Kamis, 16 Juni 2011

"_With Love Part 3_"

Part 3


"arghhhh....rese , kenapa sih Agni gak mau maafin gue...?? Padahalkan kejadian itu udah lama banget"Cakka mengacak-acak rambutnya , frustasi

"eeee...tapi kalau gitu berarti Agni beneran ada rasa dong sama gue , buktinya dia masih marah soal yang dulu"Cakka tersenyum tipis . Sengganya dia masih punya harapan untuk memilik Agni , pujaan hatinya dari dulu . Cakka menjentikkan jarinya , ketika sebuah ide melintasi benaknya

"ahhhaa....gue tau , kalau sudah begini cuman Ify yang bisa gue andelin"Cakka meraih handphone yang tergeletak diatas meja belajarnya . Lalu dengan cepat ia menggerakkan jarinya , mengetik sms singkat dan mengirimkannya pada sepupu tercinta....Ify


.............


"makasih Ray , gue masuk dulu"begitu turun dari motor milik Ray , Ify segera pamit . Tanpa menunggu sahutan dari Ray , ia segera membuka gerbang rumahnya dan masuk kedalamnya . Ray sempat merasa aneh melihat tingkah Ify , namun ia tak mau ambil pusing . Mungkin Ify memang sedang pusing sekarang , makanya wajahnya berubah pucat . Setelah meyakinkan dirinya bahwa Ify baik-baik saja , Ray segera melajukan motornya menjauh dari rumah Ify .
Suara pintu gerbang yang dibuka Ify mengejutkan Rio yang hampir tertidur karna terlalu lama menunggu . Ify yang tadinya berjalan sambil menunduk langsung mendongak ketika mendapati Rio dengan tampang sinisnya yang nampak lelah

"lo beneran nungguin gue..??"tanya Ify tak percaya , bukannya menjawab Rio malah balik bertanya

"kemana aja sih lo...?? Pacaran gak inget waktu . Asal lo tau yah , gue udah kesini dari jam 3 dan lo baru balik sekarang , gue hampir ketiduran karna kelamaan nunggu lo"Rio menumpahkan kekesalannya . Ify yang sudah dirundung duka dari tadi kembali bersedih . Entah mengapa ia merasa bersalah karna telah membuat Rio menunggu . Apalagi ketika ia melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 17:35 . Itu artinya Rio sudah menanti selama kurang lebih 2 jam setengah . Mata yang sebelumnya sudah memproduksi butiran-butiran kristal tadi kembali berreaksi

"maaf"ucap Ify lirih , nada bicaranya sedikit bergetar . Ia menundukkan wajahnya dan perlahan air mata itu kembali turun . Rio yang kaget hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal

'kenapa Ify nangis sih..?? Apa gue terlalu kasar..?? Ahh..ngga deh , gue kan udah sering begini , Ify nya aja yang cengeng atau dia lagi ada masalah...'Rio merasa tak enak dengan sedikit canggung ia memberanikan diri mendekati Ify

"sorry Fy , kalau kata-kata gue kasar banget , gue gak maksud..."

"gak papa Yo , gue yang salah"Ify menghapus air matanya "oh iya , lo kan kesini mau belajar fisika . Tunggu bentar yah , gue mau ngambil kunci rumah ke tetangga"Ify kembali meninggalkan Rio untuk mengambil kunci rumahnya


..............


Ify berulang kali menghela nafas . Sesekali pandangannya menyapu keadaan kelas yang masih nampak sepi . Hari ini ia memang datang lebih awal , karna semalaman ia tidak bisa tidur alhasil bangunpun jadi kepagian daripada bosan dirumah , Ify memilih untuk pergi kesekolah lebih cepat dari biasanya . Pandangan Ify pun terhenti disatu titik , bangku yang terletak dipojok . Disana telah duduk seorang siswa yang tak asing bagi Ify . Rio , Mr.Sok Cool itu terlihat asik membaca buku Fisikanya . Ify tersenyum , kemudian teringat kejadian kemarin ketika Rio dengan perasaan bersalahnya meminta maaf kepada Ify

"pakkkkkkk"Agni melemparkan ranselnya kebangku disebelah Ify yang dengan sukses membuat Ify mencak-mencak kepadanya karna kaget

"Agniiiiiiii....lo bisa gak sih sehari aja gak ngagetin gue , ntar kalau gue jantungan gimana..?? Mau tanggung jawab lo...?? Jantung gue cuman 1 Agniiii"semprot Ify dengan berteriak , Agni yang berada dihadapannya dengan sigap menutupi kedua kupingnya

"hehe...mangap Fy , mangappp...khilaf gue , lagian elo , pagi-pagi udah ngelamun aja , mikirin apaan sih..??"ujar Agni yang sudah duduk ditempatnya , disamping Ify

"hiuhhh....Ag..."Ify mendesah lemah

"kenapa...??"

"kemaren Ray udah nyatain semuanya..."ujar Ify lemas

"apa....??? Jadi Ray beneran nembak lo"Agni histeris

"Agni...bisa gak sih kalau komen gak pake heboh , malu tau"sungut Ify kesal

"jadi , Ray beneran nembak lo Fy..?? Jawab Fy , jawab...jangan diem aja dong"Agni penasaran , ia mengguncang-guncang tubuh Ify , Ify hanya menggeleng lemah
"maksud lo geleng-geleng..??"

"Ray gak nembak gue Ag , tapi dia...dia bilang kalau dia suka sama Oliv"

"hahhhh...Oliv...??? Oliv ade sepupu lo...?? Yang 1 kelas sama Ray juga...?? Serius lo Fy...??"tanya Agni beruntun , yang ditanyai hanya mengangguk lesu

"hufttt..untunglah Fy , gue pikir Ray ngebo'ongin gue"Agni mengelus dada , Ify mendelik

"maksud lo..??"tanya Ify curiga

'bego..bego..bego..aduhh gue tadi ngomong apaan yah'rutuk Agni dalam hati

"eh...maksud gue itu..em"

brukkkk...
"nih tugas gue , tinggal lo cek semua udah gue kerjain"dengan santai Rio melemparkan buku fisikanya kehadapan Ify , kemudian melengos pergi

'alhamdulillah...selamet...selamet...untung ada Rio'Agni mengucap syukur

"bisa gak sih lo kalau ngasih tugas itu baik-baik , gak pake ngelempar seenak dengkul lo , lo diajarin attitude gak sih"sungut Ify , Rio berbalik dan tersenyum sinis kemudian kembali melangkah menuju bangkunya

"huftttt....dasar Mr.Sok Cool . Kemaren aja baik banget eh ni hari udah balik lagi kesikap aslinya"Ify mengumpat kesal , Agni yang sedari tadi mendengar umpatan Ify kembali memberondong Ify dengan segudang pertanyaan

"lo tadi bilang apa Fy..?? Kemaren dia baik...?? Wahhh..kok lo kemaren bisa bareng dia sih Fy...?? Dia jadi belajar fisika dirumah lo...?? Bukannya kemaren lo jalan ama Ray..??"Agni nyerocos bebas , kemudian berhenti ketika menyadari tatapan aneh yang ditujukan padanya

"udah nanya nya...??"

"idihhh..Ify gue tuh nanya Ify , nanya . Jawab napa Fy"

"sebenarnya kemaren tuh....."Ify pun menceritakan semua kejadian yang dialaminya kemaren , mulai dari janjiannya dengan Ray sampai acara ngajarin Rio fisika dirumahnya , Agni yang diceritakan hanya manggut-manggut

"ngangguk mulu lo daritadi , udah kaya burung beo aja , lo niat diceritain gak sih Ag..."tanya Ify yang nampak kesal dengan reaksi Agni

"ya elah...Fy , gue tuh lagi berusaha untuk menjadi pendengar yang baik tau"ujar Agni membela diri

"huhhh...paling bisa deh kalau ngeles"cibir Ify disertai aksi memajukan bibirnya

"heheee...eh eh berarti nih ya dengan kata lain Rio itu sebenarnya anak baik tapi mungkin ada sesuatu hal aja yang ngebuat dia berubah jadi dingin gitu"komentar Agni

"maybe yes , maybe no . I don't know , yang jelas gue lebih suka sikap dia yang kemaren daripada hari ini . Kemaren itu dia baik banget Ag , beda bangetlah sama dia yang tadi"

"jangan-jangan lo mulai naksir dia lagi Fy"

"asal aja kalau ngomong"Ify menimpuk kepala Agni dengan buku fisika milik Rio

"yeee...abis daritadi lo kayanya semangat banget nyeritain insiden sikap manis Rio kemaren , nah gak menutup kemungkinankan lo suka sama dia"

"hadehhh....kan lo yang tanya Ag"sahut Ify , kemudian ia teringat sesuatu
"oh iya , lo belum ceritain maksud lo yang tadi , buruan jelasin kegue"pinta Ify dengan tatapan penasaran , Agni yang bingung mau ngejawab apa cuma bisa cengar cengir gak jelas sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal . Hingga akhirnya , dewi fortuna kembali berpihak padanya . Dengan suara bel yang mulai terdengar , murid-murid nampak kembali kebangku masing-masing dan masang tampang paling manis untuk guru bahasa yang sebentar lagi akan mengajar

.....................

“Liv....Oliv...”seru seorang pria sambil berlari menghampiri Oliv . Oliv sangat mengenali suara itu , bukannya berhenti Oliv justru semakin mempercepat langkahnya seolah tak mendengar panggilan setengah berteriak itu . Pria itu terus berlari mengejar Oliv , hingga ia bisa meraih pergelangan tangan Oliv dan menahan Oliv yang berusaha melepaskan cengkramannya

“mau lo apa sih Dev..?? gue udah muak berurusan sama lo”ujar Oliv ketus

“Liv , gue mohon kasih gue kesempatan untuk ngejelasin semuanya , plis Liv...gue ngerasa bersalah banget sama lo”pinta Deva dengan tampang memelas

“ngerasa bersalah lo bilang..?? kenapa..?? kenapa lo baru ngerasa bersalah sekarang...?? apa karna lo udah putus sama Keke..??”tanya Oliv sinis , Deva menggeleng

“ngga liv , dari dulu gue udah ngerasa bersalah sama lo , gue udah ngerasa bersalah semenjak gue ngeduain lo tapi...tapi gue ngga tega kalau harus langsung jujur sama lo . Gue gak mau ngeliat lo sedih Liv , makanya gue berusaha nyari waktu yang tepat buat ngasih tau semua itu sama lo”

“iya , dan parahnya waktu yang tepat itu adalah pas dihari ulang tahun gue , sumpah Dev itu adalah kado yang paling berkesan menurut gue dari lo”

“Liv , tapi guegak serius pacaran sama Keke , gue cuman gak tega buat nolak Keke”

“lo gak tega buat nolak Keke tapi lo udah tega nyakitin gue Dev , lo jahat..gue benci sama lo”ujar Oliv , matanya mulai memerah

“bu..bu..bukk..bukan itu..”

“udahlah Dev , dulu emang pernah ada sesuatu diantara kita tapi itu DULU dan sekarang sesuatu itu adalah masa lalu”Oliv menghapus setitik air matanya dan segera pergi meninggalkan Deva yang masih mematung ditempatnya

“sesuatu..masa lalu”gumam seseorang yang secara tidak sengaja mendengar perkataan Oliv dan Deva

“Olivvv...”pekik Nova yang melihat Oliv sedang berlari sambil menangis , Nova berniat mengejarnya

“eh Nov , tunggu”

“aduhh..kenapa sih Ray , gue harus ngejar Oliv kasian dia , pasti dia nangis gara-gara Deva tuh”Nova melepas paksa tangannya yang dioegang Ray

“kalau boleh gue tau , emang ada apa antara Oliv sama Deva..??t”tanya Ray ingin tahu

“mereka itu mantanan , dulu mereka putus karna Deva selingkuh sama Keke”terang Nova agak malas

“pantesan kalau Deva ngeliat gue lagi berduan sama Oliv bawaannya kaya mau makan gue mentah-mentah”gumam Ray

.....................

_With Love Nia Stevania_

0 komentar:

Posting Komentar