A homepage subtitle here And an awesome description here!

Selasa, 29 November 2011


Jumat, 25 November 2011


Biodata Syamsir Alam...

Nama lengkap : Syamsir Alam
Tanggal Lahir : 6 Juli 1992
Tempat Lahir : Balingka, IV Koto, Agam, Sumatera Barat
Tinggi Bdan : 1.75 m
Posisi : Striker

Biodata

Syamsir Alam adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Sekarang ia bermain untuk SAD Indonesia. Tim yang saat ini belajar di Uruguay. Syamsir adalah lulusan dari SSB Depok. Syamsir pernah mengikuti Piala Dunia U-11 Danone bersama Makassar FC yang mewakili Indonesia. Dia sempat mengikuti tes bersama tim junior dari Belanda, Vitesse Arnhem dan Heerenveen namun usaha tersebut gagal. Dia type striker pekerja. Pada kompetisi Liga U-17 Quinta Division 2008 dia menjadi top skor dari tim SAD Indonesia dengan mengemas 15 gol dari 29 laga yang dijalaninya.

Karier Syamsir Alam

- SSB Depok (sekarang SSB Depok Jaya)
- SSB AS IOP
- SSB Makassar FC/ Timnas U-11 (ajang Piala Dunia U-11/Danone Nations Cup di Paris, Perancis 2003)
- Timnas U-14 (Piala Asia U-14 2004)
- Atletico Penarol
- Timnas U-23 2006 (magang) [3]
- Timnas U-19 (Pra Piala Asia U-19 2007 di Vietnam)
- PSJS Jr U-18
- Timnas U-17
- SAD Indonesia
- Timnas U-19 (Kualifikasi Piala Asia U-19 2009)
- Atletico Penarol

Biodata Kurnia Meiga..


Kurnia Meiga Hermansyah atau yang lebih dikenal denga nama Kurnia Meiga adalah kiper utama Timnas Indonesia U-23 dan kiper no 3 di Timnas Senior setelah Markus dan Ferry Rotinsulu. Kurnia Meiga diyakini akan menjadi Kiper masa depan Indonesia karena umurnya saat ini masih terbilang muda yakni 20 tahun. Pesepakbola kelahiran Jakarta, 7 Mei 1990 silam ini memulai awal karir sepakbolanya di PS Urakan dan kini Kurnia Meiga membela klub Arema Malang yang terkenal dengan suporternya Aremania. Mungkin sebagian dari anda belum mengetahui Profil Pemain atau Biodata dari Kurnia Meiga, kami akan memberikan Profil dan Biodata lengkap dari Kiper Utama Timnas Indonesia U-23 ini. Berikut Profile dan Biografi lengkap dari Kurnia Meiga.


Nama lengkap Kurnia Meiga Hermansyah
 
Tanggal lahir 7 Mei 1990 (umur 20)
 
Tempat lahir Jakarta, Indonesia
 
Tinggi 1.84 m (6 ft 0 in)
 
Posisi bermain Penjaga gawang


 
Profil Dan Biodata Lengkap Kurnia Meiga

Kurnia Meiga Hermansyah (lahir di Jakarta, 7 Mei 1990; umur 20 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Arema Indonesia di Liga Super Indonesia, Arema adalah klub profesional pertama yang ia perkuat setelah lulus dari SLTA. Arema tertarik mengontraknya karena Kurnia adalah punggawa Timnas PSSI U-19. Kurnia adalah adik kandung dari Achmad Kurniawan penjaga gawang dari Semen Padang. Kurnia berposisi sebagai penjaga gawang. Pada Kompetisi 2008/2009 ia mendapatkan sanksi 12 bulan dan denda 30 juta dari Komdis PSSI, namun dipotong menjadi 5 bulan dan denda 30 juta oleh Komding. karena terkait kerusuhan saat melawan Bontang PKT.[1] Di Kompetisi ISL II 2009/2010, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik menyisihkan nama-nama seperti Aldo Bareto, Christian Gonzalez, dan Ricardo Salampessy.[2]

Informasi klub

Klub saat ini Arema Indonesia
Nomor 1

Perjalanan karier

Klub
* PS Urakan
* Diklat Ragunan
* Persijap U-18
* Persijap U-23
* Arema Indonesia

Tim nasional
* Indonesia U-19 (2008)
* Indonesia U-21 (2008)
* Indonesia U-23 (2009)

Gelar
* Juara Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Arema Indonesia
* Pemain Terbaik Liga Super Indonesia 2009/2010
* Runner up Piala Indonesia 2010


Demikian profil dan biodata lengkap Kurnia Miega yang merupakan pemain Arema Malang dan Kiper Utama Timnas Indonesia U-23.

Rabu, 23 November 2011

Biodata Diego Michiels....

Diego Michiels, adalah pemain hasil Naturalisasi, Diego merupakan pemain keturunan Indonesia dan Belanda. Diego Michiels berposisi sebagai Wing Bek, memiliki kecepatan, penetrasi, dan umpan-umpan yang bagus adalah kelebihan dari pemain 21 tahun ini. Pandai bertahan dan sering pula membantu penyerangan, adalah nilai plus untuk diego, jadi tidak salah Pelatih Timnas Indonesia U-23 Rahmad Darmawan memasukan namanya dalam starting eleven Skuad Timnas Garuda di SEA Games 2011. Diego Michiels lahir di Deventer, pada tanggal 8 Agustus 1990. Bagi kamu yang ingin mengetahui Profil Diego Michiels, dan perjalanan karirnya. Berikut Profile dan Biography dari Diego Michiels.

Nama Lengkap : Diego Michiels

Lahir : Deventer, Belanda 8 Agustus 1990

Posisi : Wing Bek

Tinggi : 178 cm

Klub saat ini : Pelita Jaya

Berat Badan : 65 kg


Profil Pemain

Diego Michiels (lahir di Deventer, Belanda, 8 Agustus 1990; umur 21 tahun) adalah bek Go Ahead Eagles yang sedang dipinjamkan ke Pelita Jaya Jawa Barat dan saat ini sudah selesai dalam proses naturalisasi untuk bermain di Tim nasional U-23 Indonesia. diego meniti karir bola di klub amatir, RDC Deventer, kemudian direkrut Go Ahead Eagles untuk tim junior. Penampilan perdana sebagai starter 11 pada 20 November 2009 lawan MVV.

Perjalanan Karir

Karir klub :

2009/10 Go Ahead Eagles Deventer (Eerstedivisie) 11 main/ 0 gol

2010/11 Go Ahead Eagles Deventer (Eerstedivisie) 5 main/ 0 gol

Demikian sekilas mengenai Profil dari Diego Michiels, yang merupakan pemain Timnas U-23 dan saat ini bermain untuk Klub Pelita Jaya.


-- Memujamu -- short story







Saat malam sungguh sepi

Ku terduduk angan melayang
Andai saja yang dia rasa
Sama dengan yang ku rasakan.. .. ..

Menatap luasnya langit dengan hamparan beribu bintang yang ditemani terangnya sinar sang rembulan sudah menjadi kebiasaannya. Sambil membayangkan raut wajah sang pujaan hati, ia bahkan bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa aktifitas berarti--kecuali, menatap langit sambil melamun.
Ia, gadis cantik berdagu tirus itu tersenyum kecil, mengingat satu dari sekian banyak kejadian yang begitu berarti -baginya-, dengan sang pujaan hati.
»»
Suasana lapangan outdoor hari ini terasa lain. Bagaimana tidak? jumlah siswa yang berkumpul untuk mengikuti pelajaran olahraga menjadi lebih banyak dari biasanya. Tentu hal ini menjadi suatu pertanyaan.
Terang saja banyak. Siswa senior yang mendapatkan jadwal olahraga dijam dan hari ini akan melaksanakan kegiataan olahraga tersebut bersamaan dengan siswa junior. Alasannya standard, guru olahraga siswa junior sedang berhalangan hadir. Dan demi mempersingkat waktu, guru olahraga siswa senior memilih untuk menggabungkan kedua kelas tersebut.
Berhubung jumlah peserta olahraga cukup banyak, Pak Joe, guru olahraga siswa senior memutuskan untuk memilih 'lari estafet' sebagai tema pelajaran olahraga hari ini.

"Baiklah, saya rasa hari ini saya akan mengambil nilai dengan tema lari estafet!"

"Yah, estafet.." ia mengeluh begitu mendengar kata 'estafet' keluar dari mulut Pak Joe. Estafet adalah kelemahannya. Baik, lebih tepatnya mungkin berlari. Ia terbiasa diantar-jemput saat sekolah, jadi baginya..lari sama dengan melelahkan!

"..dan..demi mempersingkat waktu, saya akan menggabungkan pengambilan nilai antara junior dan senior!"

Salah seorang siswa mengangkat tinggi tangan kanannya. "Jadi, kita estafet bareng junior nih pak?" tanya senior pria bernama Patton.

Pak Joe mengangguk mantap, lalu segera mengeluarkan buku absen yang selalu ia gulung dan ia simpan kedalam kantong celana training yang ia kenakan. Kemudian mengabsen satu persatu siswa dan mulai membagikan kelompok lari.

Ia kembali mendengus saat mendengar Pak Joe menyebutkan nama senior -sang pujaan hati- tersebut berada dikelompok kiri. Dan itu artinya, mereka tidak satu team!
Dengan malas ia mengambil posisi.

"Ya! Siap? Satu..dua..tiga..go!"

Pak Joe segera memberi aba-aba yang segera disambung dengan gerakan lari super cepat dari para siswa, tentunya setelah Pak Joe selesai memberikan aba-aba.
Dengan malas ia memutar kepalanya ke belakang, memperhatikan senior-junior yang memang satu team dengannya. Ya, tinggal seorang lagi, tongkat estafet itu akan berpindah tangan kepadanya.

Dan setttt...seseorang memberikan tongkat estafet ke arahnya.

"Cepet lari!"

Karena tak begitu fokus, dan sedikit terkejut mendengar perintah bernada cepat tersebut, ia segera berlari. Tak tahu kalau ia memperoleh tongkat estafet dari orang yang salah.
Tongkat yang seharusnya ia terima dari Zahra -teman sekelasnya-, justru ia peroleh dari senior yang berasal dari team kiri. Senior yang berhasil mencuri perhatiannya. Senior yang telah menjadi pujaan hatinya. Senior yang bernama...

"Rio! Lo salah ngasih orang!"
««

Ia tertawa kecil, bersamaan kerlipan nakal para bintang yang seolah-olah ikut tertawa karena mengingat kenangannya. Entahlah, kenangan atau bukan. Memang belum lama. Baru beberapa bulan yang lalu. Tapi...tetap saja namanya kenangan.

Tak hanya itu, masih ada potongan cerita lain yang kembali membawanya pada masa-masa bahagia bersama pujaan hatinya. Kembali membawanya pada satu nama...Rio!

.. .. ..

Aku takut sungguh takut
Ini hanya gr-ku saja
.. .. ..

"Dan elo, udah berhasil ngebuat Bu Winda nunggu. Siap-siap aja lo kena omel sama Bu Winda."

Peringatan dari teman sebangkunya tersebut membuat ia menelan ludah. Beberapa jam yang lalu Bu Winda sudah mengingatkan untuk menemuinya pada jam istirahat pertama. Namun efek lapar membuat ia lupa akan perintah tersebut. Dan..sekarang, saat para siswa/i menghabiskan istirahat kedua mereka dengan santai, ia justru berkomat-kamit sambil melangkah takut menuju ruang guru. Berharap Bu Winda akan memaafkan keteledorannya yang mengharuskan guru -yang agak- killer tersebut menunggu.

"Dari mana saja kamu? Saya kan meminta kamu untuk menemui saya pada jam istirahat pertama!"

Glekk..
Ia menelan ludah. Baru masuk, belum duduk, sudah disemprot.

"Maaf, Bu. Saya lupa.." ucapnya seraya menunduk.
Terdengar desahan nafas dari Bu Winda yang sedang memperbaiki letak kaca matanya.

"Sudahlah, lupakan. Sebenarnya saya hanya ingin meminta kamu untuk memfotocopykan berkas-berkas saya."

Gadis itu merutuk dalam hati. Hanya itu? Hahhh..sepele..

"Cuma itu?" tanya nya tanpa sadar, dengan nada seolah meremehkan perintah tersebut. Cuma! Satu kata yang memang membuat suatu pertanyaan menjadi terkesan dientengkan.

"Masalahnya, berkas tersebut harus kamu ambil dulu di Diknas."

Wooo..kalau begitu, pantas saja Bu Winda marah. Mengingat kantor Diknas yang cukup jauh dari gedung sekolahnya. Lantas, kendaraan apa yang harus ia tumpangi?

"Terus, saya naik apa, Bu?" tanyanya polos.

Bu Winda mendesah panjang, "itu dia, saya menyuruh kamu tadi, karena kebetulan ada tukang ojek yang biasa saya suruh untuk menjemput anak saya pada jam segitu disini." ucap Bu Winda. Jelas, tukang ojek itu kan mengantarkan buah hati beliau. "Dan tadinya saya menyuruh kamu naik ojek saya saja--"

"Ya, udah. Nggak papa, saya cari tumpangan di lain aja." ujarnya memotong ucapan Bu Winda.

Bu Winda menyatukan kedua alisnya, "dimana?"

Ia meringis kecil sambil menggaruk-garuk tengkuknya. "Nggak tau sih, Bu."

Bu Winda melengos, dan bangkit dari posisi duduknya. Kemudian berjalan menuju ambang pintu ruangannya.

"Alvin!"

Ia menoleh mendengarkan teriakan Bu Winda yang menyebutkan nama seseorang yang ia ketahui merupakan nama salah satu seniornya. Dengan pelan, ia bergerak mendekati Bu Winda.

"Ya, ada apa, Bu?" tanya Alvin sopan, saat berhadapan dengan Bu Winda.

"Kamu bisa tolongin Ibu, nggak? Tolong antarkan Ify ke kantor Diknas, terus ke tukang fotocopy, penting soalnya." jelas Bu Winda to the point.
Ia ternganga mendengar penuturan Bu Winda. Masa' sama Alvin? Seniornya yang semua tau adalah pacar dari seorang Ashilla. Cewek cantik, baik tapi galak kalau sudah menyangkut dengan kekasihnya.
Alvin memandang tak enak ke arah Bu Winda.

"Aduh, maaf Bu..bukannya saya nggak mau. Tapi, kelas saya ada ulangan sehabis ini, saya lagi belajar nih." tolak Alvin setengah meringis.
Bu Winda menatap Alvin putus asa.

"Biar sama saya aja, Bu.."

Suara lembut bernada penawaran tersebut membuat ketiga pasang mata ‎yang tadinya sedang berpikir mencari solusi, secara serta merta mencari asal suara.
Yang menjadi objek hanya menyeringai lebar.

"Kamu mau, Mario?"

Mario, orang yang memberikan penawaran tersebut mengangguk semangat.

"With pleasure, mam.."

Bu Winda menepuk pundak Mario dan mempersilahkan Alvin kembali ke asalnya.
Sedangkan ia... Ia hanya menatap tak percaya sambil berusaha menelan ludah yang terasa tercekat ditenggorokannya.

"Nah, Ify.. Tunggu apalagi? Pergilah sekarang!"

Dan berdasarkan perintah itulah, ia harus melewati beberapa menit -atau mungkin jam?- bersama sang pujaan hati. Membiarkan kedua tangannya melingkar di perut pujaannya selama perjalanan sekolah-diknas, diknas-percetakan, percetakan-sekolah. (Berhubung mereka menggunakan sepeda motor, otomatis Ify yang mengenakan rok harus duduk menyamping. Dan dengan alasan keselamatan, maka ia harus pasrah memeluk Rio dalam perjalanan tersebut.) Dan tak bisa menolak saat sepasang mata elang sang pujaan menatap fokus di bola matanya saat mereka berbicara. Benar-benar menit-menit yang sangat mendebarkan, penuh tekanan..tekanan yang menyenangkan.


Kunang-kunang tolong aku

Tolong jaga pujaan hati
Yang kini entah dimana
Aku merindu padanya
Ia menyanyikan bait tersebut dengan senyuman. Seolah memang berbicara secara nyata. Menitipkan pesan pada binatang malam yang bercahaya tersebut, untuk selalu menyertai sang pujaan hati yang memang ia rindukan. Sangat ia rindukan....

.. .. ..

Setiap pagi kau menyapa

Dan tersenyum di pintu kelas
Dan sesaat dunia ini
Oh...terasa begitu indah.. .. ..

Ada lagi, potongan kisah lain yang juga ia rindukan.
Saat dimana sang senior yang tak lain adalah pujaan hatinya itu menjadi orang pertama yang selalu ia tunggu kehadirannya saat disekolah.
Peristiwa 'mengantar' waktu itu membawa hubangannya dengan sang pujaan hati menjadi akrab.
Seperti teman lama, keduanya sudah tak canggung lagi untuk saling menyapa.

"Pagi, Fy.."

Sapaan yang diiringi dengan seulas senyum manis selalu menjadi santapan pagi terlezat yang selalu mengisi paginya, saat sang pujaan hati melewati kelasnya.

"Pagi juga kak Rio.."

Balas menyapa, dan balas tersenyum. Itulah yang ia lakukan saat lantunan kalimat tersebut menghampirinya.

"Elo pacaran sama kak Rio?"

Ia menggeleng dengan alis terangkat mendengar pertanyaan Zahra, sesaat setelah kepergian sang pujaan.

"Atau kak Rio..naksir sama lo?"

Dan gelengan kembali menjadi jawabannya. Sedangkan dalam hati, ia mengamini pertanyaan Zahra.

'Semoga kak Rio emang naksir gue!'

Melihat ia terkikik, Zahra yang ingin melontarkan pertanyaan ketiga justru bergidik ngeri, dan lantas meninggalkannya.

"Ify gila karena kak Rio, nih!" gumam Zahra dengan pasti.


Aku takut aku ragu
Adakah aku yang di hatinya?

Dan itulah yang ia pertanyakan...
Adakah terukir  3 huruf merangkai satu nama dalam hati pujaan hatinya?
Tentu saja, nama yang ia maksud adalah namanya.

"Mestinya sih ada.." Ia bergumam sendiri, kemudian tertawa kecil sambil menggeleng pelan. Tak mengerti kenapa tiba-tiba ia bergumam demikian.
Mestinya? Kenapa mesti, coba?

Krekk..ia menutup jendela kamarnya, lantas melangkah menuju peristirahatannya.
Hufttt..setelah mendesah, menghembuskan segala keresahan, kerinduan dan kegelisahan yang melanda jiwa, ia langsung menghempaskan tubuh kurusnya pada spring bed berukuran king size miliknya.

"Kak Rio...gue kangen sama lo! Kapan kita bisa ketemu lagi?" ia bertanya lirih.

Ditariknya selimut bergambar 'mwo-mwo' (re. Sapi) untuk menghangatkan tubuhnya yang sudah dalam posisi berbaring.
Dibacanya sebait doa penghantar tidur. Tak lupa ia selipkan setitik harap, semoga ia dapat berjumpa kembali dengan sang pujaan hati, suatu saat nanti. Pujaan hati yang tak pernah ia temui lagi selepas masa-masa kelulusan para seniornya beberapa bulan yang lalu.
Yang tentu saja, secara otomatis perpisahan tersebut membuat ia harus memendam harapan untuk saling bersama. Membuat ia harus mengubur pertanyaan 'adakah aku dihatimu?' pada senior tersebut.
Dan seiring waktu bergulir, beberapa bulan tanpa pujaan hatinya, tak membuat ia lantas terlupa betapa selama ini ia sangat mengagumi sosok seniornya. Rio....


Kunang-kunang tolong aku

Tolong jaga pujaan hati
Yang kini entah dimana
Aku merindu padanya
......

Ekhemm..ekhem…
Apainiiii?!!!! Ga tau deh, ini apa sebenernya. Tapi ya gitu deh, ini dibuat untuk mengisi kegalauan hati (?)
Well, lupakan..otak saya lagi random. Jangan tanya kenapa ini gantung, atau gimana perasaan Rio akhirnya. Karena sampe detik ini, saya sendiri juga belum pernah ketemu (lagi) sama si ‘Rio’ yang asli-_- sorry juga buat judul yang gaje ini karena saya pribadi juga bingung tentang apa judul yang tepat, what you guys have a good idea?
Kalau berminat boleh koment loh, yang ngelike..soverythankyousomuch…apalagi buat yang ngebaca dan yang koment..lope setengah mati ahaaaa..


_Nia ‘nistev’ Stevania_




Senin, 21 November 2011


Jumat, 18 November 2011


Selasa, 15 November 2011

Angel Pieters - Kunang-Kunang (Feat. Yovie Widianto).mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Angel Pieters - Kunang-Kunang (Feat. Yovie Widianto).mp3

Angel Pieters - Kunang-Kunang (Feat. Yovie Widianto).mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/iAqT4oaG/Angel_Pieters_-_Kunang-Kunang_.html" target="_blank">Angel Pieters - Kunang-Kunang (Feat. Yovie Widianto).mp3</a>

Jumat, 11 November 2011

" Kisah Lalu " (Mudah Saja...buat lo, tapi nggak buat gue!)

" Kisah Lalu "






The true story of me...











Tuhan aku berjalan

Menyusuri malam
Setelah patah hatiku

Aku berdoa
Semoga saja ini terbaik untuknya


Penggalan lirik lagu diatas mungkin nyaris sama seperti pengalaman gue. Kenapa gue bilang nyaris? Karena ada sedikit perbedaan antara kenyataan yang gue alamin, sama tu lirik.
Kalau di 'lirik' itu ceritanya malem, gue justru ngalaminnya siang. Wait..wait..waittt! Mungkin banyak yang bingung, ini sebenernya gue pengen ngebahas apa sih?
Well, gue cuman pengen berbagi sedikit cerita tentang pengalaman pribadi gue yang emang pas banget sama ni lagu (re. Mudah Saja).

Gue cewek normal. Naksir atau suka-suka-an sama lawan jenis pasti pernah. Sering malah. Tapi kalau sampe jatuh cinta...gue rasa dia satu-satunya cowok (senggaknya sampe detik ini. Detik, menit, atau jam berikutnya sih.... I don't know) yang bisa ngebuat gue bener-bener ngerasain indahnya jatuh cinta. Gelisah waktu nungguin dia kapan nongol, kangen waktu nggak ketemu, atau bete karena ngeliat dia asyik sama cewek lain. Eh, kalau ini namanya cemburu kali yah.... Atau..atau..seneng waktu di puji, blushing waktu digombalin dan masih banyak lagi lah pokoknya. Tapi bukan berarti cuman 'jatuh cinta' doang yang bisa gue rasain karena dia. Nih ya, 'jatuh sakit' pun pertama kalinya gue rasain karena dia. Bayangin...berbulan-bulan ngelewatin hari sama-sama, sedih-seneng bareng, berbagi cerita, pokoknya -nyaris- mesra, meskipun tanpa 'ikatan' yang nyata....pasti rasanya 'sesuatu' banget, kan?

Rasanya tuh, kita hidup di dunia ini cuman berdua. Disekeliling kita banyak bunga-bunga, terus kita selalu dihujanin lope-lope tiap hari. Tapi, hanya dengan satu kalimat aja, surga yang sebelumnya kita rasain, mendadak jadi neraka. What the hell??!!!

"aduh, Yon!! Gabriel mana sih? Kok nggak keliatan?"

Gue langsung clingukan waktu Zahra -temennya kakak gue- manggil Sion, buat nanyain keberadaan Gabriel. Maklum, seharian ini..gue emang nggak ngeliat batang hidungnya tu cowok. Padahal, gue udah sengaja duduk manis di meja yang letaknya persis berhadapan dengan meja yang biasa dipake Gabriel cs buat nongkrong.

"nggak tau. Di lantai atas kali."

"dasar tu anak. Pasti deh nyamperin Shilla. Ya nggak, Fy?" gue refleks mengangguk -padahal ngerti juga nggak sama maksudnya Zahra- waktu Zahra secara tiba-tiba menoleh ke arah gue "huuu...kalau udah pacaran, tu anak suka lupa waktu yah?"

Gue kaget. Masa' bodo sama ucapan Zahra -yang-terkesan-bertanya- yang mungkin butuh jawaban persetujuan, meskipun cuman satu kata, 'ya'.
Yang ada di benak gue saat ini adalah...Zahra serius sama ucapannya barusan?
Detik berikutnya, gue udah terkurung dalam pikiran gue. Bertanya-tanya tentang kepastian yang sesungguhnya. Kepastian yang akan membawa gue pada dua perasaan, lega...atau kecewa...
***

"gue denger sih... Gabriel emang udah punya pacar, Fy.."

Gue masang tampang cuek-gak peduli, sambil terus ngotak-ngatik handphone, belagak asyik main game. Padahal setengah mati gue berusaha meredam amarah tersembunyi, yang gue sendiri juga nggak ngerti gimana cara ngeluarinnya.

"terus?"

"Ya...gue nggak tau," gue ngeliat dari ekor mata gue, kayaknya kakak gue ngerasa nggak enak banget sama gue.

Yah..sebelumnya, Gabriel pernah ngakuin kalau dia suka, naksir sama gue. Dan itu dia akuin sama kakak gue. Dengan kata lain, dia naksir sama gue terus sharing gitu sama kakak gue.
Hampir tiap hari gue dapet salam dari dia, hampir tiap hari juga dia bersikap manis, ya caper gitulah...sama gue.
Bahkan dia pernah bilang gini sama kakak gue...

"gue rela, Vi...mutusin cewek gue yang sekarang, demi Ify! Gue beneran suka sama adek lo itu!"

Tersanjung nggak? Merasa 'special' pastinya. Tapi yaaa...gue masih belum ada rasa sama dia, ya jadi...gue bersikap biasa-biasa aja. Ngasih peluang tapi nggak memberi harapan. Nah lho, gimana tuh ceritanya?!!

Sampe suatu ketika, dia nembak gue. Gue bimbang. Pengen nerima..tapi gue ragu. Perasaan gue belum 100%. Jangankan 100%, 50% aja nih, belum nyampe. Tapi pengen nolak...gimana pun juga, gue nggak mau munafik. Gue mulai ada rasa sama dia meskipun se-di-kit! Bimbang, kan? Akhirnya gue lupa gimana caranya, yang jelas kita sepakat buat ngejalanin hubungan ini tanpa ikatan 'pacaran'.

Awalnya, gue pikir hubungan kita bakal merenggang. Nggak taunya semakin lancar. Semakin deket malah. Temen-temen gue, juga temen-temennya dia beranggapan kalau kita udah jadian. Padahal, nggak!
Dia juga sempat bikin kesapakatan...

"nanti, kalau salah satu di antara kita mulai naksir seseorang, kita saling curhat yah? Terus..orang pertama yang tau kalau kita jadian sama gebetan kita, kalau nggak aku ya kamu. Okay?!"

Dan gue mengangguki, tanda setuju sama kesepakatan yang dibuat.
Tapi buktinya? Dia yang bikin kesepakatan, dia juga yang ngelanggar kesepakatan itu.

"sumpah yah, kalau gue tau kalau dia bakal jadian sama cewek lain nggak ba--"

Gue langsung mengibas-ngibaskan kedua telapak tangan gue, sebagai isyarat untuk menghentikan celotehan kakak gue.
Udahlah, mau diapain lagi? Kalau dia udah memilih buat jadian sama cewek itu -siapa pun dia, gue berusaha nggak perduli. Meskipun pada akhirnya, gue malah sibuk sendiri ngeliat WTW-an nya mereka berdua yang sumpah bikin envy!-, ya gue juga nggak bisa ngapa-ngapain, kan? Gue harap...tu cewek emang sesuai sama apa yang  dia mau. Dan semoga lebih baik dari gue....(tapi kayaknya gue masih jauh lebih baik dari tu cewek. Bukannya GR, tapi terbukti beberapa bulan mereka jadian si cewek ketauan selingkuh. Parahnya lagi, Gabriel nggak mau putus dan tetap memiluh buat ngelanjutin hubungan mereka. Freak!)

Satu lagi, gue harap...dia nggak bakal ngulang pengorbanan yang pernah dia lakuin buat gue dulu, sama ceweknya dia yang sekarang.
Inget nggak? Itu..mutusin cewek yang udah terikat sama dia, buat cewek lain yang bisa bikin dia jatuh cinta lagi.

Oh iya, karena pengorbanannya itu...gue jadi berpikir kalau dia tipe cowok yang gampang bosen kayaknya. Cintanya nggak bertahan lama. Terbuktikan?
Demi gue, dia rela mutusin ceweknya. Dan demi cewek 'baru' dia juga....
Ahh, gimana yah? Status kita emang nggak pacaran. Tapi mestinya dia bisa ngejaga perasaan gue dong?
Apalagi, gue sempet ngakuin kalau gue sayang sama dia...


Dia bilang
"Kau harus bisa seperti aku,
yang sudah biarlah sudah"


Kecewa? iya! Sakit? Jelas! Gue manusia. Cewek biasa yang emang udah di-kodrat-in berhati lembut. Gara-gara dia, gue punya pengalaman 'melewati hari dengan tangisan'. Padahal sebelumnya, gue termasuk dalam kategori cewek yang susah ngeluarin air mata. Contoh simple, waktu perpisahan SD, disaat orang-orang sibuk ngelapin air mata, gue? Setetes pun nggak ada air mata yang gue hapus. Karena emang gue nggak nangis. Kadang gue mikir apa alasan kenapa gue nggak bisa nangis? Bukti kalau gue gadis yang tegar? Atau seseorang yang nggak berperasaan?

Okay forget it!
Balik ke masalah gue-Gabriel.
Gue makin sakit, waktu ngeliat dia..dengan terang-terangan pulang-pergi bareng sama Shilla, ceweknya. Di depan gue! Di mana dia punya hati?! Tampangnya emang rada canggung malah terkesan menutup-nutupi kalau dia sama Shilla 'any something'. Tapi gue nggak bisa di bohongin, gue termasuk orang -yang kata temen-temen gue- yang bisa mengerti maksud seseorang cuman dengan ngeliat bahasa tubuh mereka. Lagian, Shilla juga jelas banget kok, nunjukin kalau mereka emang pa-ca-ran!

"Fy, lo marah sama gue? Gue minta maaf kalau punya salah sama lo."

Permintaan maaf Gabriel waktu itu -tepatnya beberapa hari setelah dia kegap pulang-pergi bareng Shilla, sama gue-, bener-bener ngebuat gue makin sakit. Hellooo...boy!! Lo sadar nggak? Sikap lo -sebelum ada Shilla- udah bikin gue jatuh cinta sama lo! Perhatian lo udah bikin gue berharap lebih sama lo! Dan sekarang, seakan-akan lo adalah bayi baru lahir yang nggak berdosa -yang kalaupun berbuat dosa pun nggak akan dianggep dosa karena belum ngerti apa-apa- lo minta maaf sama gue? Bahkan lo terkesan nggak tau, dimana letak kesalahan lo. Jangan minta maaf, kalau elo nggak ngerasa punya salah!

Dan tanpa menggubris permintaan maafnya, gue langsung pergi ninggalin dia. Bertingkah seakan-akan gue lagi sibuk, dan nggak punya waktu buat ngebahas masalah itu.
Mungkin dia masih ngerasa bersalah, makanya dia selalu berusaha buat minta maaf sama gue. Puncaknya, dia nyegat gue waktu gue mau ke toilet. Dan you know all? Dia mengulang ucapan yang sama. Tapi kali ini, dia nggak ngebiarin gue pergi sebelum ngasih tanggapan ke dia.

"elo ngerasa punya salah sama gue? Nggak, kan? Ya udahlah, nggak usah minta maaf."

Dan gue langsung pergi. Antara bener-bener pengen ngindarin dia, sama kebelet pipis. Bodo' amat deh sama keadaan dia setelah itu. Paling juga tetep santai, as ussual.

Gue mulai berusaha untuk bersikap biasa. Seolah nggak sakit hati, meskipun sebenernya gue selalu nahan air mata tiap ngeliat mereka (re. Gabriel & Shilla) asyik berdua. Gabriel aja bisa cuek sama gue, kenapa gue nggak?


Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja cintamu seperti cintaku


Tapi...emang lebih gampang buat Gabriel, untuk bersikap cuek ke gue. Secara...dia punya pacar. Lah gue? Single....tapi yang bikin sulit, bukan karena gue single. Tapi karena gue udah terlanjur jatuh cinta sama Gabriel. Jatuh cinta untuk yang pertama kali, setelah 14th hidup di dunia ini.

Selang waktu berjalan
Kau kembali datang
Tanyakan keadaanku


Di suatu waktu, sekitar 1 setengah tahun setelah dia punya pacar, dia mulai sering nongol lagi di depan gue. Gue denger sih, dia udah putus sama Shilla.
Dia mulai caper lagi sama gue, tapi gue....gue udah terlanjur sakit hati dan sekarang sedang dalam masa 'penyembuhan' luka hati. Jadi gue memilih untuk bersikap biasa aja.

Pagi hari sesaat sebelum gue berangkat ke sekolah, Sivia yang nggak lain dan nggak bukan adalah kakak gue, dengan semangat nyamperin gue...

"Fy, Fy!"

Gue yang lagi sibuk masang sepatu menyahut malas. "hem..."

"dengerin gue dulu!"

Gue masih sibuk mengikat ulang tali sepatu gue. "apa?"

"dengerin dulu!"

"iya apaaa?!"

"ini tentang Gabriel!"

Aktifitas gue sempat terhenti sejenak, detik berikutnya..gue melanjutkan kegiatan ikat-mengikat tali sepatu yang nggak kelar-kelar itu.

"giliran gue nyebut Gabriel aja...cepet.."

"apaan sih.." gue mengelak malas.

"ishh, dengerin yah?" gue mengangguk sok acuh "masa yah, kemaren Gabriel nyamperin gue, terus..terus dia nanyain elo."

Kakak gue diem, mungkin nungguin respon gue. Tapi -mungkin- karena ngeliat gue yang tetep anteng, dia lanjut ngomong...

"dia nanya gini, "Ify mana yah? Kok jarang keliatan sih?" gitu..."

"so?" gue bertanya sok cuek, padahal dalam hati penasaran banget tuh...

"ya gue sautin aja, "kenapa? Kangen lo ama adek gue?" eh dia ngangguk, terus bilang "iya, gue kangen banget nih sama adek lo. Udah lama nggak ketemu sih." gitu dia jawabanya."

Antara percaya nggak percaya. Antara tersanjung dan...ntahlah. Kenapa sih, dia gampang banget bikin gue luluh? Segudang kesalahan yang dia punya, kadang bisa gue maafin cuman karena sedikit senyumannya dia.


Ku bilang
"Kau tak berhak tanyakan hidupku,
membuatku semakin terluka"

"jiahh...ngelamun. Seneng nih, dikangenin Gabriel~"

"apaan sih?! Biasa aja lagi. Ngapain juga dia nanyain kabar gue? Penting? Nggak, kan?"

Setelah berucap dengan nada ketus, jutek plus dingin...gue langsung on the way untuk menuntut ilmu. Tapi separuh hati dan pikiran gue, terpaut hanya pada satu nama....Gabriel!


Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku


Dia seenaknya bilang kangen sama gue. Nggak tau apa? Gue lagi pengen ngelupain elo, boy! Nggak perlu lo nanya-nanya soal gue lagi, nggak perlu lo bersikap baik sama gue lagi! Karena itu cuman ngebuat gue berharap! Berharap sama elo yang emang nggak akan pernah bisa jadi milik gue karena kita.....'peri cintaku'!

Anyway...itu kenangan di masa lalu. Gue bersyukur, karena setelah 2th lamanya...gue berhasil buat move on. Ngelupain dia, ngelupain perasaan gue buat dia, pokoknya bener-bener ngehapus dia! Etapi...nggak juga deh, buktinya...sekarang gue bisa nyeritain panjang lebar tentang dia. Hemm...ya orang emang nggak boleh hidup di masa lalu sih, tapi...masa lalu penting juga, kan? Buat pembelajaran di masa mendatang. Jadi diinget-inget nggak papa dong?

Diingatan gue, masa-masa indah itu masih tersimpan. Bahkan gue nggak bisa ngelupain suatu moment...emmm tanggal 23 desember tahun 2007, jam setengah 8 malem, sekitar 5 menit sebelum isya'....gue sama dia janjian di Toko Buku Ikhlas. Gue pake baju orange, dia baju item. Janjinya sih cuman berdua, tapi ternyata...dia malah dateng sama temennya, si Sion itu.
Awalnya, gue selalu nginget-nginget tanggal itu karena dia bilang, dia lahir tanggal 22 desember. Dan ditahun itu (re. 2007), dia berharap gue ngasih dia sesuatu. Berhubung tanggal 24 dia mau pulang kampung -dengan alasan pengen natalan bareng keluarga-, dia ngasih ide buat gue, supaya ngasih kadonya pas tanggal 23 aja. Maklum, gue kan masih labil...masih SMP, masih polos dan yang jelas, gue nggak suka membuat orang berharap. Jadi selagi gue bisa mengabulkan apa yang seseorang inginkan dari gue, gue akan kasih.
Tapi pada akhirnya, gue mengingat itu sebagai hari pembuktian betapa bodohnya seorang Ify! Kenapa? Karena akhirnya gue tau, tanggal lahir dia yang sebenernya bukan 22 desember tapi 22 september! Gue nangis waktu tau dia ngebohongin gue.
Dia nggak tau gimana perjuangan gue buat ngebeliin kado ultah buat dia. Make uang tabungan, bahkan sampe bolos les plus mohon-mohon sama temen-temen gue buat ikutan bolos. Itu cuman demi dia! Buat dia!
Fokus! Lupakan yang udah lewat. Yang penting sekarang, gue ngerasa lebih lega karena udah terbebas dari belenggu cinta lama. Dan saatnya membuka hati untuk yang baru....kalau ada...
Emmm...pembelajaran yang bisa gue ambil dari kisah ini adalah...

"jangan mudah percaya sama ucapan cowok! apalagi sampe terbuai sama pengorbanan (yang kita anggap gentle) yang dia kasih buat kita. Karena bisa jadi, dia bakalan mengulang 'pengorbanan' itu buat cewek lain!"


Tapi....nggak semua cowok sama sih. Intinya teliti sebelum membeli. Lho?!
Salah deh, teliti, cermati dan pahami sebelum ngejudge dia baik atau buruk, buat kita! Baik di awal bukan berarti akhirnya juga baik, lho... Begitu juga sebaliknya. Bisa jadi, buruk di awal tapi baik di akhir!
Nggak ngerti? Pahami sendiri deh...ahahaa

Sampai jumpa dipotongan 'Kisah Lalu' berikutnya.....


=====


Fufufuuu....*minum bentar*
ekhem...gue bingung mau mulai darimana. Intinya...potongan 'kisah lalu' ini adalah kejadian real di masa lalu gue. Pendek yah? Emang sih, kan cuman potongan. Atau dialognya sedikit? Wajar dong...kan gue nggak mungkin mengingat semua ucapan dan kejadian yang pernah gue alamin dulunya, tanpa terkecuali.
Okay, ini sih rencananya bakal ada sekuel. Rencana nya...*kayak ada yang baca aja--'*
Masih dengan judul besar 'kisah lalu' tapi dalam judul kecil (?) yang berbeda. Kalau ini 'mudah saja (buat elo tapi enggak buat gue!)', berikutnya belum tau sih. Kalau ini love story, berikutnya juga nggak tau sih. Tapi ini kan konsepnya 'kisah lalu' otomatis gue akan menceritakan semua yang pernah gue alamin dulu. Baik itu sama orang tua, sodara, temen, orang yang gue suka, pokoknya orang-orang yang pernah ada di hidup gue.

Nahhh...biar makin seru, gue make nama anak icil deh. Soal tokoh cowok....kenapa Gabriel? Karena...ini buat ngelunasin hutang gue sama...sama siapa gue lupa deh-,-
ntar Rio nya mungkin di part lain...ehehee
semoga ada next partnya amin...


Seeyaaa...



·         Http://niastevania.blogspot.com

·         @NiaStvnia



_Nia 'nistev' Stevania_

Kamis, 10 November 2011

-- Complicated --


 Complicated!

What the maksud? The meaning is.......ga tau deh, tapi untuk hari ini gue ngerasa complicated banget. Ya senang, ya sedih, ya sakit, ya kecewa, and etc...banyak banget. Dan semua terjadi di hari ini! I hate this day-,-
disaat semua orang (mungkin.-.) lagi berhave fun ria, gue justru bergalau-galau 'parah' sambil garuk-garuk tembok dibawah shower.....so sad

=> Seneng....karena hari ini bisa ngeliat si  'peri cintaku'! Season dua (?) Kadang gue bingung sendiri sih, ini perasaan masih pada taraf suka atau.....lebih? Soalnya akhir-akhir ini, gue suka salting sendiri tiap ngeliat dia, terus dia juga ngeliat gue. Emmmm...wait wait wait agak ribet yah, gini deh saat gue ama doi ga sengaja bertatap mata (haseekk bahasa gue u.u) gue suka refleks senyum malu (ngakak bentar.-.) atau nahan senyum. Ga tau deh, rasanya mendadak salting, gugup, nervous aja gitu.
Tapi gue harap, rasa ini tetap bertahan di 'suka' ga sampe 'cinta' atau 'sayang' karena gue udah cukup belajar dari pengalaman.....

=> Deg-deg-an....'cause what (?) gue harus dengan amat sangat terpaksa ditambah berat hati harus ketemu sama 'first love' gue, yang juga 'peri cintaku' season pertama dalam hidup gue. Ada suatu kepentingan yang mengharuskan gue untuk menginjakkan kaki ditempat nongkrongnya dia. Dengan perasaan dag dig dug yang ga karuan gue on the way ke lokasi. Fiuhhhh....alhamdulillah yah, dia nothing there (?) tapi tetep aja gue deg-deg-an, takut-takut kalau-kalau si doi nongol tiba-tiba. Jujur sih, gue 'sedikit' berharap dia ada.... Ya gue cuman pengen tau gimana responnya dia kalau ketemu langsung, tatap muka, berinteraksi sama gue. Masih pake acara ngegombal? Atau basa-basi ga penting?

=> Bete...Karena my bb is hang! Demiapaaaa....rusak! Oh God, gue galau, gimana kalau ga bisa bener lagi? Masa iya ganti hp baru? Ganti hp ga masalah-masalah bangetlah...bokap jual hp, tinggal bujuk-bujuk dikit (meskipun harus dibonusin ceramah juga--') ntar juga dikasih. Tapi masalahnya....satu-satunya akses gue buat berkomunikasi sama Mastev otomatis ilang! Gue emang udah difollback, udah diconfrim tapi kayaknya itu ga ngebantu. Fb? Doi kayaknya jarang on fb jadi kalau nginbox atau ngewall paling jadi kacang. Mana pasti ujung-ujungnya bakalan tenggelam diserbu RiSe lainnya-_-
Twitt? Doi emang lumayan rajin on twitt, but SEKALIPUN mention gue GA PERNAH dibales ama dia? Salah gue apa? Okay, gue mencoba untuk berfikir dewasa, senggaknya...bbm gue rajin (rajin??!!! Helllo Niaaa!!! Bbm lo yang terakhir, yang jelas-jelas deliv dari BEBERAPA hari yang lalu aja ga diread ama doi. Padahal biasanya, meskipun gak direp senggaknya pasti diread ama dia. Kenapa yah? Karena lo rajin nanyain soal RiFy kali yahhhh... Terus doi risih gitu? Don't know deh--') dibales.
Ya Allah...ya Tuhanku! Tolong Nia....semoga bbnya bisa bagus lagi. Amin ya Allah!

=> Gelisah..... Guys, kayaknya gue menyukai satu orang yang sama deh dengan ***** gue-,- lucu yah? Iyalah....seinget gue, ini yang kedua kalinya deh. Well, ini emang baru prediksi gue, belum pasti sih. Tapi kayaknya....this is real T_T
gue harus gimana dong???

=> Sedih, kecewa, dongkol.... Karena....nevermind. Untuk yang ini cukup hati gue aja yang tau. Yang jelas, gue berharap dia bisa berubah! Jalan hidupnya masih panjang. Dan gue rasa, masih ada waktu buat dia kalau dia mau berubah. Amin ya Allah!


Dan itulah....complicated! Rasanya gue pengen pergi ke titik terujung bumi ini, cuman buat teriak 'gue benci hari ini!'
sumpah! Tapi gimanapun perjalanan hidup hari ini, pasti banyak hikmah tersembunyi dibaliknya...ahahaa
gue seneng, karena meskipun hari ini 'berat' buat gue...gue tetep stay cool, ga nangis meskipun hampir aja itu terjadi. Gue harus bisa lebih tegar! Gue udah 18th, hal yang wajar kalau orang-orang disekitar gue menuntut akan sisi kedewasaan gue. Ya kan...???


Anyway...cukup deh buat hari ini.
NEXT TIME disambung lagi yaaaa...


Seeyaaaaa...

@NiaStvnia


_Nia 'nistev' Stevania_