Rabu, 16 Januari 2013

[Flashfiction] Galau (Akibat Salah Kirim)




Tirai kamar yang sedikit tersingkap menampakkan pantulan sinar rembulan dilangit malam ini. Terang, sendiri tanpa bintang.

Hufftt..berulang kali nafas ini berhembus, namun resah ini tak kunjung hilang.

Bisakah perasaan-perasaan menyesakkan ini lenyap sekarang juga?

Aku ingin tenang, tanpa beban.

Terlintas dalam benak ku kejadian disiang tadi--yang akhirnya menjadi pikiranku sekarang.
***

Getar handphone yang sengaja ku atur dalam modus silent, membuat tubuhku menggeliat. Dengan sedikit berhati-hati--membagi konsentrasi antara tulisan dipapan tulis, dan kegiatan tangan yang asyik merogoh saku rok sekolahku.
Begitu benda yang ku cari sudah ditangan, aku menekan tombol kunci otomatis pada ponsel yang ku letakkan secara sembunyi-sembunyi dibawah meja.

1 bbm masuk..

Hai

Aku mengernyit heran saat membaca display name sang pengirim message. Masa iya pesan ini dikirim olehnya?
Belum sempat menemukan keyakinan akan pengirim message tersebut, Bu Marwah--guru Fisika yang sedang mengajar didepan menatapku dengan pandangan menyelidik.
Secepat kilat aku membenarkan posisi dudukku, dan menyurukkan handphone yang sempat ku genggam ke ujung bawah meja--laci meja. Kemudian ku atur raut wajahku sebiasa mungkin agar tidak menambah kecurigaan guru killer tersebut.

"Alyssa! Jika ada yang tidak di mengerti, silahkan bertanya!" Ucap Bu Marwah tegas. Aku menanggapinya dengan gelengan dan seringai kecil.

Drrt..drrttt
Drrt..drrttt
Handphone ku kembali bergetar berulang kali. Tidak ingin mengambil resiko, aku memilih untuk menghiraukannya

Bel tanda isitirahat berbunyi nyaring. Membuat para siswa-siswi dikelasku sibuk berjama'ah membereskan peralatan tulis mereka. Huhhh..padahal Bu Marwah belum mempersilahkan.

Begitu kelas kosong, aku segera merogoh bawah meja ku dan mengeluarkan handphone yang tersimpan disana.

3 bbm masuk.

Kok nggak dibales?

Aku boleh bilang sesuatu sama kamu?

Aku kangen sama kamu.

Aku ternganga menatap layar handphoneku.
Okay, sebelumnya aku jelaskan tentang kenapa dan siapa yang membuatku begitu shock karena message ini.

Apa yang akan kalian lakukan, jika kalian berada disatu ruang lingkup yang sama, dengan seseorang yang mungkin bisa disebut, cinta pertama?
Dan, bagaimana perasaan kalian, jika pada kenyataannya, meski sudah berada di satu tempat yang sama pun kalian bahkan tidak pernah lagi bertegur sapa--meskipun hanya sekedar saling melempar senyum?

Itulah yang sedang aku hadapi. Seseorang yang bisa ku sebut cinta pertamaku, seseorang yang berada disatu sekolah yang sama denganku--meskipun berbeda kelas, seseorang yang telah lama ku sukai namun, karena sedikit kesalah pahaman membuat kamu menjadi sepasang manusia yang --seakan-akan-- tidak saling mengenal. Dan tiba-tiba mengirimkan sebuah pesan dengan isi seperti itu.
Mungkin kalian akan bertanya-tanya, bagaimana bisa kami 'berteman' dibbm padahal kami tak pernah bertegur sapa?
Aku sendiri tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan pin bb-ku. Yang aku tahu, begitu melihat nama pe-ng-invite- saat itu adalah dia, aku buru-buru mengacceptnya.

Well, aku blank. Aku tidak tahu harus membalas apa. Tidak dibalas? Pasti dia akan menganggapku sombong, karena jelas-jelas message darinya telah ku baca.
Akhirnya aku memutuskan untuk membalas pesannya dengan kata...

Hahhh?!

Hanya satu kata dengan melebihkan jumlah huruf terakhir, untuk menimbulkan kesan kaget saja. Setelah tanda checklist berubah menjadi 'D', aku buru-buru meng-close chat darinya. Dan kemudian, dengan harap-harap cemas aku menanti balasan darinya.

Waktu terus berganti, hingga bel pulang berbunyi pun tak ada balasan darinya.
Dengan berat hati aku menyampirkan tas punggung dan berjalan gontai keluar kelas. Bertepatan dengan itu, dia --cinta pertama yang mengirimiku message-- lewat didepan kelasku, lebih tepatnya didepanku yang tengah berdiri--mematung didepan kelas.
Dan berikutnya yang ku dengar adalah koor 'cie-cie' yang dilontarkan teman-teman yang melangkah bersamanya.

"Cie Rio...nggak sekalian diajakin pulang bareng tuh?"

Godaan itu dibalasnya dengan tinju kecil di lengan orang yang melontarkan kalimat tersebut.

Aku tertegun.
Bolehkah aku GR?
Apa memang ada sesuatu dibalik message darinya?
***

Mungkin siang itu--tepatnya sepulang sekolah, aku merasa sangat bahagia. Bahkan ketika dirumah, aku segera makan setelah mengganti seragamku, tanpa disuruh mama terlebih dahulu. Menghabiskan makan siang dengan lahap, kemudian berlanjut dengan mencuci piring-piring kotor tanpa protes sedikitpun seperti biasanya.

Yah, efek kejadian disekolah tadi siang.

Namun, sekarang, errr maksudku beberapa puluh menit sebelumnya, semua kebahagian itu seolah menghilang. Secuil harapan yang mulai tumbuh seolah layu sebelum berkembang.
***

Aku menatapi handphone yang ku letakkan diatas buku PR ku dengan seksama. Menanti kerlipan hijau itu berganti warna menjadi merah. Memang sudah berkali-kali led light dihandphoneku berwarna merah, tapi lagi-lagi yang kudapati hanya broadcast kacangan atau sekedar promote pin.
Hingga disaat mulutku menguap lebar, lampu indikator dihandphoneku berwarna merah. Secepat kilat aku memeriksa apakah pesan singkat, atau balasan message darinya yang ada disana.

Degup jantung yang tadinya terasa menyenangkan berubah menjadi sesuatu yang menyesakkan begitu melihat sebuah bbm masuk disana.

Maaf, tadi dibajak.


Sepotong kalimat yang benar-benar pendek itu membuat ku sakit, disana, hatiku.
Dan semua benar-benar seakan terhempas begitu melihat personal messagenya berganti menjadi

Miss you

Yang disusul dengan sebuah foto wanita berambut pendek yang mengisi display picturenya.

***

Ekhem, ini sebenernya cerita gaje bgt yak? Iyasih tapi...dikit2 ini nyata lho._.
Ahahahaa beda sih tapi isi messagenya. Tapi...tetep aja bikin galau pas tau kalau bbm yang masuk itu karena dibajak-_-
Jadi mungkin, bisa dibilang ini cerita bagian dari curhat, meski beda tapi serupa (?)

Cheers!


@Kania08_

1 komentar:

  1. Tante...taugak ini...nyes?sek yak bacanya :'33 bagai kenyataan (???)~

    BalasHapus