh lo Fy , gue baru nyampe kemaren kok tapi gue nginep dirumahnya Cakka dulu , rencananya sih mau ngasih surprise buat lo eh malah ketemu lo disini"jelas Sion , Ify mengangguk

"terus dia siapa..??"tanya Ify ingin tahu , Sion melirik gadis disebelahnya dan tersenyum . Sedangkan Rio memasang kuping dengan baik untuk memastikan bahwa wanita didepannya itu adalah..

"dia pacar gue , namanya Dea"Ify mengulurkan tangannya , Dea membalas uluran tangan Ify

"Dea"ucapnya tersenyum ramah

"Ify"Ify balas tersenyum

"nah dia siapa Fy..?? Pacar lo ya..??"tanya Sion tersenyum nakal

"ishh..apaan sih dia temen gue tau kenalin Yo , dia Sion kakaknya Oliv , kakak sepupu gue"

"Rio"

"Sion , ini Dea pacar gue"ujar Sion , Rio mengangguk

"udah tau , dia dulu kakak kelas gue waktu SMP"sahut Rio dengan senyum setengah dipaksakan

'hee...jadi Dea yang ini'Ify memperhatikan Dea dari atas sampai bawah

"eh ngapain lo ngeliatin cewe gue sampe segitunya , naksir..??"tuduh Sion , bercanda tentunya

"ya nggalah..cewe lo cantik kak , manist lagi"puji Ify tulus

"pasti banyak yang suka"lanjutnya miris

"bisa aja , lo juga cantik kok Fy , cantik banget malah"Dea balas memuji , Ify tersenyum tipis

"yuk Fy , balik"ajak Rio dengan berbisik

"eh kak , gue balik duluan yah bye"Ify melambaikan tangannya , Rio hanya tersenyum kecil . Kemudian ia melangkah bersama Ify meninggalkan mall

"pulang ama siapa Fy..??"tanya Rio saat berada diparkiran mall , Ify menghentikan langkahnya . Baru ingat , kan dia tadi pergi ke mall ini sendirian , jalan kaki pula

"hem..sendiri mungkin , naik taksi juga jadi"jawab Ify seadanya

"bareng gue aja deh , lagian udah jam 9an nih"tawar Rio setelah sebelumnya melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya

"kalau gak ngerepotin boleh deh , daripada gue kelamaan nunggu taksi"

"yuk naik"


............

 

0 komentar:

Posting Komentar