Jumat, 17 Juni 2011

"_With Love Part 10_"

=> potongan part 9


"apa Fy..??"tanya Rio yang memang kurang mendengar ucapan Ify . Ify menggeleng

"nothing...ayo deh lo janji mau nganterin gue pulangkan..??"Ify langsung menarik tangan Rio menuju tempat dimana motor Rio diparkir

"kata siapa..??"

"kata elo lah"

"idihhhh...ngga tuh , gue duluan yah , bye"Rii melangkahkan kakinya lebih dulu meninggalkan Ify . Ia melambaikan tangannya tanpa menoleh kebelakang

"ihh...Marioooooo anterin gue balikkk"seru Ify sambil berlari mengejar Rio


.........


Part 10


Ify baru saja tiba disekolah . Dengan langkah ringan ia menyusuri tiap lorong-lorong berbagai ruangan disekolahnya menuju kelasnya . Terpikir dalam benaknya mengenai kedekatannya dengan Rio akhir-akhir ini yang membuat hari-harinya jauh lebih berbeda dari biasanya . Aneh sih , dulu waktu baru kenal mereka hampir tak pernah berkomunikasi kecuali untuk 'adu mulut' . Biasalah , Rio yang memang punya sikap sok cool , usil dan bersikap sesukanya selalu berhasil menarik emosi Ify untuk marah-marah kepadanya . Apalagi status Ify sebagai ketua kelas yang memang sudah seharusnya menjaga keamanan kelas dari keagaduhan atau suasana yang tidak nyaman yang sering diciptakan oleh Rio . Tapiiii....Ify merasa kesal saat mengingat kejadian tempo hari , dimana Rio terlihat jalan berdua dengan seorang gadis yang menurut Ify memang cantik , anggun dan pada dasarnya gadis itu memang the most wanted girl disekolahnya . Dan semenjak itu , Ify jadi lebih banyak diam dan malas terlalu dekat dengan Rio karna memang dia selalu keduluan sama cewe -gadis yang bersama Rio tempo hari- itu , yang biasanya selalu menghampiri Rio pada jam-jam istirahat . Ify menggeleng-gelengkan kepalanya , mengusir semua pemikiran barusan yang bisa saja merusak mood baik nya hari ini .
Tepat ketika ia berada di ambang pintu kelasnya , ia menghentikan langkah kakinya . Matanya terpaku pada sepasang muda mudi yang duduk dipojok kelasnya , mereka terlihat sangat akrab . Sang gadis yang dengan manjanya merangkul lengan pria yang duduk diam disebelahnya . Sepertinya sih sang gadis itu sedang membujuk , entahlah . Ify semakin menyipitkan matanya , berusaha memperjelas bahwa orang yang dilihatnya memanglah Rio dan gadis cantik berambut panjang yang bisa dibilang salah satu most wanted girl disekolahnya.....Shilla
Huftt...Ify menghembuskan nafasnya dengan kasar , menyebalka......

Agni , Cakka dan Zahra berjalan beriringan menuju kelas mereka . Senyum penuh bahagia terkembang dibibir mereka . Bahkan sesekali ketiganya terlihat tertawa bersama hanya karna sebuah lelucon garing dari seorang Cakka Nuraga . Ketiganya terus asik bersenda gurau memasuki kelas , hingga tak menyadari kalau ada seorang Ify sedang terpaku didepan kelasnya . Baru beberapa langkah didepan Ify , Cakka menyetopkan langkahnya . Kemudian berjalan mundur diikuti Agni dan Zahra yang berada dikanan kirinya .
Ketiganya kini tepat berdiri didepan Ify , namun sepertinya Ify masih belum menyadari kehadiran 3 orang tersebut . Cakka melirik Agni dan Zahra secara bergantian dengan tatapan bertanya . Agni dan Zahra kompak menggidikkan bahu . Cakka pun kembali mengalihkan perhatiannya pada Ify . Setelah mengamati , barulah ia mengerti kalau sepupunya ini sedang cemburu .

Pukkk...Cakka menepuk bahu Ify

"Astaghfirullahaladzim"Ify beristhigfar sambil mengelus dada . Terkejut sudah pasti

"ngapain sih lo...?? Ngagetin gue aja.."seru Ify kesal , kemudian segera melangkah meninggalkan Agni , Cakka dan Zahra yang masih heran

"buset dah Kka , sepupu lo kenapa lagi sih beberapa hari yang lalu banyak diem besoknya ceria banget , besoknya lagi BT banget sekarang pagi-pagi malah udah ngelamun aja , aneh banget...??"cerocos Agni berapi-api membuat Zahra terkekeh geli . Ketiganya segera memasuki kelas mereka

"napa lo Ra..??"tanya Agni

"ya elo ngomong gak pake titik koma , gimana Zahra gak ketawa ngedengarnya"sahut Cakka yang sukses mendapatkan sebuah cubitan kecil dari Agni

"nyebelin lo"sungut Agni

"gue seneng aja kita bisa baikan lagi , gue tuh udah kangennnnnnn banget sama celotehan lo , tawa lo pokoknya semuaaaaaa yang dari lo Ag"ujar Zahra tulus , Agni tersenyum tipis kemudian merangkul Zahra . Keduanya larut dalam suasana haru

"eh Fy , ngapain lo duduk disini..??"seru Cakka sedikit heboh , membuat Agni dan Zahra menjadi kaget

"emang kenapa kalau gue duduk disini..?? Ini kan bangku gue"jawab Ify santai tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia coret

"yee...kan dari beberapa hari yang lalu sampai batas waktu yang tidak ditentukan gue bakalan duduk disini bareng Agni , gimana sih lo"Cakka mencak-mencak

"bawel lo"Ify melengos dan membawa tasnya menuju bangku Cakka . Disana -bangku Cakka- Shilla masih terlihat asikk bercengkrama dengan Rio . Ify hampir saja berbalik arah ketempatnya namun Rio keburu memanggilnya

"Ify..lo duduk disini lagikan...?? Sini"seru Rio bersemangat sambil menunjuk bangku disebelahnya , Shilla melirik kearah Ify .
Ify tersenyum kecil , kemudian ia menaruh tasnya diatas meja

'lirikannya biasa aja dong mba , copot tu mata baru deh tau rasa'gumam Ify dalam hati sembari membalikkan badanya berniat meninggalkan ruangan kelasnya saat ini juga

"lho elo mau kemana Fy..?? Bentar lagikan bel..??"tanya Rio

"eh Shill , 5 menit lagi bel lo gak mau balik ke kelas lo..??"sambung Rio sambil menatap Shilla , Shilla memajukan bibirnya

"ngusir nih ceritanya , ya udah deh gue balik , ntar sore yah Yo , awas deh kalau lupa"ujar Shilla . Ia pun akhirnya beranjak dari bangku yang didudukinya dan mulai melangkah . Tepat ketika bersisian dengan Ify ia melemparkan tatapan sinisnya plus sedikit menyenggol pelan bahu Ify , sengaja tentunya

'ishh...sengak banget sih tu cewe'batin Ify kesal

"maafin Shilla yah Fy , dia emang gitu anaknya"ujar Rio

'maaf , gampang banget lo bilang maaf , lagian dia siapa lo sih sampe-sampe lo mintain maaf buat dia ke gue'protes Ify dalam hati

"ngga papa kok"jawab Ify singkat

"Fy..Shilla itu..."ucapan Rio terhenti ketika mata Ify tepat menatap matanya , Rio jadi salting sendiri diliatin gitu sama Ify

"ngeliatinnya biasa aja dong Fy , ntar lo terpesona lagi sama gue"sambung Rio , Ify tersenyum tipis

"Shilla itu kenapa..??"tanya Ify

"emmm Shilla itu anak temen kantornya bokap gue terus dia tadi kesini cuman mau minjem buku sama gue"jawab Rio . Alis Ify bertaut , heran ngapain juga Rio ngejelasin prihal kedatangan Shilla ke kelas . Mau minjem buku kek atau emang niatnya pengen berduaan sama Rio , itukan haknya Shilla . Toh Ify gak berhak marah , iya kan..??

"terus"

"terus apanya...??"tanya Rio polos

"terus apa hubungannya sama gue..??"Rio bingung

'iya yah..apa hubungannya sama Ify coba'batin Rio
Belum sempat Ify mendengarkan alasan Rio , bel tanda masuk berbunyi akhirnya Rio hanya menjawab pertanyaan Ify tersebut dengan sebuah cengiran

........

"gue gregetan banget deh Lint , sama Ray kenapa coba dia gak ngungkapin perasaannya aja sama Oliv"ujar Nova gemas sendiri . Kini ia sedang dalam perjalanan menuju perpustakaan . Kebetulan jam pelajaran matematika hari ini sedang kosong , jadilah Nova mengajak Lintar untuk keperpustakaan bersama sekalian ngomongin soal Ray dan Oliv katanya . Dan Lintar hanya menurut , kesempatan buat berduaan dengan Nova , lho..??

"temen lo juga sama , kenapa coba dia gak jujur aja sama Ray"sahut Lintar sambil memutar-mutar buku tulisnya , Nova menepuk jidatnya

"ampun deh Lint , lo mikir dong . Nih yah Oliv tuh kan cewe ya jelas gak mungkinlah dia mau ngungkapin perasaannya duluan"sungut Nova . Ia menghempaskan tubuhnya disalah satu bangku perpus yang letaknya sedikit di pojok ruangan

"cewe emang kebanyakan gengsi"cibir Lintar yang juga sudah duduk disamping Nova

"yeee..bukan gengsi ya mas tapi ini tuh menyangkut harga diri seorang wanita , apa kata dunia coba kalau seorang Oliv yang notabane nya adalah wanita menyatakan cintanya kepada Ray"ceorocos Nova panjang lebar

"alahhhh...katanya ini sudah zamannya emansipasi wanita , so kalau cewe nembak cowo duluan mestinya gak masalah dong"sahut Lintar santai

"emansipasi sih emansipasi , tapi kalau sampe kaya gitu malu-maluin tuh namanya"

"so , mau lo apaan..?? Tadi katanya mau nyelesein masalahnya Ray sama Oliv kok kita malah jadi adu mulut lagi sih..??"

"eh iya yah , lo punya cara gak..?? Gimana kek gitu biar Oliv sama Ray bisa baikan atau kalau perlu langsung jadian"

Lintar terdiam memikirkan solusi yang dibutuhkan sambil mengetuk-ngetukkan pulpen hitam yang ada ditangannya . Berbeda dengan Lintar , Nova malah asik melamun , matanya menatap langit-langit perpustakaan sambil menggigit kecil ujung pulpennya . Sesekali ia bergumam pelan , kemudian menggelengkan kepalanya .
Melihat ekspresi Nova yang seperti itu membuat Lintar tersenyum kecil . Ide jahil muncul diotaknya , tanpa sepengetahuan Nova ia mengambil gambar lucu -menurut Lintar- Nova dengan ponselnya .
Sekali , dua kali hingga akhirnya Lintar berhasil mengambil 5 gambar Nova dengan ekspresi yang berbeda-beda . Dipandanginya layar handphone yang menampilkan gambar-gambar Nova yang baru saja ia ambil . Lintar kembali tertawa kecil , ekspresi yang aneh tapi lucu dan semakin dipandang harus ia akui kalau ternyata Nova memang sangat manis

"ngeliatin apaan sih..?? Seru amat..??"tanya Nova yang sudah kembali ke alam sadar . Ia berusaha merebut ponsel Lintar , dengan cepat Lintar menyimpan kembali ponselnya kedalam saku celananya

"bukan apa-apa kok , beneran deh suer"sahut Lintar sambil mengacungkan kedua jarinya , Nova mengangkat sebelah alisnya

"hemmm..ya sudahlah . Oh iya gue ada ide"ujar Nova

"apaan...??"tanya Lintar bersemangat

"jadi gini....."

..........

Ify mengaduk-aduk jus alpukat dihadapannya dengan sedotan . Kepalanya ia tumpukan diatas meja . Kini ia , Cakka , Agni dan Zahra sedang berada dikantin dalam 1 meja . Sampai detik ini , Ify belum menyadari kalau 3 orang yang sedang bersamanya itu sudah baikan

"heran , kok Ify gak nanyain yah kenapa kita udah baikan..??"tanya Cakka sambil menatap Agni dan Zahra secara bergantian

"nyadar aja kayanya ngga tuh dia , kalau kita udah baikan"sahut Agni sambil menyuapkan mie gorengnya

"ada masalah kali"celetuk Zahra

"Fy...Fy...Ify"tegur Cakka sambil menepuk lengan Ify , Ify tersadar

"eh kenapa..?? Ada apa..??"tanya Ify

"kenapa , ada apa . Yang kenapa itu elo Ify dan yang ada apa itu juga elo"ujar Agni

"gue gak kenapa-napa kok . Eh lho kok , kalian..."Ify menunjuk Zahra , Cakka dan Agni secara bergantian dengan tatapan heran . Cakka nyengir , kemudian merangkul Agni dan Zahra yang duduk dikanan kirinya . Ify cengo

"kita udah baikan"jawab Cakka dengan senyum lebar disertai anggukan persetujuan dari Zahra dan Agni

"sejak kapan..?? Trus kok bisa sih..??"

"sejak kemaren Ify , emang lo gak sadar apa kalau tadi pagi kita berangkat sekolahnya barengan..??"

"ngga tuh Ag"jawab Ify sambil menggelengkan kepalanya

"makanya tu mata jangan cuman dipake buat ngeliatin Rio doang dong"celetuk Cakka asal yang dihadiahi sebuah tendangan keras dari Ify

"adawww..Ify , sepatu lo dari besi apa balok tuh...aduhhh"Cakka meringis kesakitan sambil memegangi kakinya , Ify melengos

"Be o de o...bodo"Agni dan Zahra tertawa melihat tingkah Cakka dan Ify

.......

"jadi maksud ibu nanti saya dan Ify akan dibantu sama Shilla juga bu..??"tanya Rio , kaget . Saat ini , ia sedang berjalan beriringan dengan Bu Ucie -guru yang menunjuknya sebagai ketua panitia pensi tahun ini- . Bu Ucie mengangguk

"kenapa mesti dibantuin sih bu..??"tanya Rio , sebenarnya ia lebih suka kalau tugas itu hanya menjadi tugasnya dan Ify . Dengan begitu , dia bisa jauh lebih leluasa untuk mengenal Ify lebah dalam . PDKT..?? Mungkin....

"ya Ibu rasa , semakin banyak yang bekerja semakin bagus kan dan kalian juga bisa lebih cepat mengerjakan semuanya"sahut Bu Ucie

"iya sih , tapi...kenapa mesti Shilla...??"tanya Rio agak berat . Males rasanya kalau harus berkerja sama dengan Shilla , yang menurutnya hanyalah gadis manja . Apa gak ngerepotin tuh nantinya..??

"karna Shilla yang mengajukan usul tersebut dan dia juga yang mengajukan diri untuk menjadi partner kalian"ujar Bu Ucie , Rio hanya bisa pasrah menerimanya

"dan ada satu lagi yang akan menjadi partner kalian . Namanya Riko nanti kalian bisa berkumpul diruang rapat nanti siang sepulang sekolah"tambah Bu Ucie , Rio mengangguk

"Ibu..."sapa Shilla sambil menyunggingkan senyum termanisnya

"Iya Shilla , tadi Ibu sudah memberitahukan kepada Rio tentang semuanya jadi nanti siang sepulang sekolah kamu bisa ikut Rio dan yang lainnya rapat"

"baik Bu"sahut Shilla bersemangat . Senyum bahagia merekah dibibirnya

"oke , kalau begitu Ibu tinggal dulu"pamit Bu Ucie

"Rio jangan lupa kabari Ify dan Riko yah"pesan Bu Ucie yang akhirnya meninggalkan Rio dan Shilla tentunya

"asikkk..gue seneng banget lho Yo , akhirnya gue bisa gabung juga sama lo buat nyiapin acara pensi ntar"Shilla membuka percakapan dengan perasaan menggebu-gebu , Rio hanya tersenyum kecil

"yahhh...lo gak seneng yah Yo , kalau gue gabung bareng lo sama Ify...??"tanya Shilla dengan tampang sedih yang dibuat-buat

"ngga kok , biasa aja . Lagian makin banyak orangnya kan makin cepet kerjanya"jawab Rio santai ia semakin mempercepat langkah kakinya menuju kantin , berharap Ify masih nangkring disana . Shilla melengos dalam hati

'ni orang kok cuek banget sih . Dimanis-manisin kek guenya..huhhh'Shilla merutuk dalam hati

"eh Rio...tungguin gue"seru Shilla yang baru sadar kalau ia sudah tertinggal jauh dibelakang Rio

........

Nova , Lintar , Ray dan Oliv sedang berkumpul disalah satu meja kantin . Ke 4 nya nampak menyantap makanan yang mereka pesan masing-masing . Namun sepertinya hanya Nova dan Lintar lah yang paling menikmati makanan mereka . Bahkan keduanya terlihat asik ngobrol tanpa menyadari kaau Ray dan Oliv saling diam

"ahahaaaa"tawa Nova dan Lintar meledak , Ray tetap asik dengan makanannya . Sedangkan Oliv menatap Nova dan Lintar dengan perasaan iri

'heiuhhh...perasaan biasanya gue sama Ray deh yang paling heboh kok sekarang malah...'Oliv mengeluh dalam hati dengan tatapan yang tak lepas dari Nova dan Lintar

"iya tuh gue juga paling gak nahan deh kalau ngeliat ekspresi muka Sule pas dia lagi ngelawak sumpah rasanya tuh muka pengen gue beli terus gue jadiin pajangan dah tuh dirumah"ujar Nova disela-sela tawanya

"jiahhh elo Nov , elo sama Sule kan satu spesies ngapain coba pake dibeli segala . Kenapa gak muka lo aja coba yang dipajang"celetuk Lintar asal , Nova mendelik . Tukk...sendok Nova beralih ke kepala Lintar membuat Lintar meringis kecil

"sadis lo Nov , sakit tau"Nova hanya tertawa menanggapinya . Sesaat kemudian Nova tersadar kalau sedari tadi ia hanya berbicara dengan Lintar . Lalu , kemana Ray dan Oliv . Nova semakin mendekatkan duduknya -yang memang sudah disebelah Lintar- dengan Lintar

"eh Lint , daritadi kita asik berdua yah sampe-sampe kita gak sadar kalau ada 2 makhluk yang lagi diem-dieman"Nova berbisik kecil , Lintar terkekeh

"iya tuh"Lintar balas berbisik

"hemmm...oke deh , kalau gitu kita jalanin rencana kita sekarang yah"ajak Nova , masih berbisik , Lintar mengangguk kecil

"eh Liv , Ray malem minggu kita jalan yuk"ajak Nova

"gue ada latian drum"sahut Ray singkat

"gue mau makan malem bareng kak Sion ama kak Ify Nov"sambung Oliv

"ya elah , lo berdua gak asik banget sih . Masa pada kompakan gak mau ikut"ujar Lintar

"ya udah lo aja yang nemenin Nova"ujar Ray

"gue emang ikut kali . Tapi masa iya gue cuman berdua ama Nova doang , ntar kalau kita berantem gimana..?? Siapa yang mau misahin coba..??"ujar Lintar asal , Nova menoyor kepala Lintar

"berantem kok diniatin sih"celetuk Oliv

"bukan diniatin Oliv , tapi kan kata Lintar kalau...kalau , seandainya , misalkan , seumpama"sahut Nova , Oliv mendelik heran . Sejak kapan ni tikus bisa akrab sama kucing . Dan Oliv baru sadar kalau Nova dan Lintar duduk sebaris alias bersebelahan dan sangat dekat . Ternyata , Nova belum menggeser duduknya yang tadi sempat ia dekatkan dengan Lintar

"udahlah , lo berdua nikmatin aja acara ngedate pertama lo berdua . Ntar kalau kita ikut yang ada ngenganggu lagi"ujar Oliv menggoda

"whatt...?? Gue..?? Sama dia...??? Ngedate..?? Iuhhh ogah deh"seru Nova sambil menunjuk-nunjuk Lintar

"lo pikir gue mau..?? terima kasih aja yah"Lintar melengos

"katanya ngga mau..?? Tapi kok duduknya deket banget udah kaya gak mau pisah"Ray ikutan menggoda . Nova dan Lintar sama-sama memperhatikan posisi duduk mereka , sedetik kemudian Nova mendorong Lintar hingga Lintar hampir terjatuh

"jauh lo , ngapain duduk deket-deket gue"

"nyantai dong mba , lagian lo gak nyadar siapa yang duluan mepetin duduknya kegue..?? Elo tau"sahut Lintar kesal , Nova nyengir . Baru inget dia

"heee...eh iya yah , sorry deh sorry"

........

"Riooooo...."seru Shilla setengah berteriak , ia sampai ngos-ngosan hanya karna ingin menyamakan langkah kakinya dengan Rio yang semakin menjauh . Rio yang baru saja sampai di meja tempat Ify dan yang lainnya berkumpul , berdecak kesal . Sedangkan Ify , Agni , Cakka dan Zahra saling menatap

"ada yang bakal cemburu nih kayanya"ujar Cakka sambil menggoda Ify , Zahra dan Agni ikut mesem-mesem menatapi Ify

"apaan sih lo semua , gak lucu yah"Ify melengos

"ckck...apaan lagi sih tu anak"sungut Rio , tampangnya sungguh terlihat kesal melihat Shilla yang melangkah kearahnya .
Dengan sedikit berlari , Shilla menghampiri Rio

"kok gue ditinggal sih..??"rengek Shilla

"salah lo sendiri lelet"sahut Rio cuek , Ify bersungut-sungut kesal melihat tingkah manja Shilla . Belum lagi kedua tangan Shilla yang dengan santainya memeluk lengan Rio

"aduh Shil , gak usah pake ngegandeng-gandeng gue gini bisa kali yak"ujar Rio yang berusaha melepaskan gandengan Shilla . Shilla memanyunkan bibirnya . Baru kali ini ada cowo yang bisa dengan santainya bersikap cuek kepadanya . Biasanya juga Shilla yang nyuekin cowo

"lo kenapa sih gak suka banget kalau gue bareng sama lo..??"

"ya gak papa , males aja . Lagian lo kan juga punya temen-temen lo yang lain jadi gak perlu bareng gue kan..??"

"huhhh...Riooo...lo nyebelin banget sih , ya udah gue pergi tapi ntar pulang sekolah jangan lupa"ujar Shilla mengalah , Rio bernafas lega

"lo janjian apa sama Shilla , Yo...??"tanya Agni begitu Shilla menghilang dari pandangan mereka

"idihh..males banget gue janjian ama dia"sahut Rio sambil menyedot jus alpukat disampingnya , Ify mendelik kearah Rio . Rio yang diliatin Ify gitu cuma nyengir , masih belum sadar kalau itu minuman Ify

"Ify...gue tau gue ganteng tapi gak usah segitunya juga dong lo ngeliatin gue . Kegantengan gue gak bakal berkurang kok"celetuk Rio narsis , Ify menoyor kepala Rio

"ganteng dari Arab , minuman gue tuh yang lo minum"sungut Ify , ia menarik gelas jus alpukatnya yang sisa setengah

"hehee..maaf Fy , maaf . Khilaf gue"

"hadew....tau deh yang lagi berbunga-bunga sampe lupa kalau disini masih ada 3 orang yang dikacangin"sindir Agni

"lebe lho Ag"sahut Ify

"eh iya Fy tadi kata Bu Ucie kita harus rapat nanti siang sehabis pulang sekolah"

"dalam rangka apa Yo..??"

"buat ngebahas soal acara pensi tahun ini"jawab Rio . Ify menepuk pelan jidatnya , bagaimana ia bisa sampai melupakan tugas sepenting ini coba

"cuman berdua..??"tanya nya lagi

"engga ber 4 sama Riko terus satunya lagi em..Shilla"Ify melengos

'Shilla lagi..Shilla lagi , kenapa mesti dia sih..??'

Zahra yang menyadari raut -tidak suka- wajah Ify yanng tiba-tiba berubah berusaha mencairkan suasana

"emm..Fy , Yo besok malem lo berdua dateng yah kerumah gue"pinta Zahra

"buat apa Ra..??"tanya Ify dan Rio hampir bersamaan , Zahra tersenyum kecil

"ada deh , pokoknya lo berdua mesti dateng . Agni ama Cakka juga dateng kok"ujar Zahra merahasiakan , Agni dan Cakka mengangguk

"okey"

..........

Cinta...cinta...cinta...
Aku...jatuh...cinta...

Dan seterusnya rasa ini selalu terjadi dan tak pernah berkurang...
Hatiku hanya untuk dirimu aku bahagia hanya bila kau bahagia...
(hari ini, esok dan seterusnya by Nirina)

Lagu itu mengalun merdu dari pemutar musik handphone milik Ify . Lagu melow yang bisa dibilang sangat menggambarkan isi hati nya . Ify ikut menggerakkan bibirnya , menyanyikan lagu yang ia dengar itu . Ia seolah membuat lingkaran-lingkaran kecil dengan kakinya . Hampir 10 menit sudah ia berdiri didepan ruang OSIS ini sendiri , sedangkan Rio , Shilla dan Riko belum kelihatan batang hidungnya . Maka dari itu ia memutuskan untuk mendengarkan lagu untuk membunuh rasa bosan , tapi tetap saja yang namanya menunggu itu membosankan , sendirian pula

"hadew...tu orang 3 mana lagi , masa udah lebih dari 10 menit gini gak ada yang nongol sih"Ify ngedumel pelan sambil sesekali melirik jam dipergelangan tangannya .
Pukk...sebuah tepukan mendarat dibahunya , sontak Ify membalikkan badannya . Ia tersenyum kecil pada seseorang yang sedang berdiri dibelakangnya saat ini

"sorry...gue telat yah..??"tanya nya , Ify menggeleng kecil

"ngga kok , baru gue ini yang dateng"

"lho...Rio ama Shilla belum dateng juga..??"

"ngga tau tuh Ko , daritadi ditungguin gak da satu pun yang nongol selain gue"ucap Ify malas , malas banget karna kalau boleh menebak sepertinya keterlambatan Rio ada hubungannya dengan Shilla

"ya udah , kita duduk didalem aja dulu , gak cape apa lo diri mulu daritadi"ajak Riko , Ify mengangguk . Keduanya pun melangkah memasuki ruang OSIS dan mengambil duduk bersebelahan

.......

"ihhhh....jalan nya pelan-pelan aja dong Yo"ujar Shilla yang berjalan disamping Rio . Selalu begitu , Rio selalu berjalan lebih cepat saat bersama Shilla . Alasan Rio selalu sama , malas kalau harus bersama Shilla

"kita udah telat lebih dari 10 menit Shill , pasti Ify udah nungguin"ujar Rio kesal , tanpa melirik kearah Shilla . Shilla melengos

"tau darimana lo..?? Kali aja dia belum dateng"

"Ify itu anaknya disiplin dan selalu on time jadi dia gak mungkin telat"sahut Rio membela Ify , Shilla merengut . Tok..tok..tok...Rio mengetuk pintu OSIS sebelum masuk . Seperti kata Rio , Ify memang sudah ada disana bersama Riko . Mereka yang sedang asik berdiskusi mengalihkan perhatiannya kearah Rio dan Shilla yang berdiri didepan pintu begitu mendengar suara ketukan

"hay Fy , Ko , sorry nih gue telat"sapa Rio sembari melangkahkan kakinya menuju bangku dihadapan Ify

"hemmm..baru telat 15 menit doang kok , gak lama lah"ucap Ify santai sambil melirik sinis kearah Shilla yang sudah duduk manis disamping Rio , sebenarnya sih nyindir

"emang gak lama , lo nya aja yang kecepetan"Shilla nyolot , membuat Ify dongkol setengah mati

"udah..udah , kok malah pada berantem kita mulai aja deh rapatnya , biar ntar pulangnya gak kesorean"ujar Riko menengahi .
Akhirnya mereka ber 4 pun mulai mendiskusikan soal konsep pensi akhir tahun ini . Mereka ingin membuat pensi tahun ini jauh lebih berkesan dari tahun-tahun sebelumnya dengan beberapa tambahan acara dan tanpa mengubah beberapa acara inti yang memang biasanya selalu ada . Kadang diskusi berubah menjadi adu mulut saat Shilla tidak setuju dengan pendapat Ify . Namun karna memang ide dari Ify cukup briliant , jadi setiap penolakan yang keluar dari mulut Shilla tak berarti apa-apa

"okey...semuanya terserah ama dia deh , gue ngikut aja"putus Shilla sambil menunjuk Ify . Ia sangat kesal karna sedari tadi penolakannya terhadap pendapat atau pun ide-ide Ify selalu diacuhkan , Ify tersenyum puas . Puas banget , melihat tampang dongkol Shilla

"emang begitu mestinya kali Shill"sahut Riko santai membuat bibir Shilla semakin maju

"hemm...jadi sekarang kita tinggal nentuin acara-acara tambahan apa aja yang bakal dimasukin dong yah"ujar Rio

"udah hampir setengah 6 nih Yo , kita lanjut besok aja bisa kali yah"ujar Ify sambil melirik kearah jam yang tergantung di dinding depan ruang OSIS . Rio melirik arlojinya , kemudian mengangguk

"okey gini aja deh , masing-masing dari kita mikirin acara tambahan apa aja yang mau kita masukin terus besok kita bahas , kalau terlalu banyak kita diskusiin ulang untuk memilah mana acara yang perlu dimasukin dan mana yang ngga , gimana...?? Setuju...??"ujar Rio sambil menatapi satu persatu orang yang berada didalam ruangan ini , semua mengangguk setuju

"ehh Yo , tapi kita gak mungkin ngejalanin semua ini ber 4 doang kan..??"tanya Riko

"iya lah Ko , bisa tepar kali kalau kita ngerjain ini semua cuman ber 4 . Pokoknya lo semua tenang aja , soal anggota yang bakalan ngebantuin kita untuk proyek ini udah gue pikirin tapi berhubung ini udah sore jadi kita bahasnya besok aja"ujar Rio menjelaskan

"ya udah , udah kelar kan rapat nya , kita pulang yuk Yo"ajak Shilla manja sambil memeluk lengan Rio , Ify membatin kesal kepada tingkah Shilla yang menurut Ify 'ngga banget'

'idihh..tu cewe rese banget sih , dasar cewe manja'batin Ify kesal , matanya melirik sinis kearah Shilla yang juga tersenyum sinis kearahnya

"Fy , lo mau pulang bareng ngga..??"tanya Rio mengacuhkan ajakan Shilla , Ify yang sedang membereskan tasnya mendongak . Ia berpikir sejenak kemudian menggeleng

"ngga usah Yo , gue bisa sendiri kok"tolak Ify . Terang aja Ify nolak , kan udah jelas kalau Ify paling malas kalau harus berada dalam satu lingkungan dengan Shilla . Kalau Ify menerima ajakan Rio , sudah pasti ia harus berada dalam satu mobil dengan Shilla karna yang ia tahu Rio dan Shilla ke sekolah ini barengan

"yakin..?? Lo tadi dianterkan..??"tanya Rio memastikan , Ify hanya mengangguk kecil

"terus ntar lo pulangnya mau naik apa..?? Jangan bilang naik taxi atau angkot , karna jam segini udah gak ada angkutan umum yang lewat"sambung Rio panjang lebar , Ify terdiam memikirkan ucapan Rio barusan . Namun sebelum Ify membuat keputusan baru , Riko sudah lebih dulu menyahut

"udah nanti Ify biar sama gue aja"ujar Riko yang datang tiba-tiba sambil merangkul Ify . Rio tercengang melihat Riko yang dengan santainya meletakkan tangannya dibahu Ify . Apa-apaan tuh..?? Rio yang akhir-akhir ini mulai dekat dengan Ify aja belum pernah ngerangkul Ify , nah ini...siapa Riko coba , kok tiba-tiba dia udah SKSD banget sama Ify

"nah Yo , Ify udah ada yang nganterin tuh , ayo lah kita pergi aja"ajak Shilla setengah memaksa , Rio yang masih kesal dengan adegan dihadapannya kembali mengacuhkan Shilla

"lo beneran gak mau pulang sama gue Fy..?? Ini udah sore banget lho"ajak Rio tetap ngotot , Ify mendesah

"aduh Yo , kan gue udah bilang ngga papa , lagian nih Riko mau nganterin gue juga kok"sahut Ify sambil melirik Riko , Riko tersenyum meng-iyakan

"gue tau lo khawatir sama Ify , tapi tenang aja Ify aman kok sama gue"Riko berujar asal tapi memang tepat sasaran dengan perasaan Rio yang memang khawatir , khawatir Ify bakalan terpesona sama Riko terus mereka deket terus mereka...jadian

'ahh..gue mikir apa sih'Rio menggeleng-gelengkan kepalanya , berusaha membuang pikiran aneh yang menyeruak masuk kedalam otaknya

"udahlah Yo , dia nya gak mau ini ngapain juga sih dipaksa"ujar Shilla -lagi- , kali ini ia mulai menarik tangan Rio menjauh dari Ify dan Riko . Rio melepaskan tarikan Shilla

"apaan sih tarik-tarik , gue bisa sendiri"ujar Rio kesal

"ya udah gue duluan ya Fy , Ko . Anter Ify sampe selamat ya Ko , ntar gue bisa dibantai idup-idup sama Cakka lagi kalau sepupunya kenapa-napa"Rio menyambung ucapannya , setengah bercanda sebelum ia benar-benar melangkah pergi meninggalkan ruang OSIS , Riko terkekeh mendengarnya

"kayanya dia suka sama lo ya Fy.."cetus Riko memecahkan kesunyian diantara dia dan Ify . Ify yang sedari tadi memperhatikan punggung Rio yang kian menjauh

"dia siapa..??"tanya Ify polos , Riko tersenyum dan menggeleng

"udah lah lupain , yuk gue anter pulang"ajaknya sambil kembali merangkul Ify menuju parkiran

.........

Pikiran Ify terus melayang jauh entah kemana . Huhhh....ngga sih , ini hanya ke-lebay-an penulis yang terlalu mendramatisir keadaan . Ify sebenarnya sedang memikirkan kalimat-kalimat yang tadi sempat meluncur mulus dari mulut Riko , cowo yang sedang memboncenginya saat ini

'kayanya dia suka sama lo ya Fy'

'dia perhatian banget sih sama lo'

'gue rasa dia mulai ada rasa sama lo , masa dia yang dulunya nyolot banget sama lo mendadak berubah jadi manis banget akhir-akhir ini sama lo'

Yahhh...harus diakui , Ify GR sendiri jadinya saat mendengar ucapan-ucapan Riko tadi sampai-sampai ia tersenyum tanpa sadar . Tapiiii...sedetik kemudian senyum itu memudar saat mengingat sebuah nama , sesosok wanita yang akhir-akhir ini terlihat gencar mendekati Rio meskipun Rio justru dengan jelas memberikan respon bersifat penolakan atas setiap tingkah manja gadis itu

"Fy..Ify"sapa Riko sambil menoleh keboncengan belakang , tempat dimana Ify duduk saat ini

"eh iya , kenapa Ko..??"tanya Ify polos . Rupanya ia belum menyadarai kalau saat ini , Honda Vario CBS berwarna silver itu telah berhenti didepan pintu gerbang rumahnya

"hadeww....kayanya lo terlalu menikmati perjalanan pulang lo yang sangat eksklusif sama gue kali ini ya Fy..."ceplos Riko asal , Ify mendelik

"maksud lo..??"

"lo mau gue bawa balik kerumah gue , apa pulang kerumah lo sendiri , ini udah dirumah lo Ify..."ujar Riko gemas sendiri , Ify nyengir malu

"hehe...sorry"

"hemmm...itulah resiko diboncengin sama cowo keren kaya gue , pasti terhipnotis kaya lo ini nih sampe-sampe gak nyadar kalau udah nyampe dirumah sendiri"cerocos Riko narsis , Ify mendaratkan sebuah toyoran dikepala berhelm milik Riko

"terhipnotis..?? Sama lo..?? Ihh...makasih deh ya"cibir Ify yang disambut gelak tawa kecil oleh Riko

"ya udah gue balik yah , bye"pamit Riko

"oke , makasih ya Ko"balas Ify sambil melambaikan tangannya , setelah wujud Riko menghilang ia segera melangkahkan kakinya memasuki rumah

.......

Ify melenggang menuju ruang tengah . Dari atas , ia bisa mendengar sayup-sayup suara yang berasal dari tv . Ia terlihat lebih segar karna sesampainya dirumah , ia langsung mengguyur sekejur tubuhnya dengan air hangat

"hai"sapa Ify pada Oliv yang baru saja mengambil snack dihadapannya . Oliv hanya tersenyum sekilas , pandangannya terfokus pada sinetron favoritenya , Putri Yang Tertukar

"gak bosen yah Liv nonton ini mulu..??"tanya Ify , Oliv menggeleng

"ya ngga lah , ceritanya seru gini kok mana sedih banget lagi"jawab Oliv tanpa mengalihkan pandangannya dari tv

"apaan , gak jelas gitu kok . Judulnya Putri Yang Tertukar tapi sekarang kalau diliat dari jalan ceritanya , ni sinetron mesti ganti judul jadi Suami Yang Tertukar"sahut Ify . Meskipun Ify gak suka nonton sinetron ini -Putri Yang Tertukar- tapi ia sudah cukup sering melihat . Ya ialah , Oliv kan suka banget sama tu sinetron mau gak mau Ify harus ikutan nonton . Dan makin kesini Ify makin ngerasa sinetron yang satu ini jadi gak jelas jalan ceritanya

"Liv , Fy ikut gue yuk"ajak Sion yang baru saja keluar dari kamarnya , penampilannya sungguh rapi . Dengan green shirt ditambah white vest plus sepatu kets putih , ia nampak lebih keren malam ini . Sehingga membuat Ify dan Oliv menatap 'aneh' , 'aneh' dalam artian gak biasanya

"tumben rapi...??"tanya Oliv mengabaikan ajakan kakaknya itu

"gue mau dinner bareng Dea , makanya lo berdua ikut biar bisa lebih akrab gitu sama Dea"ajak Sion -lagi-

"ngga ah , sinetron gue baru setengah jalan"tolak Oliv mantap , Sion menatap Ify dengan tatapan mengajak -mau ikut gak-

'gila aja kalau gue ikut kak Sion , bisa jadi obat nyamuk gue . Belum lagi ada Dea , waduhh pasti gue keingetan Rio mulu tuh jadinya'Ify  berkata dalam hati

"malah ngelamun ni anak , udah pokoknya lo gak boleh nolak ajakan gue kali ini"paksa Sion , Ify mendelik

"lo ajak Cakka aja napa sih , gu..."

"aduhhh..Ify daripada lo ngoceh mulu lebih baik lo masuk kamar trus ganti baju buruan"potong Sion yang kembali memaksa Ify sambil mendorong pelang punggung sepupunya itu

ting..tong..ting..tong....bel rumah berbunyi tanpa menunggu suruhan dari Sion , Oliv segera beranjak dari duduknya menuju pintu depan .
Cklekk..pintu rumah terbuka , nampak seorang lelaki hitam manis yang sudah cukup dikenal baik oleh Oliv berdiri disana

"malem kak Rio , nyari kak Ify yah..??"sapa Oliv ramah , Rio tersenyum dan mengangguk

"dia ada kan..??"

"ada kok , kak Rio ada perlu sama kak Ify..??"tanya Oliv , Rio tersenyum sambil menggaruk-garuk lehernya yang sama sekali tidak gatal

"cuman mau main"jawab Rio seadanya , karna memang saat ia melajukan mobilnya ke rumah Ify ia sendiri tidak memiliki tujuan pasti

"emm tapi kalau ganggu gak jadi deh Liv"sambung Rio cepat , Oliv terkekeh

"boleh kok , masuk aja kedalem"ajak Oliv , Rio mengangguk . Kemudian ia mengikuti Oliv melewati ruang tamu dan menuju ruang tengah . Disana masih ada Sion yang terus memaksa Ify untuk menemaninya malam ini

"kak Ify , dicari kak Rio nih"ujar Oliv , Ify yang sibuk adu mulut dengan Sion menoleh dan mendapati Rio sudah tersenyum manis dibelakangnya

"malem Fy , malem kak Sion"sapa Rio ramah . Sepertinya ia sudah bisa menerima kenyataan kalau pria dihadapannya ini adalah 'pemilik hati' cinta pertamanya dulu

"eh malem Yo"balas Sion , Ify hanya tersenyum tipis membalas sapaan Rio tadi

"bagus deh ada lo , kebetulan gue mau dinner malem ini bareng Dea trus gue ngajakin Ify tapi dia nya gak mau . Emmm..lo mau gak ikut gue , sekalian nemenin Ify biar dia gak jadi obat nyamuk ntar disana"ajak Sion tanpa basa-basi , Rio melirik Ify sebentar . Ify menatap Rio dengan tatapan seolah-olah berkata -jangan terima ajakan kak Sion-

"okey deh , kebetulan waktu gue kosong kok"putus Rio yang membuat Ify melotot kesal

"nah Fy , sekarang lo gak bakalan jadi obat nyamuk lagi . Buruan ganti baju"Ify mendengus kesal , dengan kasar ia melangkahkan kakinya ke lantai dua menuju kamarnya

10 menit kemudian , Ify sudah kembali hadir diantara Sion , Oliv dan Rio yang sedang asik dengan dunia mereka masing-masing . Oliv dengan sinetronnya dan Sion yang sedang asik mengobrol dengan Rio sambil sesekali tertawa kecil

"ehem..."Ify berdehem kecil untuk menyadarkan ke 3 anak manusia yang telah larut dalam dunia mereka masing-masing . Ketiganya menoleh serentak dan sedikit terpana melihat penampilan Ify malam ini . Selembar purple dress membalut tubuh mungilnya , ditambah dengan yellow belt melingkari pinggangnya , rambut panjangnya dibiarkan tergerai bebas....manis

"jadi pergi gak..??"tanya Ify agak risih . Bagaimana gak risih..?? Diliatin dengan tatapan tepat disatu titik -dirinya sendiri- tanpa berkedip

"tumben lo cantik Fy"celetuk Sion asal , Oliv terkekeh sedangkan Ify merengut kesal . Sudah syukur Ify mau ikut , eh..malah dikatain begitu

"sialan lo kak , gue gak jadi ikut nih"ancam Ify bersiap kembali ke kamarnya

"eh jangan dong , masa udah cantik gini gak jadi pergi sih ya gak Yo..??"ujar Sion meminta persetujuan Rio

"eh..i..iya"jawab Rio agak kikuk

"ya udah yuk kita cabut , Liv..jagan rumah baik-baik yah kami pergi"pamit Sion , Oliv mengangguk

"lo bawa kunci cadangan ya kak , gue males ntar bukain pintu"suruh Oliv , Sion mengacungkan jempolnya dan kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu depan . Ify dan Rio mengekor dibelakangnya . Rio sedikit canggung malam itu , entah kenapa . Yang jelas saat berjalan bersisian seperti ini dengan Ify , ia serasa habis menaiki 'hysteria' di dufan sehingga jantungnya berdetak berpuluh-puluh kali lipat lebih cepat

"lo cantik banget malem ini Fy"ucap Rio pelan namun sukses membuat Ify blushing

"makasih Yo"Ify tersenyum membuat ia semakin terlihat manis dimata Rio

"lo berdua duduk dibelakang yah , ntar Dea duduk didepan"ujar Sion saat ia sudah berada digarasi , tangan kanannya sudah membuka pintu depan bagian pengemudi

"kita satu mobil aja nih kak..??"tanya Rio

"terserah sih , kalau lo mau naik mobil sendiri juga gak papa"

"huuu..bilang aja pengen berduaan sama kak Dea"cibir Ify , Sion nyengir

"hemm..kalau gitu , gue sama Ify naik mobil gue aja deh kak biar kita ketemuan direstonya aja , gimana..??"usul Rio

"okedeh , lagian kayanya ntar gue sehabis nganterin Dea balik mau kerumah Cakka dulu , ada urusan jadi elo bisa nganterin Ify sekalian"

Setelah kesepakatan itu , Sion pun menyebutkan nama salah satu restoran yang menjadi tempat dinner mereka malam ini .
Dan sesaat kemudian mobil Sion melaju ke arah rumah Dea , disusul mobil Rio yang melaju langsung ketempat tujuan dinner mereka .
Dalam hati , Rio merasa campur aduk . Senang , deg-degan , takut , was-was , pokoknya gak karuan . Karna malam ini , ia akan dinner dengan Ify lalu juga ada Dea si cinta pertamanya dan Sion pacar Dea sekaligus kakak sepupu Ify . Dinner kali ini , bisa kah disebut double date..??
Rio tak henti-hentinya mengembangkan senyuman manis dibibirnya . Senyuman yang memiliki dua arti bagi Ify , senang karna akan makan malam dengan dirinya kah...?? Atau karna akan bertemu dengan Dea..??
Lagi-lagi Ify membatin kesal , Shilla dan Dea , dua wanita yang juga menjadi bagian dikehidupan Rio . Shilla yang masih anak relasi bisnis papahnya Rio sehingga membuatnya bisa dengan gampang lebih dekat dengan Rio dengan sebuah alasan andalan , papahnya Rio . Yahh..papahnya Rio terkesan ingin menjodohkan Rio dengan Shilla entah apa maksudnya , yang jelas kalau Rio sedang tidak ingin diganggu Shilla , Shilla pasti langsung memberitahukan hal itu pada papahnya Rio kemudian sudah pasti Rio akan mendapat teguran .
Dan Dea , cinta pertama Rio yang sempat mengisi hati Rio dalam jangka waktu yang cukup lama . Bahkan karna Dea jualah Rio bertahan tak memiliki pacar . Lalu , masihkan Rio menyimpan rasa itu untuk Dea..?? Itulah pertanyaan terbesar dalam hati Ify malam ini

.......

0 komentar:

Posting Komentar