Jumat, 17 Juni 2011

"_With Love Part 7_"


Part 7

Malam hari ini tiada bintang
Kududuk sendiri penuhi sesal
Baru kini ku sadari semua
Tanpa dirimu dunia berubah

Agni terdiam dipinggiran balkon kamarnya . Sambil mandangin langit penuh bintang-bintang plus bulan yang ada dihadapannya , dia mulai memikirkan dua orang yang pernah sangat berarti dimasa lalunya

"kalau boleh jujur , gue kangen banget sama lo berdua terutama lo Kka tapi....."Agni berbicara sambil menatap bintang , kemudian menghembuskan nafasnya secara perlahan

"tapi...gue masih kesel sama kejadian dulu itu , gue ngerasa lo lebih mentingin Ara daripada gue"

"gue masih pengen main kaya dulu lagi sama lo Ra"Agni mengusap permukaan figura yang membingkai gambar dirinya dengan Zahra yang ada ditangan kanannya . Kemudian beralih menatap ke figura ditangan kirinya , yang membingkai foto Cakka

"kok gue ngerasa ada yang kurang yah semenjak Cakka jaga jarak sama gue"lanjutnya . Memang sudah 2 minggu ini Cakka bersikap cuek ke Agni . Sebetulnya Cakka sendiri gak mau ngelakuin hal itu , tapi mau gimana lagi Ify nyuruh Cakka untuk bersikap dingin ke Agni untuk sementara waktu . Kata Ify sih itu semua cuma buat ngetes gimana perasaan Agni kalau Cakka gak gangguin dia lagi . Dan terbukti , Agni terlihat gak sesemangat biasanya , malah Ify sempet mergokin Agni yang melirik kearah Cakka secara diam-diam

Ku yakin kau pasti t'lah terluka
Karna sikap ku dulu menyiksa
Dan kini ku t'lah sadari semua
Kasih sayangmu sungguh berharga

"maafin gue Ra , Kka , gue sadar kalau selama ini gue egois . Gue gak pernah kasih kesempatan buat lo berdua ngejelasin semuanya ke gue , gue sayang lo berdua"Agni mulai terisak , hal yang hampir gak pernah dia lakukan

Sungguh ku berdosa , mengenangmu tiada arti
Kasih sayangmu yang bijak , ku anggap tak sempurna
Ku akui sudah , tiada lagi tulus cinta
Setulus cinta darimu , seindah kehadiran dirimu

"gue...kangen sama lo berdua"ucap Agni lirih , ia menundukkan kepalanya

Maafkan aku yang t'lah membuatmu terluka
Hingga kau pergi penuh dengan air mata
Berikan waktu untuk kubisa berubah
Izinkan aku membahagiakan dirimu

...............

Nova menyilangkan kedua tangannya didada . Pandangannya terus tertuju kepintu gerbang dihadapannya . Dengan kesal ia melirik jam di pergelangan tangannya . 20 menit sudah ia menunggu . Namun orang yang ditunggu gak datang-datang juga

"ohhh..bagus yah , gue udah dateng pagi-pagi buta , lo malah telat seenak dengkul lo"semprot Nova ketika orang yang ditunggunya tiba

"urusan lo...?? yang pentingkan sekarang gue udah dateng"jawabnya santai

"lo tuh nyebelin banget sih , udah buruan buka pintunya"ujar Nova makin kesal

"iya bawel"Lintar segera membuka pintu kelasnya
"nih udahkan"ujarnya lagi , Nova melengos kemudian melangkahkan kakinya kedalam kelas . Karna tak melihat kulit pisang yang ada didepannya , Nova pun terpeleset . Lintar yang ada didepannya terjungkal kedepan , sedangkan Nova berhasil selamat karna sebelum dia benar-benar jatuh dia memegang pinggiran pintu untuk menahan tubuhnya

"aduhhhhhh"Lintar meringis sambil memegangi pinggangnya yang hampir copot . Merasa bersalah , Nova pun segera membungkuk untuk membantu Lintar berdiri

"eh..eh..sorry Lint , sorry , gue gak sengaja"Nova menundukkan wajahnya , tepat disaat Lintar mendongakkan wajahnya untuk memarahi Nova . Bukannya marah , Lintar justru terpaku ketika kedua bola matanya terjatuh tepat dikedua bola mata milik Nova . Nova sih biasa aja , tapi...Lintar merasakan jantungnya mulai estafet kesana kemari , gak jelas
"Lint..Lint.."Nova melambaikan tangannya dihadapan Lintar , Lintar tersadar

"eh iya gak papa"dengan canggung Lintar menjawab , kemudian berdiri dan memasuki kelasnya

"aneh banget sihh.."gumam Nova , kemudian menggidikkan bahunya

.............

"ngaku lo Ag , kangen yah sama...."goda Ify sambil menaik turunkan alisnya , ketika Agni curhat tentang perasaan anehnya semenjak cakka berhenti ngerusuh dihidupnya dia

"Fy , kelompok kita dipanggil sama Bu Ucie"Rio memotong pembicaraan Ify yang sedang menggoda Agni

"kelompok pelajaran kesenian..??"tanya Ify memastikan , Rio mengangguk

"kenapa Yo...??"tanya Agni

"gak tau deh , yang jelas 2 orang perwakilan dari kelompok kita mesti ngadep Bu Ucie jam istirahat kedua nanti"jawab Rio kemudian tanpa berpamitan ia segera meninggalkan bangku Ify dan Agni

"apa lagi nih yang salah dari kelompok kita"

"tau deh Fy , eh entar lo aja yah yang ngadep , gue males"sahut Agni , Ify memasang tampang ogah-ogahan

"engga ah , gue gak mau . Kan ketua kelompoknya elo Ag"

"tapi kondisi gue lagi gak memungkinkan Fy , ntar kalau Bu Ucie nanya macem-macem terus gue ngejawabnya ngalor ngidul gimana..udah lo aja"Ify hanya mengangguk pasrah

"jadi lo udah mulai ngakuin dong , kalau ternyata selama ini lo ada rasa sama...hmpfttttt"sambung Ify ke pokok permasalahan awal , Agni segera membekap mulut Ify , Ify berontak , Agni pun segera melepaskan tangannya dari mulut Ify

"asemmm..lo Ag , ngapain sih pake ngebekep mulut gue segala"sungut Ify kesal , Agni terkekeh

"pengen nyobain aja gimana rasanya ngebekep mulut orang , kan biasanya lo yang suka ngebekep mulut gue seenak jidat lo"Ify menoyor Agni

"sialan lo"

"lagian lo lebay banget sih , pake mau nyebutin namanya dia lagi"

"emang salah gitu kalau gue nyebut..."Ify segera menutup mulutnya ketika Agni menatapnya dengan tatapan mengancam (?)

"Hallooo..Ify sekarang kelas kita lagi rame , ntar kalau lo nyebut tu nama , anak-anak bakalan bikin gosip yang ngga bener"

"iya..iya...jadi mau lo apa sekarang , jadian sama Cakka...?? Baikan sama Zahra...??"tanya Ify to the point dengan suara sepelan mungkin

"bukan it yang gue mau"Ify mengerutkan kening , gak ngerti maksudnya
"yang gue mau , hubungan gue sama Zahra dan Cakka bisa baik lagi kaya dulu"

"jiahhh...gubrakkkk...sama aja onenkk"ucap Ify gemas
"terus soal perasaan lo ke  Ca....eh dia..??"

"kalau itu , biarin ngalir aja lah Fy , gue juga belum begitu yakin"

.............

Ify duduk disalah satu kursi yang berada di ruang guru sambil mengayun-ayunkan kakinya . Bu Ucie bilang , dia belum akan bicara sebelum partner lain Ify dikelompok keseniannya duduk disamping Ify

"emang rencananya kamu mau ngadep saya sama siapa Fy..??"tanya Bu Ucie memecah keheningan

"hehee...saya gak tau Bu , soalnya saya juga cuma disuruh Agni buat ngegantiin dia . Udah , Ibu ngomong aja sekarang sama saya biar ntar.."

"selamat siang Bu , maaf saya telat"ucap seorang pria sambil melangkah menuju bangku disebelah Ify , Ify melirik sekilas

'kok Rio sih..??'Ify membatin heran

"baiklah , silahkan duduk nak Rio"Rio menurut , setelah ia sudah duduk dibangkunya , Bu Ucie pun mulai mengucapkan maksud dan tujuannya memanggil dua orang dari kelompok Ify

"apaaaaaa..."Rio dan Ify kaget mendengar penjelasan Bu Ucie barusan , Bu Ucie hanya tersenyum

"tapi kenapa mesti saya sama Ify Bu..??"tanya Rio , Ify mengangguk

"sayakan sebenarnya gak nyuruh kalian , tapi dua orang dari kelompok kalian"

"ya sih"saut Ify pendek

"baiklah , kalian tidak bisa menolak . Intinya untuk pensi akhir taun ini Ibu percayakan kepada kalian , kalian harus memikirkannya dari sekarang karna ujian sudah didepan mata . Kalian gak mungkinkan menyusun konsep disaat ujian..."Ify dan Rio hanya mengangguk . Setelah dipersilahkan , keduanya pun meninggalkan kantor guru

"tau gini , gue gak mau deh gantiin Agni"ujar Ify ketika menyusuri koridor

"gue juga , males banget jadi panitia acara kaya ginian , bikin cape"sambung Rio . Ify memperhatikan Rio sekilas , Rio tetap berjalan disampingnya dengan pandangan lurus kedepan

'kenapa gue tiba-tiba seneng gini yah bisa jalan berdampingan sama Rio'Ify membatin dalam hati . Merasa diperhatikan , Rio pun balik menatap Ify

"ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu..?? Pake senyum-senyum segala lagi , RSJ deket noh"Ify segera membuang muka

"eng..enngga kok , siapa juga yang ngeliatin lo"Ify berkilah

"gue tau gue cakep , keren , manistt lagi tapi tetep aja gue gak nyangka kalau akhirnya lo sadar juga sama kelebihan gue itu"Ify mendelik , kemudian mendorong lengan Rio

"apaan sih lo"

"gak usah bo'ong , ngaku aja , idung lo mulai panjang tuh"Ify refleks memegang hidungnya

"sialan lo , hidung gue emang mancung kali , emang elo pesek"

"enak aja pesek , ini bukti kalau gue anak jujur"jawab Rio , Ify cengo . Kemudian hening , keduanya melangkah beriringan tanpa suara

"Yo..."panggil Ify memecah keheningan

"hemmmm"

"gue mau tanya"

"apa...??"

"emmmm...itu anu , emm..aduhhh gimana yah ngomongnya"Ify menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya , bingung

"apaan sih gak jelas banget"Ify menghembuskan nafas perlahan , kemudian merogoh sakunya

"nihhh"Ify menyerahkan selembar foto kearah Rio
"kemaren pas gue piket kan nyapu dibarisan bangku lo , terus gue nemuin foto itu dibawah kursi lo , punya lo kan..??"Rio tak menjawab , ia hanya menerima foto itu

"emmm...kalau gue boleh tau , dia.."

"dia Dea"potong Rio cepat

"ade lo..?? Kakak lo..?? Temen lo..?? Sahabat lo..?? Cewe lo..?? Mantan lo..?? Atau tetangga lo..?? Upsss"tanya Ify semangat saking penasarannya tapi dengan cepat ia menutup mulutnya sendiri ketika menyadari perubahan raut wajah Rio
"sorry , kalau lo gak mau jawab juga gak papa kok"

"dia bukan ade gue , kakak gue , temen gue , sahabat gue , cewe gue , mantan gue apalagi tetangga gue . Tapi dia kakak kelas gue , sekaligus cinta pertama gue"jawab Rio tanpa memandang Ify sedikitpun . Ify hanya mengangguk lemas dan tersenyum kecut . Ia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya . Tiba-tiba sakit , tenggorakannya seakan tercekat . Tak ada kata lanjutan dari mulut Ify . Sampai tiba dikelas ia hanya diam dengan pandangan sayu dan pikiran yang bingung dengan perubahan perasaaanya yang terjadi secara tiba-tiba

'masa ia gue.....'Ify menggeleng-gelengkan kepalanya

"mau ngedisko jangan disini"celetuk Agni yang ada disebeleh Ify , Ify hanya memanyunkan bibirnya , Agni mendelik heran . Tumben Ify gak nyolot

"kesambet setan apaan lu diruang guru , dateng-dateng kok aneh gini..??"Ify tetap diam , sesekali ia melirik Rio yang sedang berbicara dengan Cakka


............................

0 komentar:

Posting Komentar