A homepage subtitle here And an awesome description here!

Senin, 30 Desember 2013

2013.......



Hi everyoneeeee ada yang kangen sama gue? Ah! I mean kangen sama postingan-postingan gue yang kadang gaje dan nyebelin abis…hehe
Nggak kerasa yah 2014 udah di depan mata! So say goodbye to 2013….beserta kenangan di dalamnya, teruntuk, kau….dan dirinya.. #eaa #salahfokus
Hem, jadi berhubung gue baru balik dari mager, dan rada awkward buat nulis lagi, rada not idea buat mosting apa, mungkin lebih baik gue membahas persoalan seputar ‘2013’ sipppp kayak ask.fm gitu ya..haha

2013 itu…

Waw banget yah, bayangin! Seorang yang mestinya menegak kan hukum, dan memutuskan suatu hukuman untuk tersangka justru berbalik menjadi seseorang yang di adili. Nemuin kasus pejabat, anggota DPR,  jadi seorang koruptor sih udah biasa, tapi ketika seorang jaksa yang ikut kena…miris aja sama Indonesia..ckck

Terus, ketika cewek-cewek dengan (gue bilang) bangganya masuk infotaiment demi sebuah sensasi yang mengatasnamakan, ‘korban lelaki’. Di mulai dari cewek-cewek korbannya Vicky, yang menurut gue aneh banget aja, demi mendapatkan ‘permintaan maaf’ dari Vicky mereka rela ngebongkar aib masa lalu. Termasuk mereka yang katanya ngongkosin hidup Vicky *apa mereka ga mikir kalau mereka baru aja menceritakan betapa bodohnya mereka yang rela keluar duit buat cowok macam Vicky? Gue sih malu-_-*
Tapi lucunya, bukannya sibuk menuntut ‘permintaan maaf’ itu dengan ngedatangein Vicky/keluarganya Vikcy langsung, mereka justru nongol di stasiun tv sana sini lengkap dengan full make up.
Atau soal Anggita yang dengan santainya mengakui pernah punya hubungan special dengan Enji hingga berujung….seolah-olah apa yang dia lakuin itu cuman dosa kecil nggak penting-_-
Sensasi kan? Mendongkrak popularitas dengan cara yang nggak banget. Kayak Soimah dong, doi bilang, “kalau saya emang udah ga punya kemampuan daripada jual sensasi lebih baik saya pulang kampong.” Tuhhh artis yang berkualitas gitu u.u

Atau, jaman dimana anak-anak eksis pada di bully HAHA ini nggak merujuk ke gue lho *eh ya gitu banyak banget di ask.fm, anak yang eksis abis entah karena alasan apa pasti bakal dapet ask berupa kalimat-kalimat bullyan, hinaan, cacian dan segala macamnya. Mereka ngatain si eksis ini loser and etch, padahal ga nyadar mereka pun lebih loser karena ngebully nya pake anonym. Niat songong setengah-setengah gitu yah…ahaha

Ada juga, account-account di ask.fm yang diperuntukan untuk ngeshare account-accountnya anak eksis. Semacam mengkotak-kotak-kan nggak sih? Kasian sama yang ngerasa nggak eksis deh, mungkin aja dia jadi minder. Menurut gue agak nggak penting gitu yah hehe
Emh, di taun ini gue juga sering banget nemuin keluhan para pelajar Indonesia karena mata pelajaran yang banyak, dan PR yang menumpuk. Kemudian membandingkan dengan guru maprl mereka yang hanya mengajar satu mata pelajaran. Dan akhirnya muncul kalimat, “kita dipaksa menguasai sekian banyak mapel, sedangkan guru cuman satu mapel.” Semacam merasa not fair.. INI FIX LOL!

Kenapa?
- Mereka pelajar, bukannya memang tugas wajibnya itu belajar? Mereka membandingkan dengan guru mereka, apa mereka lupa? Guru mereka juga dulunya pelajar, sama seperti mereka yang harus mengerjakan sekian banyak tugas atau menghadapi berbagai macam mata pelajaran.

- Mereka  pengen dikasih waktu senggang, waktu belajar tidak diforsir, tapi begitu UN/UAS/UH dapet nilai rendah pada ngeluh juga.

- Mereka nggak suka dengan larangan sekolah tentang kaus kaki pendek, kemeja yang keluar, atau rambut yang diwarna yang menurut mereka nggak ada hubungannya dengan kenyamanan belajar. Padahal, bukannya hal-hal seperti itu termasuk bagian dari pembelajaran? Soal attitude, kerapian dan kesopanan. Bukannya kebersihan itu sebagian dari iman?

- Mereka protes panjang lebar soal bimbel dan lain sebagainya tapi punya banyak waktu (yang bahkan harus sampe nyuri-nyuri waktu sekolah #re.bolos) untuk online, clubbing, party and etch.
Dan lain sebagainya deh. Jadi, kadang muncul pertanyaan di otak gue, “para pelajar ini sebenarnya mau apa? Dapet nilai tinggi tanpa belajar dan punya banyak waktu untuk having fun? Jadi pengangguran aja kalau gitu, hehe..”

Anak sekolah bukannya mikirin gimana caranya nambah nilai, justru sibuk minta tolong ke temen untuk dibikinin akun ini-itu. Biasanya jaman dulu kita satu sama lain nanya soal pelajaran, sekarang nanya gimana caranya mainin socmed ini, download itu dan lain sebagainya…
Anak jaman sekarang galau lebih cepat. Miris aja, waktu yang mestinya bisa dipake buat belajar biar nilainya tambah bagus justru ke buang buat mikirin doi yang sama sekali udah nggak perduli sama dia, mana mikirnya sambil nangis dipojokan kamar (?)

MAKE UP MAKSIMAL! Dan baju kekurang bahan…. OMG in fix nggak banget! Dimana anak-anak yang mestinya tampil lucu dengan muka polos tanpa blush on, eye shadow, mascara, eye liner dan semacamnya trus outfitnya baby doll gituuuu justru mulai jarang… Ah, yang SMP aja tanpilnya udah kayak tante-tante mau arisan dengan kostum baju-belum-jadi-tapi-udah-ngebet-pengen-dipake-jadi-langsung-diambil-dari-tukang-jahit HAHAApissss. Gimana nggak dikatain cabe-cabean? Okay anggap aja ini hukum sebab-akibat. Sebab lo dandan menor plus act like a jaby, akibatnya dikatain cabe-cabean HAHA maaf-_-v

By the way, di taun ini anak-anak semakin mendapatkan fasilitas yang nggak semestinya gitu yah… banyak anak di bawah umur yang udah di kasih smartphone, laptop + fasilitas internetnya… coba bayangkan, gimana anak-berkacamata-diusia-dini-nggak-menjamur, dan kejahatan-kejahatan s*ksual dibawah umur jadi meraja lela? Mereka yang mestinya megang buku cetak atau sempoa justru dikasih lebih dari itu…hehe
AH! Sebenernya masih banyak persoalan 2013 yang pengen gue share disini, tapi yang ketuang cuman segini. Cukup dulu aja kali yah…hehee

SAMPAI JUMPA DI 2014!

p/s : Semoga 2014 anak-anak Indonesia benar-benar akan bertingkah, berpenampilan benar-benar sesuai umurnya, dan menggunakan fasilitas berdasarkan porsi dan umurnya hehe

#muchlove!

@niyaaarasyied

Minggu, 24 November 2013

[Bukan] Pernikahan Sandiwara




“Ify! Kita kan udah lulus, jadi gimana? Nikahnya jadi dong?!” Teriak seorang pria yang memberikan seringai nakal kepada gadis manis didepannya.
Gadis itu melotot marah.
Enak saja pria ini berbicara. Siapa bilang ia mau menikah dengan pria usil seperti dia? Lagipula, dimana sejarahnya 'kucing dan tikus' bersatu dalam ikatan suci pernikahan?

“Hehh! Lo---” Ucapan Ify--gadis itu, terhenti di udara saat pria usil itu menghampirinya secepat kilat, dan merangkul lehernya. Membuat jarak diantara mereka semakin terhapus.

”Kenapa sayang? Kamu ingin secepatnya?” Tanya nya dengan nada menggoda.
Ify yang masih belum mengerti akhirnya dihadapkan pada sesosok pria dimasa lalunya yang tengah menatap tajam pada mereka.
Dalam hati ia menggumam, oh cuma sandiwara...

•••

Sandiwara?
Yah, awalnya Ify pikir semua hanya sandiwara. Tapi siapa sangka, hal yang ia anggap sandiwara itu ternyata membawanya pada situasi yang sebenarnya. Situasi dimana ia dan pria usil itu akan bersatu.
Jadi begini, disaat Rio--nama pria usil itu, 'melamarnya' dengan background wajah tak terbaca sang mantan, ternyata kedua orang tua mereka --orang tua Ify dan Rio tentunya-- menyaksikan adegan itu. Bukannya marah atau apalah, mereka justru bertepuk tangan, dan melangkah ceria pada putra-putri mereka yang tanpa sadar mulai memisahkan diri saat mendengar tepukan orang tua mereka tersebut.
Semakin tak diduga, ternyata kedua orang tua mereka bersahabat dan memang telah membuat perjanjian konyol untuk menjodohkan putra-putri mereka dimasa mendatang, dulu.
Terlambat.
Ingin meluruskan, nyatanya kedua orang tua mereka justru menyeret Ify dan Rio --yang masih mengenakan seragam SMA lengkap dengan corat coret pilox khas kelulusan-- menuju tempat makan terdekat, untuk merayakan 'lamaran' spontan Rio.

“Ify, jadi kamu mau pake kebaya, atau gaun aja?” Tanya Mama yang asyik melihat-lihat booklet gaun pengantin. Ify menatap Mamanya dengan tampang tak mengerti.

”Lebih baik, Ify menggunakan kebaya pas akad saja, jeung. Dan gaun pada saat resepsi.” Mama Rio yang ikut mendampingi Ify dan Mamanya melihat-lihat gaun pengantin menimpali.

Ify semakin dibuat tak berkutik dengan ucapan 'calon mertuanya'. Bagaimana ini? Saat dimana ia harus menyibukkan diri dengan segala persiapan memasuki jenjang perkuliahan, keadaan justru menjebaknya dalam situasi, sibuknya menyiapkan pernikahan.
Oh God!

•••

”Gila, man! Kita baru lulus SMA nggak nyampe 2 bulan, dan tiba-tiba lo udah mau merried aja?” Alvin, salah satu teman se-alumni Rio menanyakan hal yang sebenarnya Rio pun tak tahu harus menjawab apa.

”Gue nggak bisa bayangin, apa jadinya rumah kalian ntar. Secara, lo berdua kayak kucing sama tikus.” Cakka, temannya yang lain ikut berceloteh.

Rio mendengus. Mau tak mau ucapan Cakka membuatnya berpikir.
Benar juga. Bagaimana bisa ia menjalani kehidupan yang sejahtera dengan seseorang yang bahkan menganggapnya musuh abadi?

”Gue terjebak, man. Nggak sengaja.” Keluhnya jujur.

Alvin dan Cakka saling melirik, kemudian tertawa kecil. ”Terjebak dalam situasi yang lo buat sendiri. Makanya, lain kali hati-hati kalau mau bertindak. Bukannya bikin Debo kelabakan gara-gara lo berhasil ngegebet Ify, eh malah elonya kan, yang terjebak dalam situasi rumit itu.” Ucap Alvin.

Rio mendengus. Teman macam apa mereka, bukannya membantu mencari jalan keluar, malah meledek.

”Duhh, sekarang gue butuh saran bermutu buat ngadepin masa-masa sulit gue. Jangan di kasih ceramah kek.”

Cakka menyedot bubble tea miliknya dan bersiap untuk memberikan saran. ”Begini saudara, Rio. Lo kan udah terlanjur terperangkap nih, keluar jelas nggak bisa. Pernikahan lo sama Ify, udah didepan mata. Yo'i nggak, Vin?” Cakka mengedikkan bahunya pada Alvin, yang dibalas dengan anggukan kecil. ”Tinggal seminggu lagi! So, let it flow aja. Kali aja lo malah ketagihan tinggal serumah sama Ify.”

Rio mendengus mendengar ucapan Cakka yang dianggap tak bermutu olehnya.

”Stres gue ngobrol ama kalian. Gue balik duluan deh ya. Bye!” Setelah meraih kunci mobil miliknya, Rio segera meninggalkan cafe tempat dimana ia dan teman-temannya biasa menghabiskan waktu, nongkrong.

•••

Seminggu kemudian...

Ify memandang bayangan wajahnya dicermin dengan cemberut. Cantik sih, tapi tetap saja, absennya lengkungan manis dibibirnya membuat wajahnya terlihat kurang.

“Kok cemberut gitu sih, Fy? Bukannya seneng. Kan bentar lagi kalian resmi.” Goda mama yang membantu Ify mengenakan kebaya untuk akadnya.

Ify mendengus. Mungkinkah jujur disaat seperti ini? Ia menggeleng. Itu bukan tindakan bijak. “Hhh, nggak, ma. Aku cuma..nggak nyangka aja. Sebentar lagi, aku bakal pisah sama mama.” Ucapnya setengah berbohong.

Mama mengelus sayang rambut Ify yang disanggul. “Duhh, kayak mau pindah kemana aja. Tetep di Jakarta ini kan?” Mama mencium kening Ify cukup lama, kemudian tersenyum. “Turun yuk, bentar lagi akad nikahnya dimulai.”

-oOo-

“Behel! Sarapan pagi gue mana?”

Teriakan dengan kata-kata seperti itu sudah menjadi backsound tetap rumah bergaya minimalis ini, pasca pernikahan itu terjadi. Terang saja, penghuninya kan memiliki julukan 'tikus dan kucing'.

“Hehh! Lo bisa diem nggak sih? Nggak tau apa kalau gue ribet sama bahan OSPEK?!” Ify yang memang terlihat ribet dengan segala perlengkapan OSPEKnya mengomel.
Berbeda dengan Rio yang langsung menghandle salah satu perusahaan ayahnya, Ify justru memilih untuk melanjutkan kuliahnya. Daripada garing dirumah sendirian, ya kan?

Rio hanya menaikkan sebelah alisnya. “Itu masalah lo, derita lo! Tapi hak gue sebagai seorang suami adalah dilayani sang isteri! Jadi mana sarapan gue?” Ucapnya acuh.

Ify menggeram kemudian berlalu sambil menghentakkan kakinya. Kemudian dengan kesal ia meletakkan sepiring nasi goreng dihadapan Rio.

“Cuma sepiring? Lo nggak makan?”

“Nggak perlu! Gue buru-buru! Udah ah, gue telat nih. Gue pergi dulu..” Sahutnya sambil memungut beberapa keperluan OSPEK yang sempat ia taruh diatas meja makan.

“Assalamu'alaikum..” Ucap Rio dengan nada menyindir saat Ify hendak berlalu.

Ify menepuk keningnya kemudian berbalik arah. Diraihnya tangan Rio kemudian di cium. Gini-gini, Ify menghargai Rio sebagai suami yang harus dihormatinya. Hihiii

“Gue pergi, Assalamu'alaikum!”

“Wa'alaikum salam.” Gumam Rio pelan.

Diam-diam, Rio memperhatikan Ify yang kian menghilang dibalik ruang tamu. Dalam hati ia bergumam, kapan hubungannya dengan Ify akan berjalan senormal hubungan suami istri pada umumnya?
Mungkin dulu ia tak memiliki sedikitpun rasa untuk Ify, kecuali rasa pengen nimpukin Ify yang jahil-oh bukan tapi senang menentangnya setengah mati, itu juga jaman sekolah. Berbeda dengan sekarang, pasca sebulan pernikahan mereka, nyatanya Rio mulai menyadari ada satu rasa berbeda yang hadir dihatinya, untuk Ify. Cinta?
Rio menggeleng pelan, tak sengaja matanya menangkap beberapa lembar roti yang tersaji dimeja makan. Sambil melirik ke arah dimana Ify 'menghilang', ia mengambil dua lembar roti dan mengoleskan selai cokelat-kesukaan Ify.

Pak, habis nganter Ify masuk ke
rumah trus ke meja makan yah.
Tolong antarkan bekal yang ada disana untuk Ify.

Send!
-oOo-

“Eh, Fy..”

“Hmm..”

“Apa kabar lo sama Rio?”

Ify yang tadinya sibuk mencatat kontan mengangkat wajah saat Sivia, sahabat karibnya menyebut-nyebut nama Rio. Ah, dirumah sudah dibikin susah sama kelakuan Rio yang serba aneh, haruskah di kampus ia juga diribetkan dengan nama Rio?

“Ya gitu-gitu aja, emang mau gimana?” Jawabnya tanpa minat.

Sivia mendengus. “Ya, lo kan sama dia udah mer---“

“---ssttt.” Ify buru-buru menyela ucapan Sivia sebelum gadis itu menuntaskan ucapannya. Memang, status Ify yang telah bersuami tidak dipublikasikan. Kecuali dikalangan keluarga, dan beberapa teman dekat.

Sivia cengar-cengir menyadari kesalahan yang hampir ia perbuat. “Ups! Sorry-sorry, jadi..lo kan sama dia udah..” Diliriknya kanan-kiri, “..merried.” Kemudian mengucapkan kata itu dengan sedikit berbisik. “Nah! Masa nggak ada perubahan? Tetap menjadi kucing dan tikus wanna be. Nggak bosen?”

Ify menutup buku dan menyimpan pulpennya, kemudian sedikit membuang nafas.

“Jujur yah, Vi. Gue juga pengen..banget punya kehidupan yang normal. Rumah tangga yang harmonis, pasangan yang romantis, adem-ayem, bukan tiap pagi saling teriak ini-itu nggak jelas. Dan tidur dikamar yang terpisah.”

Sivia refleks ternganga mendengar kalimat Ify yang terakhir. “Lo pisah kamar? Kok bisa?”

“Ya, kita kan nikah sebenernya juga berawal dari ketidak-sengajaan, tanpa cinta. Jadi ya...”

Sivia masih terbengong-bengong. “Hehh! Gimana juga, dia suami lo berhak dapetin 'itu' dari lo. Lo isterinya, wajib ngasih 'itu' ke dia.” Ucap Sivia..hm..agak frontal nggak sih kalau dikantin kampus membicarakan ini?

“Ihh, itu itu itu apaan sih? Jangan spesifik gitu dong.”

“Ohh, okay. Kembali ke pembicaraan awal, apa lo nggak mau memperbaiki hubungan kalian? Kalian udah terlanjur masuk ke dalam situasi ini, mengakhiri bukan jalan terbaik menurut gue, Fy..”

“Jadi menurut lo?”

“Bukan mengakhiri, tapi belajar untuk memulai semuanya dari awal, agar bisa menjadi lebih baik, bukan membiarkannya benar-benar hancur.”

“Tapi susah, Vi..” Ify meringis kecil, mengingat bagaimana abnormalnya hubungan yang ia miliki dengan Rio selama ini, apa mungkin?

“Susah bukan berarti nggak bisa kan? Cinta ada karena terbiasa, masa udah sebulanan ini tinggal se rumah perasaan lo masih benci aja ke dia?”

Ya...mungkin memang perasaan Ify sudah berubah terhadap Rio. Bukan lagi benci, tapi..mungkin cinta?
Hanya ia kurang menyadari apa yang ia rasakan.
Perasaan khawatir yang tiba-tiba datang saat mengetahui Rio belum pulang dari kantor, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Atau gelisah, saat Rio yang cukup lama mengurung diri di kamar mandi dengan kondisi muntah-muntah karena masuk angin.
Semua rasa yang timbul tanpa ia sadari itu tak pernah sedikitpun ia resapi apa maknanya.

“Jadi?”

Ify mengulum senyum. “I'll try.”

-oOo-

Rio sudah terbiasa dengan sikap cerewet Ify, kebiasaannya mengomel, sikap acuhnya saat Rio mengganggu, tapi tidak dengan sikap super manis yang 2 hari belakangan ini ia terima. Ada apa gerangan? Alih-alih membuat Ify marah, ia justru mendapatkan perhatian luar biasa dari gadis yang telah menjadi isterinya itu.

Cakka manggut-manggut seolah paham dengan apa yang Rio ceritakan padanya barusan. Saat ini, ia, dan Alvin memang memenuhi undangan Rio untuk sekedar ngopi-ngopi disalah satu cafe, disela-sela kesibukan mereka -ia dan Alvin- yang tak lain sebagai mahasiswa. ”Jadi?”

Rio berdecak, “kok malah lo yang nanya? Mestinya gue! Jadi gue mesti gimana? Lo ada kepikiran nggak, kenapa tiba-tiba dia jadi super manis gitu?”

Alvin meletakkan gelas hot cappuchinonya ke atas tatakan gelas. “Gini, bro. Jadi, my princess Sivia chub---”

“---halah, nggak pake alay gitu berapa sih?” Sela Rio dengan ekspresi agak aneh. Risih juga mendengar cowok sekeren Alvin yang terkesan cuek itu berucap demikian.

“Huuu.. Tau deh yang nggak punya panggilan sayang buat bininya sentiment mulu.“ Ledeknya yang diamini Cakka, kemudian keduanya berhigh five Ria.

“Bacot lo berdua, udah deh, jadi apaan tadi?”

“Okay, jadi..kemaren Sivia sempet cerita kalau...”

Bla bla bla..
Sebuah cerita mengalir dari mulut Alvin. Soal apa lagi kalau bukan obrolan antaran Sivia dan Ify di kantin beberapa hari yang lalu.

Cakka menepuk pundak Rio dengan tiba-tiba, membuat pria itu refleks mengumpat sambil mengelus dada. “Tuh, bro..Ify aja mencoba berubah buat kalian, kenapa lo nggak?”

“Hhh, sebenernya...dari pertama kali gue tinggal serumah sama dia, perasaan gue juga udah mulai beda kali ke dia.”

“Beda gimana?”

Rio mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. ”Ya beda, jadi...em, cinta mungkin?” Sahutnya sambil mengangkat bahu. “Tapi ya gitu, gue gengsi juga lah, Ify nya aja gitu.”

“Cupu lo..“ Ledek Cakka.

Alvin mengangguk. “Yoi, man! Cowok sejati itu berani berkata iya, nggak malu mengaku cinta, man..”

“Hidup cowok gantle!”

Rio mendelik, “apa sih lo Kka? Gaje amat.”

“Jadi, lo sekarang mau gimana?”

“Menurut kalian?”

“Shoot her!” Jawab Cakka dan Alvin bersamaan.

“Dia kan udah jadi isteri gue..“ Sahut Rio gemas.

“Halah, merried nggak sengaja juga. Tanpa cinta... Yang ini kan, lo nyatain perasaan, demi kesejahteraan hidup kalian juga. Yoi nggak, man?” Ujar Cakka melirik Alvin dengan satu tangan terangkat. Alvin menyambut tangan Cakka yang mengajak toas itu sambil mengangguk.

“Yongkru... Tunjukan kejantananmu!” Ucapnya sedikit berseru.

“Kata-kata lo ambigu, sipit!” Sahut Rio sambil menggeplak kepala Alvin.
Hhhhh, rasanya Rio mau buru-buru kabur dari cafe ini. Karena ucapan Alvin barusan membuat banyak pasang mata melirik ke arah mereka. Ambigu sih...

-oOo-

Rio mondar-mandir didepan pintu kamar. Ia sedang menanti sang isteri yang sampai sekarang belum juga pulang kuliah.
Sedikit perasaan khawatir mengisi hatinya. Memang ini bukan kali pertama Ify pulang terlambat, tapi entah mengapa, yang kali ini membuatnya tak tenang.

“Den! Den!”

Rio buru-buru mencari arah suara Bik Nah yang menyerukan namanya. Hingga akhirnya, sosok sang empunya nama muncul bersama gadis yang sedari tadi ia cemaskan.
Sedikit kaget melihat keadaan gadis itu tak baik-baik saja, Rio segera berlari menghampirinya.

“Ya ampun, Ify... Lo kenapa?”

Buru-buru Rio mengambil alih tugas Bik Nah dan mendudukkan Ify di sofa, sementara Bik Nah berlalu mencari kotak P3K.

Ify meringis sambil memegangi salah satu kakinya yang mati rasa dibagian atas, tapi cukup nyilu dibagian tumit, hm, juga terluka --yang tidak besar tapi juga tidak kecil-- disana.

“Sshhh, sakit, Yo..”

Rio panik, ia mencari-cari Bik Nah yang belum kembali. “Hahh? Iya sebentar. Bik! Bik! Kotak P3Knya mana?!”

Tergopoh-gopoh Bik Nah menyerahkan kotak putih ditangannya kepada Rio.

“Bikinin Ify teh hangat, Bik.” Suruh Rio setelah menerima kotak teresebut. Tanpa menjawab, Bik Nah segera berlalu meluluskan perintah majikannya.

“Kok bisa gini?”

“Sshh, ta..tadi, aduhh..”

“..so sorry..”

“Tadi, gue ke serempet di perempatan, yang bawa kendaraan ngebut lagi. Aw!” Ify refleks mencengkram kuat pundak Rio karena kesakitan. Rio sendiri hanya bisa menjerit tertahan karena kuku-kuku tajam Ify yang menancap dipundaknya.

“Lo jalan kaki? Kenapa? Pak Man---”

“---lo lupa? Apa emang nggak tau? Pak Man lagi cuti, dan lo! Suami yang mestinya menjaga isteri malah nggak ada perhatiannya sama sekali! Gue kuliah ngojek, pulang nggak dijemput. Tega banget sih?!” Ify mulai mengomel dengan air mata yang tanpa sadar membasahi wajahnya.
Ditengah rasa sakit karena luka di kakinya, ia juga kecewa mengingat sikap Rio yang tak ada perubahan sama sekali padahal ia telah berbuat banyak demi memperbaiki hubungan mereka.

“Maaf..” Sahutnya lirih.

“Maaf?! Kalau lo emang bener-bener ngerasa nggak bisa jalanin ini semua sama gue, lo bilang sama orang tua gue, biar kita selese sekarang! Lo pikir gue nggak capek ngadepin lo?!”

Rio terdiam. Perasaan bersalah itu mengisi hatinya. Ini memang salahnya, kenapa rasa gengsi itu tak mau berkompromi dengan rasa cintanya untuk Ify?
Dengan tenang Rio membawa Ify ke dalam pelukannya.
“Maaf..”

Ify masih sesenggukan dalam pelukan Rio. Ia sendiri tak mengerti kenapa tiba-tiba ia jadi hilang kendali seperti tadi.
“Gue udah berusaha merubah semuanya. Gue mencoba untuk memperbaiki keadaan ini. Tapi kenapa lo nggak mau bekerja sama untuk itu? Untuk kita?”

Hening. Rio tak berniat menjawab, hanya tangannya yang terus bergerak teratur mengusap punggung Ify.

“Gue pengen punya rumah tangga yang harmonis, suami yang romantis, kita bisa saling care, bukan ribut tiap hari. Tapi kenapa lo nggak mau ngerti?”

“Ssttt.. Maaf, Fy. Gue yang salah. Gue yang terlalu gengsi.“ Ucap Rio sambil membelai lembut rambut panjang Ify. “Gue..gue cinta sama lo...” Ucapnya lirih namun terdengar tulus.

Hening. Selain isak tangis Ify, dan hembusan nafas keduanya, tak ada lagi yang terdengar.

-oOo-

”Lo jawab apa?”

Ify menggeleng sambil menggigit bibir bawahnya sebagai jawaban untuk pertanyaan Sivia.
Pagi-pagi sekali Sivia memang telah menampakkan batang hidungnya dirumah Ify. Gadis itu memilih bolos kuliah dengan alasan solidaritas karena Ify yang terpaksa izin karena sakit.
Ify yang melihat kehadiran Sivia jelas dengan senang hati menerimanya, kemudian mengajaknya duduk santai bersama di ruang tengah dengan segelas syrup dan setoples cookies untuk menjadi teman sharing mereka. Dengan senyum merekah Ify menceritakan insiden kecelakaan yang menimpanya, dilanjut dengan kemarahannya--yang membuat ia meluahkan segala unek-uneknya terhadap Rio. Termasuk pula, pernyataan cinta Rio yang membuatnya terdiam.

“Kok nggak?”

“Eung, ya habis gue speechless. Lagian, masa iya dia bilang gitu langsung gue sahutin kalau gue juga cinta sama dia? Aneh kali.”

Sivia meringis. “Itu bukan hal yang aneh bagi dua insan yang sedang jatuh cinta.” Ify hanya terkekeh sambil mencomot salah satu cookies.

“Jadi, lo udah damai? Udah tidur se kamar?” Tanya Sivia iseng.

Ify yang tengah mengunyah cookies jadi tersedak, dengan panik ia meraih gelas syrup miliknya. “Gila lo!”

“Dihh, gue ngasih pertanyaan yang normal kok.“ Sahut Sivia sambil tertawa. “Jadi gimana? Udah?”

”Belum. Hhh, gue bingung gimana mulainya. Masa tiba-tiba gue ngajak dia tidur dikamar gue? Kan aneh. Atau malah dia bakal mikir kalau gue agresif lagi. Hiii..” Ify bergidik.

Dalam hati Sivia mengeluh, agresif dengan suami sendiri bukan suatu hal yang aneh deh.

“Emh, gini aja. Besok tanggal 24, ultah Rio kan?“ Ify mengangguk. “Jadi...” Dan Sivia mulai membisikan suatu rencana untuk ulang tahun Rio.

“Tapi, dia kan pulang paling lama jam 10, belum tanggal 24 dong..”

“Bukan masalah. Ntar gue suruh Alvin yang handle. Bereskan?” Jawabnya santai.

Ify mengangguk paham. “Jadi, kapan lo sama Alvin nyusul gue?” Tanya Ify kemudian sambil menyeringai jahil. Sivia melotot sambil mendaratkan majalah ditangannya dipundak Ify.

-oOo-

Rio mengernyit heran saat mendapati pintu rumahnya dalam keadaan tidak terkunci. Padahal semua lampunya sudah mati. Mencoba berpositif thingking, mungkin Ify atau Bik Nah lupa mengunci pintu, pikirnya.
Dengan mata merem-melek, ia berjalan meniti tangga satu persatu.
Ketika tangannya menyentuh handle pintu kamar, Rio menggerakkan kepalanya untuk melihat pintu kamar Ify yang terkunci.
Diurungkannya niat untuk masuk kamar, dan melangkah menuju kamar Ify.

Cklek..
Kosong.
Kamar Ify yang nampak rapi dengan penerangan yang minim, membuat dahi Rio berkerut bingung. Kemana Ify? Ia melirik arloji ditangannya. Hampir jam 12 malam, kurang 10 menit.  Masa iya di kamar mandi?
Merasa gerah, ia menunda niatnya mencari Ify untuk mengganti baju di kamar.

Keras.
Entah kenapa pintu kamarnya seolah terkunci. Aneh, Rio sama sekali tak pernah mengunci kamarnya. Dicobanya berkali-kali, hingga denting jam 12 malam berbunyi, pintu itu pun terbuka dan....taraaaaa

“Happy b'day to you...happy b'day to you..happy b'day, happy b'day, happy b'day to you....”

Pemuda itu masih terkesima di tempatnya. Dihadapannya ada Ify, gadis yang kurang lebih 3 bulan terakhir ini menjadi isterinya, tengah berdiri dengan sebuah kue bertahtakan lilin dengan angka 19 di atasnya. Yang lebih membuatnya terkejut, Ify menggunakan..lingere?

“If..fy?” Ucapnya dengan nada bertanya.

Ify tersenyum lebar. “Surprise!” Teriaknya. “Sini dong!” Suruhnya.

Dengan ragu Rio memasuki kamarnya dan menghampiri Ify. “Kamu...”

“Make a wish dulu, baru ngomong.” Sela Ify sambil menyodorkan kue ulang tahun dengan lilin yang masih menyala.
Rio menurut, dengan mata terpejam, ia melafalkan doa dalam hati. Kemudian meniup lilin itu dengan pelan.

Ify meletakkan kue ulang tahun itu kemudian bertepuk tangan.

“Kamu kok...”

Ify tersenyum kikuk. Mendadak ia juga bingung bagaimana harus menjalankan rencana Sivia tadi siang. “Eung..ya? Kamu nggak suka aku kasih kejutan?”

Rio menggeleng, tangannya justru menggaruk keningnya karena bingung. “Tapi kenapa?”

Ify memilin-milin ujung gaun tidurnya. “Kan kamu ultah.” Jawab Ify seadanya.

Rio menatap Ify dengan seksama, dari atas hingga ke bawah.
Duh, tiba-tiba Ify tersadar dengan apa yang ia kenakan. Sebuah lingere. Meskipun faktanya Rio adalah suaminya, tetap saja rasa malu itu ada. Apalagi, Rio belum pernah melihatnya dalam kondisi seperti ini sebelumnya.

“Eung..”

Rio menaikkan sebelah alisnya menanti ucapan yang akan keluar dari bibir Ify.

“Ak..aku..”

Diam-diam pemuda itu mengulum senyum, mulai mengerti dengan apa yang Ify rasakan. Bermaksud membuat Ify lebih rileks, Rio menuntun bahu Ify agar tubuh gadis itu terduduk diatas tempat tidurnya.
Ify menurut tanpa perlawanan.

“Kamu beda banget sih hari ini..”

Ify meringis dalam hati. Entah sejak kapan keduanya mulai ber aku-kamu, tapi yang jelas, dalam situasi remang-remang, kondisi berbusana Ify yang..emh itu, membuat Ify jadi canggung sendiri.

“Eung, boleh aku tau wish kamu apa?”

Rio mengernyit, “kenapa?”

“Nggak boleh tau yah?”

Rio berdehem, ia memajukan tubuhnya, membuat reaksi menegang ditubuh Ify yang mulai berpikir macam-macam.
Rio menahan tawanya, mengapa malam ini Ify terlihat polos sekali?

“Aku berharap, malam ini, esok dan seterusnya kamu tetap disini, disampingku.” Bisiknya lirih.

Dengan susah payah Ify meneguk salivanya. Lirih, tapi pasti, membuat kedua pipinya merah merona dalam remang cahaya kamar.

“Ak..aku..”

“Ya?”

“Aku mencintaimu, Rio...”

Rio terkejut. Okay, mungkin ia sudah tau bagaimana perasaan Ify -berdasarkan laporan yang Alvin terima dari Ify-. Tapi, begitu mendengar langsung pernyataan itu dari bibir Ify, tak bisa dipungkiri perasaannya menjadi meletup-letup karena bahagia.

”Kamu serius?”

Ify mengangguk malu-malu. Dengan cepat Rio menarik Ify ke dalam dekapannya. Diciumnya puncak kepala Ify berulang kali.

“Jadi, kita benar-benar akan menjadi suami isteri yang sebenarnya?” Tanya Rio lagi. Ify hanya mengangguk.

“Jadi, kita bisa menjalani kehidupan berumah tangga sebagai mana mestinya?” Lagi-lagi Ify mengangguk.

“Jadi, aku boleh tidur bersamamu dan menagih hakku?“ Ify nyaris mengangguk setelah akhirnya sadar dengan pertanyaan Rio. Ia refleks menggeleng cepat. Namun Rio memilih tak perduli, dan menahan Ify dalam dekapannya, diatas tempat tidurnya...

Okay, mungkin benar tom and jerry selalu bertengkar. Tapi mereka selalu bersama kan?

--- FIN ---

Gue kangen nulis!
Ini sumpah gaje, kacau abis! Nggak tau juga gue kenapa nulis cerita begini, garing yak? Gatau deh kayaknya kurang nendang ahahaa
Hufttt, tinggalkan komentar dan kritik kalian tentang cerita ini yah...

#muchlove!

@niyaaarasyied

Visit : http://niastevania.blogspot.com

Jumat, 22 November 2013

#Somethingrandom : Untitle


Aku dan kamu bukan lagi kita..

Aku dan kamu tidak lagi bersama..

Dilubuk hati ini, tetap ada namamu..

Didasar jiwa ini, masih tersimpan rasa untukmu..

Mungkin rasamu untukku telah tiada..

Mungkin sikapmu padaku telah biasa..

Tapi, semua yang ku rasakan belum berubah..

masih sama, untukmu, seperti dulu...




TANAH GROGOT, 22 NOVEMBER 2013

Minggu, 20 Oktober 2013

GiveAway Listen to (My) Heart

GiveAway Listen to (My) Heart


KUIS RFM… yang merasa RFM mari merapat semuanya. berhubung anniv RFM tinggal di depan mata, maka… KAMI para author Listen to (My) Heart mengadakan kuis ini.
Sebenarnya… kuis ini juga bisa dibilang untuk syukuran karena naskah ini akhirnya bisa terbit juga.
Niat awalnya cuma mau cari satu pemenang dan mendapatkan kumcer Listen to (My) Heart, tapi setelah dipikir-pikir, pemenangnya akhirnya ditambahin satu deh. Jadi nanti yang menang itu ada dua orang.
Juara pertama mendapatkan Kumcer Listen to (My) Heart
Juara kedua mendapatkan Novel dari Peliana Scania (Novelnya terserah dia, mau kasih yang mana :D)  Cukup sudah basa-basinya. Langsung aja deh….

Syarat :
1.      Follow semua author Listen to (My) Heart @anascania @niyaaarasyied @shasmawan @MFabray_ @emeurmp @nahrasyied @salmaaditya_ @shiwi_NRG @Ieerrma_D

2.      Jawab pertanyaan dibawah ini:
·         Apa sih arti RFM menurut kalian?
·         Selama jadi RFM, apa aja yang kalian rasakan?
·         Pengalaman paling berkesan selama jadi RFM?
·         Harapan kalian untuk RFM dimasa yang akan datang
·         Buat quote tentang “Harapan”

3.      Jawab semua pertanyaan dengan me-mention @anascania dan @niyaaarasyied dengan hastag #GALtMH #Lov3thRFM

4.      Setiap menjawab, sertakan nomor dari pertanyaan yang kalian jawab. Misalnya jawaban nomor 1 kalian masih panjang, kalian bisa buat di tweet selanjutnya. Maka dari itu, usahakan jawab pertanyaannya secara sistematis ya. Jangan acak.

Contoh:
1. RFM itu…… @anascania @niyaaarasyied #GALtMH #Lov3thRFM
-c- 1 (lanjut deh tuh apa kata kalian dan jangan lupa hastag dan mention ya) (ini contoh untuk ditweet selanjutnya ya. Usahakan ada –c-)


5.      Jawaban boleh lebih satu kali, tapi tidak boleh menggunakan twitlonger. Dan jangan lupa Hastag ya :)

6. GiveAway ini berlangsung sampai tanggal 31 Oktober 2013

NAH! Buat yg pengen dapetin LtMH secara cuma-cuma, ga ada salahnya kan ikutan? ^^


#muchlove!


@niyaaarasyied

Rabu, 16 Oktober 2013

Coming Soon! Listen to (My) Heart


Hai gaisssss... saya kembali hadir dengan postingan yg luarrrrrr biasaaaaa!! *halah*
Okay, jadi postingan ini isinya mau ngebahas soal 'kumpulan cerpen/fanfiction Idola Cilik' yang akan segera di buku kan dan rilis mungkin (perkiraan) sekitar awal/akhir bulan dengan harga 70 ribu rupiah.

Ga nyangka? iyasih, gue ga nyangka kalau bentar lagi sesuatu yang pernah gue tulis dan share di acc-acc socmed gue pribadi akan dibuat dalam bentuk buku, yg wujudnya ga hanya bisa dilihat tapi juga dipegang.
Ini semua ga lepas dari kerja kerasnya Phely sama Malik sih sebenernya. Jadi, awalnya gue ditawarin untuk joinan ngebuat kumpulan fanfict itu. rencana awal sih akan diserahkan ke suatu penerbit yang tapi ternyata sampai hari ini ga ada kabar. Di terima? Di tolak? Ga ada kejelasan. Padahal, mestinya diberitahukan sih ya kalau ajuan kami di tolak T.T

Anyway, buku ini berisi cerpen-cerpen dengan bermacam-macam judul, tokoh yang berbeda, tapi satu tema! Di tulis oleh author-author yang berkecimpung didalam dunia tulis-menulis di facebook!
Kami semua berasal dari berbagai fandom loh! Oleh karena itu, buku ini akan kamu dedikasikan untuk para ICLs, RFM, CGL, CSF, YSF, Ifc-Shivers, Agniaza, Sivia Holic, Rise, Alvinoszta, C-Luvers, dan Gab FC^^

Coming Soon Listen To (My) Heart
(Inspired By Idola Cilik)


Sinopsisi

"Aku mencoba untuk bangkit –untuk kesekian kalinya. Namun cintaku, membuat diriku berulang kali terjatuh di tempat yang sama. Di lubang yang sama. Di hati yang sama dan rasa sakit yang sama” – Just Take My Heart

“Aku sungguh tidak peduli jika kau tidak bisa menerimaku. Karena aku hanya ingin mencintaimu dengan tulus. Seperti yang kau lakukan pada laki-laki lain,” – Moshi-Moshi

“Aku siapa? Kamu siapa? Apa masih ada kita? Urailah, biar segalanya jelas, agar tak perlu meraba, hingga takkan ada lagi yang terluka.” –Gradasi Luka

“Keputusan untuk menantimu adalah perintah hatiku. Aku tidak tahu apakah ini tulus atau bodoh. Tapi memang kadang cinta tidak selalu berakhir terbalaskan, benar bidadari?” – Bidadari Bersayap Biru

“Aku takut kalau kamu udah nggak sanggup nunggu lagi, aku takut kamu benar-benar pergi, aku takut” – Rindu Dibatas Senja

”Pertemuan yang diibaratkan seperti sapu tangan, menyeka keringat disaat lelah dan menghapus air mata disaat sedih itu adalah tugas sapu tangan.” – Indah Pada Waktunya

“Aku ingin suatu saat nanti bisa bicara denganmu” – Tentang Kehilangan

"Dalam harapan dan penantian, hati adalah penentu segalanya. Apakah tetap bertahan atau berlalu?" – Dan Akhirnya…

Selasa, 08 Oktober 2013

Teruntukmu by Nia Rasyied

Teruntukmu...


Aku hanya bisa melihatmu dari jauh..

Disaat yang sama, aku berharap kau pun menatapku..
Dan memberikan senyum termanismu untukku..

Entah mengapa, aku tak pernah mampu menepis bayanganmu dari benakku
Aku tahu perasaan ini hanya akan menyakitkanku..
Tapi aku tak ingin, perasaan ini pergi dari hatiku..

Mestinya aku sadar,
bahwa kau telah melupakanku..
Dan sampai kapanpun,
Kau takkan pernah menjadi millikku, lagi....


liat dong, jaman dulu gue pake kode rahasia HAHA
Hai gais! Nia here! lagi bete gitu jadi membuat postingan diblog lagi.
Berawal dari ngestalk fb pertama gue (karena ada salah satu anonymous di ask.fm yang minta dicapt-in jamannya gue alay di fb dulu) dan gue menemukan..hm, semacam curahan hati, entah puisi atau apalah namanya, ya..ini! yg diatas itu ahahaha
Dibikinnya 09 november 2009 lho! :o


#muchlove!



@Niyaaarasyied

Minggu, 06 Oktober 2013

Menuju #LOV3thRFM



  • Heiho everyoneeeeeeee!!!
    Sore ini untuk sedikit ngerefresh perasaan gue karena habis dibully sama orang gaje di ask fm gue mau sharing tentang anniv RFM yang udah didepan mata! yeayyyy!
    Nah, tahun ini kita (lebih tepatnya sesepuh RFM._.) sudah menentukan kalau hashtag yang akan kita pakai adalah #LOV3thRFM!!!
    Dan yang wawnya lagi, RFM akan mengeluarkan merchandise RFM yang di buat secara limited sebanyak 60 paket! Dan yang jelas, design baju tahun ini beda sama season 1nya hihi.. soooo...Grab it fast! :D
    Okay, gue akan mengcopy tweets-tweets dari admin untuk kalian yang mau tau soal merchandise RFM ini...

    Yang pertama, dalam 1 paket itu, isinya ada baju (sbg merchandise utama) + merchandise 2 & merchandise 3! *merchandise 3 masih jadi kejutan ya! dan harganya mungkin akan mencapai 100rb, tapi ga sampe 150rb. Tapiiiiiii..dijamin nggak nyesel deh kalau beli, gue aja tertarik._.

    Oh iya kata mimin, design baju yg balakang itu bakalan jadi lambang baru kita loh :)

    Dan buat yang nanya 'kok ga ada tulisan RFMnya' coba deh kalian perhatiin design baju bagian belakang. Sayap yg berbentuk huruf M itu bukan sembarang sayap loh. Garis-garis yang membentuk sayapnya itu ada 24 loh! ga percaya ? coba deh hitung (hitung yak kalau udah pada punya._.)

    Kenapa warnanya hitam? karena itu warna netral dan kenapa ga putih aja? karena kalo putih udh biasa, RFM kan luar biasa bukan biasa (y)



    Then, mari perhatikan point-point di bawah ini!
  • mimin bakal jual merchandisenya paketan, jd 1 paket itu isinya Baju (sbgai merch. utama), merch 2 (yg msih dirahasiakn) dan merch 3 (bonus)

  • dan mimin hanya sediain 60 paket karena ini limited edition!! hanya di produksi tahun ini khusus untuk anniv ke 3 kita :)

  • untuk warna baju sudah fix hitam dan untuk lengan mimin bikin lengan pendek dan lengan panjang.

  • dan soal harga mimin udah perhitungkan kok jdi tenang aja bakalan sesuai :) sampe 100k tapi insyaallah ga sampe 150k :)

  • untuk pemesanan mimin bakal kasih tau caranya nanti malem. So. pantengin TL @RFM_stuff aja :)

  • untuk pembayaran mimin minta minimal DP 50% untuk tanda jadi :) jadi sebelum PO dibuka kumpulin uang dulu yuuk buat DP :D

  • okedeh supaya mengurangi kepo, merch3 yg jelas bisa dibawa kemanamana

  • dan kemungkinan akan ada Merchandise RFM 4! tapi sbg bonus :D dan tentu aja, HARGA TETAP! kisaran 100k tp ganyampe 150k :D

PO nya dibuka senin, 7 okt 2013 yah, dan tatacara PO nya mimin kasih tau minggu malem, 6 okt 2013 :)


CC : @RFM_stuff


Rabu, 18 September 2013

Ini Tentang Aku._.

Hello everyone! Nia here! sedang ingin membuat suatu postingan yang mungkin bisa diberi judul 'Sesuatu Tentang Nia' disingkat STN *apasih-_-*
Isokey, jadi sebenernya postingan ini dimuat bukan tanpa alasan melainkan karena adanya suatu permintaan dari seorang followers Nia disoundcloud. Jadi kan, di tweenty my age, basicly aku itu orangnya masih merindukan aku orangnya baik hati dan tidak sombong *meskipun harus pake ngaret* maka aku meluluskan permintaan someone who doesn't know untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya seputar sayaaaa....yekali artis HAHA
Daripada saya dijawab via soundcloud takutnya makin disangka sok ngartis mending gue share disini aja, untungnya dia setuju (?)

Sip! balik ke isi inboxnya yang berisi beberapa pertanyaan *kayak mau ngelamar kerja gitu pake di interview (?)* diantaranya...


Nama asli Kania siapa sih?
Okay, Nia itu nama asli kok. Lebih tepatnya panggilan dari teman-teman sebaya sedangkan Kania panggilan untuk orang-orang yang usianya dibawah aku. Kalau mungkin yang dimaksud adalah fullname...mari cek twitter saya #tsahhh

Kania tempat tanggal lahirnya berapa?

Aku lahir dan tinggal di Tanah Grogot (Kalimantan Timur) pada 08 juli 1993. Jadi, sekalian klarifikasi buat yang mengira aku keturunan Arab, stay di Malaysia atau orang Singapore sama sekali tidak.... Aku asli Indonesia._.

Suara Kania kan bagus, good looking, kenapa nggak jadi penyanyi atau artis aja? Atau penulis? Kania suka nulis kan?


Hftt...kalau ada yang menilai aku sepositif itu terima kasihhhhh tapi percayalah..aku masih jauh dari kata layak dan siap untuk menjadi seorang entertaint yang mana ceritanya akan menjadi panutan dan perhatian dalam segala aspek kehidupan maupun prilaku *apasih :/*
Aku emang suka nulis banget! Tapi menjadi penulis bukan obsesi aku._.
Gini deh, menurut aku menulis, menyanyi itu hanyalah bentuk penyaluran segala apa yang sedang aku rasakan *halahhh*

Sebutin account socmed yang Kania punya!


Facebook, usernya Nia Stevania dan Nia Stevania II (cek ke samping kanan)
Twitter, IG, Souncloud, Path, usernya Niyaaarasyied
G+ usernya Nia Stevania
Wattpad, Nia StevaniaII
Blog, ya ini kan ahaha
Sebelumnya aku punya akun SS (Salingsapa.com) tapi udah lupa password...cedih :(

Kenapa Kania suka banget sama RiFy?

Yaaaa...kenapa yahhhhh? Gitu deh, kalau menulis dengan couple RiFy...pasti daya khayal gue main banget! Kalau ngeliat foto editan RiFy...ngeliatnya tuh mereka cocok banget! Like a real couple *halahhh* Dan kalau ngebaca cerita Idola Cilik dengan couple RiFy...duhhhh feelnya berasa banget! Itu bisa dibilang alasan kenapa kalau cerita, fanfict IC yang aku suka adalah yang couplenya RiFy! Dan sorry buat yang suka tag cerita dengan couple selain RiFy (apalagi Rionya dicouplein sama selain Ify._.) gue nggak minat baca, dan juga cerita dengan couple IC 2013 gue nggak suka :(
DAN CATET! Ini masalah selera yah bukan ke-egoisan *apasih* intinya seperti yang sering gue bilang, suka itukan masalah selera, dan ga semua orang punya selera yang sama, selera gue RiFy kalian mungkin Yodea or etch! ehehe

Kania kok bisa deket sama Rio sih kak?

Sorry to say..tapi gue nggak deket sama Rio :)

Impersonate Rio dong kak...

"tanteee"
"Kenapa? naksir aku ya?"
"kasiih tau .... ah"
"sabar tante""
":)"

Ya intinya dia itu sangat menyenagkan, sosok idola yang super luar biasa!!!
Dia itu bisa ngembaliin mood kita yang rusak dengan caranya yang nggak bisa diduga :)

Kania masih Rise? Masih sayang Rio?

Ofc! Aku tetap RFM dan masih Rise! Aku masih nungguin dia debut, negluarin single, dan show disana-sini, tv ini-itu. Aku masih kepoin dia, aku masih inget dia! Yaaaaa....aku akan selalu mensupport dan sayang sama dia, as long as he wants ahahaaha

Kenapa Kania keliatannya nggak pernah ngebahas Rio lagi sih kak?

Kata siapa? I don't show, but I care......fufufuuuu

Nah! itulah pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan oleh followers soundcloud gue dengan user, "
user396795199"

Thankyou buat semua pertanyaannyaaaaaa!!!
See you bye bye!!!!

#muchlove!

@Niyaaarasyied