Senin, 30 Januari 2012

Surat Untuk Dia...Final Chapter

15 januari 2011


Hei boy? Apa kabar?

Hemmmm..kalau berdasarkan penglihatanku sih kamu baik-baik aja, teramat sehat malah. Yaaa...baguslah, semoga kamu gak gampang sakit lagi seperti sebelumnya.
Oh iya selamat yah...cita-cita kamu bakalan hampir terwujud. Se-ngganya, semua tinggal selangkah lagi.

Dear....ternyata semua perkiraanku selama ini salah yah. Aku kira aku sudah sangat mengenalmu, ternyata...huhhh masih terlalu banyak hal yang belum aku ketahui tentang kamu.

You know dear? Ada banyak hal tentang kamu yang selalu mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. Aku harap kamu tahu apa salah satunya, karna hal itu sudah cukup sering aku singgung dalam tiap suratku untukmu.
Yahhh...perubahan sikap kamu ke aku, makin lama kamu semakin melupakanku yah.
Aku ngga tau pasti faktor apa yang menjadi penyebab kamu melupakanku. Tapiiii...kalau aku boleh menebak sepertinya karna orang itu. Kedekatannya dengamu, membuat kamu semakin jauh dari aku.
Apa kamu gak pernah sadar, kalau aku sakit hati dengan semua ini?
Apa kamu gak tau , kalau aku terlalu menderita saat ini?
Dan aku rasa jawabanmu adalah tidak tahu. Malah mungkin kamu gak akan pernah tau.

Dear...menjadi orang yang terlupakan itu sangat menyakitkan dan itu yang aku rasain
sekarang.
Semoga kamu gak akan pernah menjadi orang yang terlupakan seperti aku.
Apa aku benar-benar gak berarti apa-apa buat kamu?

--------

Ku ingin kepastian
Sungguh adanya aku
Untuk dirimu sayang

--------

Kalau memang aku gak berarti apa-apa buat kamu, fine...aku bakalan pergi dari kehidupan kamu. Mungkin memang yang terbaik adalah mundur pelan-pelan , supaya gak terlalu sakit.
Aku merasa....kalau aku selalu kalah bila harus berhadapan dengan januari. Dan memang januari terlalu kuat untuk aku kalahkan. Hummmm...mungkin memang kisah kita harus berakhir di januari.

Well, terima kasih karna selama ini kamu sudah menjadi salah satu orang yang pernah berarti dihidupku. Terima kasih atas keceriaan yang pernah kamu berikan untukku. Terima kasih untuk semua kenangan indah yang pernah kamu ciptakan selama menjadi salah satu pelengkap hidupku.
Kamu memang seperti pelangi yang memberikan warna dalam hidupku. Kamu seperti udara yang mampu menyejukkan hatiku. Kamu seperti matahari yang sanggup menghangatkanku. Terima kasih....untuk semuanya..

--------

kisah kita berakhir di januari

--------

Dan mulai detik ini, aku akan memantapkan hatiku untuk menjauh dari kehidupanmu. Membuang semua rasa yang pernah ada untukmu. Aku akan mencoba bernafas tanpamu dan memulai hidup yang lebih baik dengan atau tanpamu

Finally....mungkin sudah saatnya untukku pergi...pergi dengan indah..


_With Love N.S_


=====

Selesai sudah. Surat terakhir dariku untukmu akhirnya selesai ku buat. Aku rasa memang semuanya harus diakhiri saat ini juga. Toh, aku memang sudah tak berarti apa-apa dihidupmu, ya kan?
Aku yakin 'orang itu' sudah cukup buatmu untuk menggantikan posisiku. Sesungguhnya aku tak rela, tapiiii...ini bukan inginku melainkan takdir hidupku. Meskipun berat aku akan mencoba.
Huhhhh.....akhirnya, harus aku akui januari lah yang menang dan akulah yang kalah.
Jauh dari perkiraan ku sebelumnya, ternyata aku jauh lebih rapuh dari 'dia'. Aku jauh lebih lemah dari 'dia'.
Ntahlah...aku tak tahu, apakah usahaku sudah cukup maksimal atau malah jauh dari kata maksimal. Yang jelas aku menyerah, aku sudah tak sanggup berada dalam keadaan ini.
Aku mulai menghela nafas, mencoba menenangkan pikiranku yang mulai kacau. Perasaanku mulai galau, aku gelisah. Disaat seperti ini, ku pikir mendengarkan lagu adalah pilihanku.
Shit..kenapa? Kenapa lagu yang ku putar justru seperti mengisahkan keadaanku saat ini?
Sialnya, saat berganti ke lagu berikutnya, lagu itu justru seperti menyindirku. Oke..aku kalah, kali ini aku sudah tak mampu untuk membendung air mataku. Apalagi bila harus mengingat 'orang itu' yang dengan santainya memamerkan prihal kedekatannya denganmu. Itu justru semakin membuatku terpuruk, pertahananku jebol hingga lelehan air mata ini bukannya berhenti malah semakin menjadi-jadi. Aku merenung, memikirkan jalan terbaik untuk semua ini. Cukup sudah aku merasa tersakiti, cukup sudah aku menjadi orang yang terlupakan. Dan sepertinya sudah saatnya aku merubah semua demi kebaikanku.
Apakah langkah pertama harus menghapus nomer handphonemu di phonebook handphoneku?
Tidak...untuk yang itu aku rasa belum saatnya.
Lalu, apa sebaiknya aku menghapus semua sms yang pernah kamu kirimkan dan sempat aku abadikan dalam ‘konsep’ handphoneku?
No! aku belum mau menghapusnya.

Sudahlah, aku terlalu lelah untuk memikirkannya. Ku putuskan, untuk mengirimkan sebuah pesan singkat yang ku ambil dari potongan lagu kepada teman-teman terdekatku, pertanda kalau aku sedang galau. Mungkinnn...ada salah satu dari mereka yang akan membantuku keluar dari semua ini.
Terkirim...setelah aku cek, ternyata aku mengirimkan potongan lagu -sms- tersebut kepada 15 orang teman terbaikku. Tak berselang lama, handphoneku berkumandang . Sms demi sms berdatangan satu persatu. Thanks god...se-ngganya aku merasa kalau aku gak sendirian. Masih banyak yang sayang kepadaku, masih banyak yang peduli kepadaku. Lelah sudah aku membalasi satu persatu balasan sms galau dariku kepada teman-teman yang merespon sms galau tadi . Saatnya untukku memejamkan mata, dan terhanyut dalam alam mimpi. Semoga dia tak hadir dimimpiku malam ini seperti malam yang sudah-sudah.

1 new messege yang sangat mengejutkan. Bukan dari 'kamu' tapi dari seseorang yang lain. Seseorang yang cukup dekat denganku dan juga denganmu.
Aku senang, karna dia terkesan sangat memperhatikanku. Yahhh...dia memang pantas dijadikan teman curhat. Meskipun usianya jauh dibawahku, tapi dia bisa menghiburku dan membuatku tersenyum kembali. Dia sempat mengajukan satu penawaran yang cukup mengejutkanku, penawaran yang mungkin saja bisa membuatmu kembali mengingat akan tentangku. Hal itu membuatku berpikir berulang-ulang untuk menyetujuinya atau malah menolaknya. Dan aku rasa tak ada salahnya kalau aku menyetujuinya. Yah 'seseorang' itu sudah berjanji untuk mengabarkan hasilnya secepatnya, namun sampai saat ini aku belum mendengar hasilnya .
Baiklah, aku tak akan banyak berharap lagi. Ku biarkan 'seseorang' itu menyelesaikan tugasnya. Kalau toh 'seseorang' itu sampai lupa, aku tak akan mempermasalakannya.
Karna mendengar 'seseorang' itu berniat membantuku saja aku sudah cukup senang.
Hei...buat kau yang aku sebut 'seseorang' itu lebih baik tak usah kau laksanakan niat itu. Karna sekarang memang aku sudah bisa memutuskan kalau aku akan mundur secara pelan-pelan.
Langkah pertama, aku ingin menghilang untuk sementara waktu. Dengan sengaja aku meng-offline kan handphoneku . Karna kalau aku mengnonaktifkan handphoneku , bisa-bisa karya-karyaku tak bisa ku lanjutkan . Memang handphoneku sudah seperti notebook kedua setelah laptopku . Jadi , dengan hanya meng-offline kan handphoneku , aku masih bisa melanjutkan karya-karyaku namun aku pun tak akan terganggu dengan deringan handphoneku yang entah itu untuk telpon atau sms masuk . Ya kan...karna dengan meng-offlinekan handphoneku sama saja aku mengnonaktifkan handphoneku .
Yahhh...aku akan melakukannya dari hari ini , sampai batas waktu yang tidak ditentukan . Karna tujuanku hanya satu yaitu pergi dengan indah........dan aku rasa inilah caranya

--------

Percuma...semua ini percuma
Bila masih ada air mata
Tak sanggupku...sungguh aku tak sanggup
Jika masih sakit yang kau beri

Berakhir sudah atau aku akhiri saja

Tak mungkin...tak akan pernah mungkin
Bila masih ada pilu tersimpan
Terjatuhku...dan akupun terjatuh
Jika masih perih yang tercipta

Berakhir sudah atau aku akhiri saja

Aku yang merasakan
Aku yang menyimpan
Aku yang tersakiti
Meski kau tak menyadari

Akankah waktu kan menjawabnya

--------


Yahhhh...semua memang percuma , jadi lebih baik ku akhiri sampai disini.....


-THE END-
..........


Finishhh...selesai sudah , sesuai target gue memang mau ngebuat ini menjadi 3 bagian aja . Gak asik banget sih endingnya tapi aku cukup puas (?) #gakda yang nanya Nia--''
Nah kalau di Chapter 2 kemaren tokoh yang gue tambahin adalah 'orang itu' and now gue nambahin satu orang lagi yang gue sebut 'seseorang' itu tadi . Jadi total tokoh ada 5 , ada aku , kamu , dia , orang itu dan seseorang itu . Hehee...ngertikan kalau 'orang itu' sama 'seseorang' itu adalah dua orang yang berbeda....



_With Love Nia Stevania_

0 komentar:

Posting Komentar