Jumat, 17 Juni 2011

"_With Love Part 5_"

Part 5

Jam sudah menunjukkan pukul 13:30 . Seluruh siswa-siswi Harapan Bangsa berhamburan keluar kelas , karna memang sekarang sudah jam pulang . Oliv dengan santai memasukkan buku-bukunya kedalam tas . Ify sudah mengirimkan sebuah sms kepada Oliv . Yahh...hari ini Ify tidak bisa pulang bersamanya , seperti biasa Ify harus melatih anak-anak cheers baru sampai kapten cheers yang baru ditentukan

"Liv...buruan napa , ntar keburu ujan"teriak Nova yang sudah berdiri didepan kelas . Dengan cepat Oliv menggendong tasnya dan berlari keluar kelas menghampiri Nova

"lo serius mau pulang jalan kaki bareng gue Nov..??"

"iyeee...emang kenapa...??"

"ya gak papa sih , tapikan rumah lo lebih jauh dari rumah gue.."Nova menghentikan langkahnya

"hadehhh...Liv , gue gak mungkin kali jalan kaki dari sekolaan sampe rumah gue , bisa tepar gue . Ntar kalau kita udah nyampe dirumah lo , baru deh gue telpon supir gue"terang Nova , keduanya melanjutkan perjalanan mereka

"eh onenk , kenapa gak sekarang aja lo telpon supir lo kan lumayan , kita gak perlu jalan kaki"

"pertama handphone gue lowbatt jadi gak bisa ngubungin supir gue , kedua kalau pun gak lowbatt percuma karna gue yakin sekarang supir gue lagi nganterin nyokap kearisan dan ketiga...."omongan Nova terhenti seketika saat sebuah suara menyerukan namanya dan Oliv . Nova dan Oliv memutar pandangannya kebelakang dengan sedikit terkejut keduanya tersenyum pada pria yang tadi memanggil mereka . Pria itu menghampiri Nova dan Oliv dengan setengah berlari . Dibelakangnya sang teman dari pria tersebut melangkah dengan santai dan cuek

"Nova...Oliv...kok jalan kaki...??"Tanyanya dengan nafas yang masih memburu . Oliv membuka tasnya dan mengambil air mineral yang berada didalamnya . Kemudian ia menyerahkan minuman itu kepada...

"minum dulu Ray.."setelah mengucapkan terima kasih dengan sebuah senyuman , Ray segera meneguk habis air mineral tersebut

"ckckckkk....lo udah kaya atlit yang lari puluhan kilo tau gak"komentar Nova , Ray hanya nyengir

"Ray buruan balik"ajak Lintar yang sudah berdiri disampingnya

"eh bentar Lint , lo berdua kok jalan kaki..??"

"kak Ify lagi latihan cheers Ray , trus Nova gak dijemput supirnya"ujar Oliv

"bukan gak dijemput tapi belum"ralat Nova

"udah deh Ray , mending balik sekarang ntar keburu ujan"paksa Lintar

"iya Lint...barengan mereka tapi yah"pinta Ray sambil menunjuk Oliv dan Nova bergantian

"ishhh...ogah gue kalau sama cewe nyolot kaya dia"ujar Lintar sambil menatap Nova

"ya udah kalau lo gak mau bareng kita , pulang sono sendiri"Nova balas menatap Lintar

"yeee...siapa lo ngatur-ngatur gue"ujar Lintar nyolot

"gue Nova...mau apa lo"sahut Nova dengan nada menantang

"gue mau pulang"Lintar melengos

"sono gih pulang , ngapain juga masih disini"

"woy..woy..pada gak malu apa diliatin sama orang-orang , seragam SMA tapi kelakuannya SD"lerai Oliv . Nova dan Lintar memandangi orang-orang disekelilingnya , benar saja semua mata tertuju pada mereka

"ya udah Liv lo sama gue ditengah , biar Nova ama Lintar dikanan kiri kita aja , daripada mereka berantem lagi"usul Ray beralasan . Padahal memang keinginannya bisa berjalan beriringan berdua dengan Oliv . Oliv mengangguk , ke4nya pun melangkah bersama menuju rumah mereka yang ternyata memang berdekatan , kecuali Nova


...............


Tik....tik....tik.....tikkkkkk
Hujan deras mulai menghiasi kota Jakarta . Ify yang baru selesai melatih cheerleaderspun terpaksa mengurungkan niatnya untuk pulang . Dengan malas Ify duduk berteduh dibangku depan sekolahnya

"haduhhh...pake ujan segala , mana deras banget lagi"gumam Ify . Ia mengambil handphonenya dan segera mensearch nama Cakka diphonebook handphonenya . Kemudian segera melakukan panggilan untuk Cakka . Sayangnya yang menyahut bukan Cakka , melainkan seorang wanita yang memberitahukan kalau pulsa Ify tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini . Ify segera mencek pulsanya , benar saja sisa pulsa Ify hanya 978 rupiah

"gilaaa..handphone keren , mahal lagi tapi pulsa limit"Ify mendengus kesal . Dari tempatnya duduk , ia mendengar derap langkah kaki yang setengah berlari . Ify menoleh kebelakang , tepat dibelakangnya ia sudah melihat sesosok pria yang sudah tidak asing lagi baginya . Berhubung ia memang tidak mempunyai hubungan yang baik dengan pria itu , Ify memilih untuk menyibukkan diri dengan handphonenya

"eh..."sapanya , dengan ragu Ify menoleh

"gue punya nama , nama gue Ify . You know , Mr.Sok Cool"

"gue cuman mau ngambil buku fisika gue"jawabnya datar , Ify mendelik heran

"kenapa sama gue..??"

"karna buku gue ada di elo"

"idihhh..PD banget idup lo , ngapain juga gue nyimpen buku lo , gak penting"sanggah Ify

"lo lupa tempo hari gue nyerahin buku fisika gue buat lo periksa dan gue belum ngambil balik buku gue"Ify teringat , kemudian segera mencari buku yang dimaksud . Setelah ketemu , Ify segera menyerahkan buku tersebut kepada....

"hehe...sorry , untung gak gue keluarin dari tas gue , nih..Yo"Ify menyerahkan buku tersebut dihadapan Rio . Rio yang sedang menatap hujan tak bergeming "halloooo...rio anybody here"Ify melambai-lambaikan tangannya dihadapan Rio . Rio tetap diam , ia teringat kejadian waktu ia masih kelas 2 SMP  dengan seorang gadis yang juga terjadi tepat disekolah lamanya dan pada saat hujan seperti sekarang ini


"sendiri aja De..??"tanya Rio , Dea mengangguk "kok belum pulang..??"tanya Rio lagi , Dea tersenyum

"iya nih , kakak gue belum bisa jemput katanya nunggu ujannya berenti dulu baru dia on the way kesini"jawab Dea "lo sendiri kenapa belum pulang..??"Dea balik bertanya

"baru selese maen basket , eh pas mau pulang ujan , gak papakan gue duduk disebelah lo gini..??"tanya Rio , Dea tersenyum dan mengangguk .
Rio merasakan hatinya dag dih dug tak karuan . Yah...Rio memang sudah menyukai Dea semenjak ia masih kelas 1 SMP dan sampai ia kelas 2 SMP seperti sekarang . Hanya saja Dea terlalu pendiam . Selain itu , Dea memiliki usia setahun diatas Rio makanya Rio segan untuk PDKT dengan Dea yang notabene nya adalah kakak kelasnya

"Yo...kalau gue boleh tau lo udah punya pacar belum..??"tanya Dea tiba-tiba , Rio yang sedang melamun tersentak mendengar pertanyaan Dea . Kemudian dengan mantap ia menggelengkan kepalanya

"kenapa..??"

"ya gak papa"jawab Rio , Dea tersenyum

"lo gak lagi suka sama seseorang..??"tanya Dea lagi

"ada sih"jawab Rio "ya elo orangnya"lanjut Rio , dalam hati

"terus kenapa lo gak jadian sama orang yang lo suka itu..??"tanya Dea lagi , kini ia menatap lekat sepasang mata milik Rio

"belum waktunya aja gue ngungkapin itu semua"jawab Rio lagi . Dea mengembalikan pandangannya lurus kedepan

"hati-hati , ntar lo nyesel lagi kalau gak buru-buru ngungkapin perasaan lo itu"

"ya gimana yah De , emmm gue masih belum punya keberanian"jawab Rio jujur

"eh Yo...menurut lo , kalau kita jatuh cinta sama orang yang lebih muda dari kita salah gak sih Yo...??"Rio menggeleng

"ngga dong , kan kita gak bisa milih kepada siapa kita akan jatuh cinta . Bisa kepada orang yang seumuran sama kita , lebih muda dari kita atau bahkan kepada seseorang yang usianya jauh diatas kita"jawab Rio "kaya perasaan gue ke elo"lanjut Rio , lagi-lagi dalam hati . Dea menghela nafas , kemudian memutar badannya menghadap Rio

"hufftttt...gue mau ngomong sama lo Yo"

"bukannya daritadi lo udah ngomong"

"soal perasaan gue"ucap Dea tiba-tiba , Rio kaget
"gue suka sama lo , gue cinta sama lo , gue sayang sama lo"lanjut Dea blak-blakan , Rio terdiam tak percaya , orang yang disukainya memilik rasa yang sama dengannya . Jantungnya seakan melompat-lompat tak karuan
"gue tau mungkin lo gak suka sama gue...tapi lo tenang aja , gue gak minta lo buat jadi cowo gue kok , gue cuman mau berusaha jujur sama perasaan gue , sebelum semuanya terlambat"Dea kembali menyambung kalimatnya , Rio segera menggeleng

'bukan...bukan...itu isi hati gue"jerit Rio dalam hati . Tepat ketika Rio hendak membuka suara , sebuah klakson motor berbunyi

Tiittt....tiitttt
"De..buruan , ntar siang gue ada latihan pramuka"seru seorang pria yang memilik motor tersebut , dia adalah Kiki kakaknya Dea

"iya kak"sahut Dea
"makasih Yo , lo udah mau dengar isi hati gue , gue pamit yah , bye"Nova melambaikan tangannya dan pergi dari hadapan Rio . Masih ditempat semula , Rio merutuki dirinya sendiri

"bego..bego..bego...kenapa gue gak ngomong apa-apa tadi"gumam Rio

'pokoknya besok gue harus ngomong sama Dea kalau gue juga suka sama dia'tekad Rio mantap , kemudian ia segera mengambil motornya yang masih terparkir manis diparkiran sekolah .

Keesokan harinya , Rio mondar mandir didepan kelas 9a . Ruangan yang tak lain adalah kelas Dea . Namun hingga bel berbunyi pun Dea tak menampakkan batang hidungnya . Akhirnya Rio hanya bisa pasrah untuk kembali kekelasnya .
Ketika bel istirahat berbunyi Rio segera naik kelantai dua . Tujuannya tetap sama , kelas 9a . Ia masih mencari Dea , karna hari ini telah ia putuskan untuk mengungkapkan isi hatinya kepada Dea

"maaf kak Aren , emm kak Deanya ada..??"tanya Rio pada Aren , salah satu penghuni 9a

"Dea Crhista..??"tanya Aren memastikan , Rio mengangguk
"lo gak tau yah , mulai hari inikan dia resmi bukan siswa sini lagi"Rio memasang tampang bingung

"maksudnya..??"

"dia pindah ke Aussie , bokapnya kan dipindah tugasin kesana"

"kakak serius..??"Aren mengangguk mantap

"iya , tadi malemkan gue sempet contact-contactan sama dia , sebelum dia pergi"terang Aren

"jadi kak Dea udah gak di Indonesia lagi..??"

"ya ialah , wong pesawatnya udah terbang dari jam 10 malem tadi kok . Ya udah gue kekantin dulu yah"pamit Aren , Rio hanya mengangguk lemah

'lo pergi De , disaat gue udah yakin buat ngungkapin semuanya'Rio membatin dalam hati 'dan lo bener gue nyesel karna semuanya udah terlambat'lanjutnya sambil menghelas nafas

Ify merasa dongkol , karna buku yang dari tadi udah disodoin ke Rio sama sekali gak diambil sama Rio . Bahkan panggilannya pun diabaikan Rio

"halloooo..Mario Stevano Aditya Haling..ini buku lo"ujar Ify setengah berteriak tepat dikuping kanan Rio , Rio tersadar , kemudian menoleh kearah Ify

"sorry"Rio mengambil bukunya dan tetap diam ditempat

"aneh...lo kenapa sih..??"

"gak papa"

"huhhh...buku lo udah gue kasih , kenapa gak pulang..??"tanya Ify basa basi

"masih ujan"jawab Rio datar . Mendengar jawaban singkat itu , Ify kembali kesal . Akhirnya ia memilih untuk kembali menekuni handphonenya . Beberapa menit kemudian hujan mulai reda , meskipun masih ada sedikit titik-titik hujan . Ify beranjak dari duduknya dan bersiap melangkah kedepan gerbang sekolah untuk mencari taksi

"lo balik sama gue aja"ujar Rio memecah keheningan , Ify mendelik heran

"ada angin apa lo baik gitu sama gue..??"

"udah sore banget gak baik cewe pulang sendirian , taksi udah gak mungkin lewat . Lagian rumah lo agak jauhkan , ntar lo bisa pulang kemaleman kalau nungguin taksi yang belum tentu bakalan lewat"jelas Rio . Tanpa menunggu respon Ify , Rio segera menarik tangannya

'aneh'gumam Ify dalam hati , ia pasrah mengikuti tarikan Rio

"nih pake jaket gue , ntar lo masuk angin lagi"Rio melepas jaket yang dikenakannya dan memberikannya pada Ify , dengan rasa aneh Ify menerimanya

"makasih"Rio hanya mengangguk , setelah memastikan Ify telah siap diboncengan belakang , Rio segera melajukan motornya meninggalkan sekolah menuju rumah Ify . Sepanjang perjalanan keduanya saling diam . Sejujurnya Ify merasa gak nyaman dengan suasana hening seperti ini 'berasa diboncengin ama pocong deh gue'batin Ify kesal . Mau ngajakin ngomong duluan gengsi , lagian gak tau juga harus ngebahas apa . Kalau nungguin Rio ngajakin ngomong duluan , kok kayanya gak mungkin banget yah . Ify dan Rio sudah menempuh setengah jalan . Namun belum sampai dirumah Ify ban motor Rio kempes mendadak , alhasil keduanya pun harus turun dari motor

"lo mau gue cariin taksi Fy"Rio menawarkan , Ify menggeleng

"gak usah Yo"

"kenapa..?? Ntar lo telat nyampe rumah"

"lha emang kenapa kalau gue telat nyampe rumah..??"tanya Ify heran

'hehh..iya yah , emang apa hubungannya sama gue , mau dia telat kek atau gak pulang sekalian juga kan gak masalah sama gue'Rio bingung sendiri
"hahhhh..engga sih gak papa , ntar nyokap lo khawatir"jawab Rio rada kikuk , Ify menatap Rio aneh

"gue cuman tinggal berdua sama Oliv dirumah , ditambah pembantu gue jadinya bertiga . Nyokap bokap gue stay di Aussie"ujar Ify

"jadi lo gak ketemu dong sama bonyok lo..??"

"bukan ngga ketemu sih tapi jaranglah , soalnya gue baru berangkat ke Aussie kalai lagi liburan aja"jawab Ify sambil menendang-nendang kerikil dihadapannya

"oh...emm lo udah biasa yah tanpa orang tua lo..??"

'habis makan apa nih anak , kok tiba-tiba cerewet gini sih..??'tanya Ify dalam hati
"emm yah bisa dibilang gitu"Rio mengangguk . Tanpa disadari keduanya malah menghabiskan sisa perjalanan mereka dengan berjalan kaki

"eh udah nyampe rumah gue nih Yo"ujar Ify menyadarkan Rio yang sedang melamunkan sesuatu , entah apa

"eh iya , yah padahalkan rencananya mau nyari bengkel"keluh Rio

"tenang 2 rumah dari sini ada bengkel kok , atau lo mau gue anterin balik"tawar Ify

"gak deh Fy , makasih . Masa cowo dianter cewe . Gue jalan kaki aja deh sampe bengkel"jawab Rio

"beneran..??"tanya Ify memastikan , Rio mengangguk mantap . Tiba-tiba hal yang terasa ajaib bagi Ify terjadi . Rio tersenyum kepadanya , bukan senyuman dingin , meremehkan atau mengejek tapi senyuman yang sangat terlihat tulusssss...Ify terpana dibuatnya

"gue balik Fy"pamit Rio , Ify hanya mampu mengangguk

'kok gue jadi gini sih'desis Rio heran , sambil terus mendorong motornya Rio memikirkan hal yang gak pernah dia duga sebelumnya 'ngobrol panjang lebar sama Ify'......

...........

0 komentar:

Posting Komentar