Part 6
Hujan sudah reda dari tadi , namun aroma tanah yang baru saja diguyur hujan masih tercium jelas . Agni yang tengah memetik gitarnya digazebo belakang rumah terpaksa menghentikan aksinya ketika mendengar seruan sang mamah
"Ag.....Agni..."seru mamah yang berada didapur
"iya mah , sebentar"Agni segera meletakkan gitarnya dan berlari kedapur menghampiri mamah
"ada apa mah..??"
"bel bunyi bukain gih , mamah lagi sibuk nyiapain makan siang"perintah mamah sambik tetap fokus menata meja . Agni sedikit heran , karna tak biasanya mamah menyajikan makan siang semeriah ini
"tumben meja makan meriah gini , mah..??"bukannya segera membuka pintu , Agni justru bertanya
"udah sekarang kamu bukain aja pintunya , ntar juga kamu tau kenapa mamah masak special hari ini"suruh mamah lagi , Agni menurut . Dengan malas Agni menghampiri ruang tamu untuk membukakan pintu .
Cklekkk...Agni membukakan pintu . Dengan kondisi tangan masih memegang handle pintu , Agni terkejut melihat tamu yang berdiri didepan rumahnya . Dua orang wanita seumuran mamahnya dan 2 orang remaja , laki-laki dan perempuan yang juga sebaya dengannya tengah tersenyum menatap Agni
"assalamu'alaikum , Agni yah"sapa salah seorang wanita tersebut . Agni yang mulai sadar tersenyum dan menyalami satu persatu wanita paruh baya dihadapannya itu
"iya tante masih inget aja"sahut Agni
"masuk dulu tante , mamah kayanya sudah nungguin tuh daritadi , mari"Agni mempersilahkan tamu-tamu tersebut memasuki rumahnya
"mah...mamah...ada tante Alma sama tante Riva nih"seru Agni , dari dapur mamah menyahut
"iya sayang , suruh masuk aja bentar lagi mamah keluar"
"tante , Agni bikinin minuman dulu yah"pamit Agni
"mau gue bantu Ag..??"seorang gadis seusia Agni berbicara
'sok imut banget nih orang , kalau aja gak ada nyokapnya udah gue usir lo'geram Agni dalam hati
"gak usah makasih , gue bisa sendiri kok , mari semuanya"
Agni menuju dapur dan segera membuatkan 4 gelas syrup untuk tamu-tamunya . Setelah selesai ia segera mengangkat nampan berisi 4 gelas itu ke ruang tamu . Disampingnya , mamah berjalan sambil membawa nampan berisi cemilan
"ya ampun jeng , jadi gak enak nih ngerepotin"ujar tante Riva , mamah tersenyum
"gak papa kok cuman air sama makanan kecil apa repotnya sih"sahut mamah
"makasih ya sayang , udah cantik , pinter , rajin lagi"ujar tante Alma ketika Agni meletakkan minuman yang ia bawa diatas meja
"kamu sekolah di Harapan Bangsa kan Ag..??"tanya tante Alma , Agni mengangguk
"wahh..kalau begitu anak kita masuk disekolah yang sama dong"sambung tante Riva
"lho..Zahra mau nerusin sekolah disini yah..??"tanya mamah , Zahra mengangguk
"iya tante"
"mah Agni kegazebo belakang dulu"pamit Agni
"maafin yah jeng , Agni emang suka gitu kalau lagi ada masalah"ujar mamah yang merasa tidak enak dengan sikap Agni
"gak papa kok jeng"sahut tante Riva
"Agni ada masalah sama kamu ya Kka..??"tanya tante Alma pada anaknya
"ng...nggaa kok ma , kita biasa-biasa aja"jawab Cakka ragu
"terus kenapa dia sama sekali gak nyapa kamu kaliankan sahabatan dari kecil..??"tanya tante Alma lagi
"eh iya Ra , perasaan Agni tadi juga gak nyapa kamu , kenapa..??"tante Riva ikut bertanya kepada Zahra . Zahra yang bingung hanya bisa diam , tak menjawab
"udahlah jeng , biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri , kalau memang mereka gak bisa nyelesein sendiri baru kita bantu"ujar mamah Agni yang mulai mengerti akan sesuatu yang beberapa waktu belakangan ini ditutup-tutupi oleh Agni
"oke deh kalau begitu"sahut tante Riva disertai anggukan tante Alma
"emmm...Kka , Ra , kalau kalian mau , samperin aja Agninya digazebo belakang"ujar mamah Agni
"gak ganggu tante..??"tanya Zahra
"ngga bakalan kok , tadi Agni cuman lagi ngegitar aja disana"
'lo masih hobby ngegitar ya Ag , kira-kira gitar yang lo pake , gitar yang gue kasih bukan yah'Cakka membatin dalam hati
"kalau gitu saya sama Cakka nyusulin Agni dulu yah tante"pamit Zahra , mamah Agni tersenyum sambil menatap punggung Zahra yang kian menjauh diikuti Cakka yang berjalan dibelakangnya .
Mamah , tante Alma dan tante Riva pun memulai obrolan mereka .
.................
Ify baru saja sampai dirumahnya dalam keadaan selamat . Tubuhnya tidak basah kuyup , karna tadi Rio sempat meminjamkan jaket miliknya kepada Ify . Dengan santai Ify memasuki rumahnya . Pikirannya terus melayang kepada Rio yang menurutnya terlalu aneh hari ini . Saking kepikiriannya Ify kepada Rio , ia sampai tak menyadari akan keberadaan Oliv dan Nova yang tengah asik bercanda diruang tengah
"kak Ify udah pulang"sapa Oliv ketika melihat Ify menaiki tangga menuju kamarnya . Ify tersadar , kemudian menoleh kesumber suara yang baru saja menyapanya
"eh Oliv..ia nih , tadi ujan jadi neduh dulu . Eh ada Nova , udah lama Nov..?? Kok masih pake baju sekolah sih..??"tanya Ify beruntun , Nova menggeleng-gelengkan kepalanya
"ckckckkk...kak Ify dari dulu sampe sekarang gak berubah ya , tetep aja cerewet . Ngomong gak pake rem , mana nanya nya beruntun lagi"
"apa bedanya ama lo"sindir Oliv , Nova nyengir
"ahelah Nov..Nov , ditanya bukannya jawab malah nyerocos"sahut Ify
"iya kak , kebetulan handphone gue lowbatt dan seperti yang lo tau Oliv ini kan murid teladan yang gak pernah bawa hp kalau kesekolah jadi kalau gue mau pinjem alat komunikasi mesti ikut dia pulang kerumahnya . Kebetulan juga supir gue lagi nganterin nyokap arisan , jadilah gue nangkring disini"jelas Nova , Ify manggut-manggut
"ya udah gue kekamar dulu yah , bye"pamit Ify
"jaket siapa tuh kak..??"tanya Oliv , Ify melirik jaket yang dikenakannya
"oh ini , punya temen"ujar Ify kemudian segera naik kelantai 2
"kak Ify , makan siang dulu . Udah disiapin tuh dimeja makan"seru Oliv
"ngga Liv , gue udah makan disekolah tadi"sahut Ify berteriak , karna memang ia sudah sampai didalam kamarnya
Ify menghempaskan tubuh mungilnya diatas kasur . Ia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian . Dengan posisi tengkurap , Ify memegangi jaket milik Rio . Sesekali ia menghirup aroma yang dihasilkan jaket tersebut 'wangi , bau khas cowo'pikir Ify . Meskipun jaket tersebut sempat bertengger dibadannya , tak sedikitpun aroma tubuhnya ikut menempel disana . Aroma yang tercium masih sama , aroma parfum yang biasa dipakai Rio . Sambil terus memikirkan Rio , Ify mendekap jaket tersebut
Tok...tok...tok...
"siapa"
"gue Oliv kak"Ify segera meletakkan jaket tersebut diatas kasurnya dan melangkah menuju pintu untuk kemudian dibukanya
"ada apa Liv...??"
"anterin Nova mau gak kak..?? Supirnya Nova bilang , mobil Nova masuk bengkel soalnya tadi bannya bocor"Ify menimbang sebentar permintaan Oliv sebelum mengangguk setuju
"ya udah , lo keluar aja duluan , gue cari kunci mobil gue dulu"suruh Ify , Oliv menurut .
Setelah menemukan kunci yang ia cari , Ify segera menyusul Oliv dan Nova yang sudah menunggu digarasi mobil . Ify segera menstarter mobilnya kemudian mengeluarkannya dari garasi . Setelah keluar , mobil itu segera dilajukan dengan kecepatan sedang menuju rumah Nova
"rumah lo masih yang dulu kan Nov..??"tanya Ify yang terus berkonsentrasi menyetir
"ngga udah pindah ke kutub utara"jawab Nova asal
"ebusettt..kenapa gak sekalian aja ke samudera atlantik"
"yeee...entar kasian fans-fans gue , kejauhan kalau mau nyamperin gue"
"lha..emang lo pikir kutub utara gak kejauhan"sambung Oliv
"meskipun jauh , sengganya lo bakalan dapet bonus ketemu sama beruang kutub atau pinguin disana"jawab Nova makin ngelantur
"wuuuu..sarap lo berdua , yang begituan dibahas"ujar Ify
"kan lo duluan kak yang mulai"sahut Nova
"guekan cuman nanya tempat tinggal lo masih yang dulu apa ngga , lo aja yang ngejawabnya pake keliling pulau jawa dulu"
"abis lo juga nanya nya aneh banget . Ya ialah , dari zaman gue orok juga tu rumah gak pindah-pindah kali"
"oh iya Liv , gimana dengan secret admirer lo itu..??"tanya Ify kali ini kepada Oliv
"gak tau kak , sampe ni hari orang misterius itu gak nunjukin batang idungnnya"
"lha Liv ntar kalau dia nunjukin batang idungnya ke elo , dia gak punya idung lagi dong"samber Nova , Oliv menoyor Nova
"yee..bukan itu maksudnya"
"gue becanda kali , gue ngerti kok maksud lo apaan , udah gue bilang paling juga yang ngasih si Ray"
ckittttt....Ify memberhentikan mobilnya secara mendadak
"adawwww"Nova dan Oliv meringis bersamaan karna kepala keduanya saling beradu . Ketika hendak mengomel , Nova sudah tak menemukan Ify didepan stir , Nova dan Oliv pun menyusul Ify yang sudah berada diluar...
"eh..eh..sorry yah gue gak sengaja"Ify mendekati seseorang yang terkejut entah karna rem dadakan Ify atau karna hampir tertabrak mobil Ify
"ngga..ngga papa kok kak , gue baik-baik aja"sahut pria itu seraya melemparkan senyum manisnya , Ify beristighfar , Oliv mendelik heran
"sok manis"gumam Nova
"eh cewe bawel gak usah ngatain gue sok manis deh lo , sirik amat lo ama gue"sahut pria itu ketika mendengar sindiran Nova
"tajem juga telinga lo , udah yuk kak , balik keburu malem"
"Lintar , kita duluan yah"pamit Oliv disertai anggukan Ify . Lintar tersenyum , lagi-lagi Ify beristighfar
"iya , nyetirnya hati-hati ya kak"pesan Lintar , Ify hanya mengangguk
"sok care"cibir Nova sambil membanting tubuhnya dijok belakang bersama Oliv
"serasa jadi supir gue , duduk sendirian didepan"ujar Ify , yang sudah mulai mengemudikan mobilnya meninggalkan TKP tadi
"hehee...jadi supir sepupu sendiri gak papa kali kak"sahut Oliv
"iya...apalagi yang numpang mobil lo cewe-cewe manistt"sambung Nova , Ify terkekeh
"oh iya kak , kenapa dari tadi lo istighfar mulu sih..??"tanya Oliv
"kakak terpesona ama Lintar yah"goda Nova
"ngga kok"sanggah Ify cepat
"jangan sampai iya kak , entar si Nova bunuh diri lagi"Oliv melirik Nova
bukk..majalah ditangan Nova melayang kekepala Oliv
"Olivvvv...apaan sih lo"
................
Rio mengambil sebuah figura putih yang terletak dimeja belajarnya . Ia memandangi sesosok gadis berambut pendek yang tengah tersenyum dalam posenya . Ekspresinya sungguh natural , karna memang foto tersebut diambil Rio secara diam-diam . Rio tersenyum sekilas , memandangi foto itu membuatnya kembali teringat akan sesosok gadis yang sempat mengisi relung hatinya dulu , mungkin malah sampai detik ini
"hufttt...kok lo gak balik-balik sih De..?? Gue kangen sama lo , gue pengen banget ketemu lagi sama lo"ucap Rio lirih , tangannya mengelus lembut permukaan kaca figura tersebut
"lo tau , lo itu cinta pertama gue , karna lo sampai detik ini gue gak punya pacar"lanjutnya , kemudian kembali meletakkan figura tersebut ketempatnya semula
"hemmmmm....Ify , kenapa tiba-tiba gue ngerasa nyaman yah ngobrol sama dia"Rio memandangi langit-langit kamarnya , kemudian mengacak-acak rambutnya
"ngga..ngga mungkin tiba-tiba gue naksir sama cewe sok kaya dia"Rio terdiam
"tapi...nothing impossible in the world , jadi gak menutup kemungkinankan kalau gue....."
.................
".....gitu Fy ceritanya , pokoknya gue sebel banget deh sama dia"Agni dan Ify kini sedang berada dikantin . Sambil menikmati bakso dihadapannya , Agni menceritakan kejadian kemaren kepada Ify
"trus lo gak mau maafin mereka..??"
"hati gue masih terlalu sakit Fy , lo bayangin aja diulang tahun gue yang ke8 waktu itu , gue ngarep banget Cakka ada , apalagi Cakka janji bakalan nyanyi spesial buat gue tapi apa ternyata dia lebih milih buat nganterin Zahra ke bandara , gue sakit Fy . Padahal Cakka ama Zahra belum lama kenal , dan mungkin kalau bukan karna gue mereka berdua gak akan pernah kenal"terang Agni
"gue ngerti Ag , tapi...coba deh lo pikir seandainya lo ada diposisi Cakka atau Zahra apa yang lo rasain kalau sahabat lo sendiri gak mau maafin lo..??"Agni diam
"pasti gak enak banget Ag , dicuekin sama sahabat sendiri dan gue yakin kalau saat ini mereka berdua pasti ngerasa bersalah banget sama lo , apalagi Zahra . Dia pasti nyesel banget karna gara-gara dia , Cakka gak hadir dihari ulang tahun lo . Lo liat dong Ag perjuangan Cakka selama ini , begitu banyak hal yang dia lakuin cuman buat lo Ag , buat lo . Sorry Ag , gue.."
"gak papa kok Fy , gue sadar gue juga salah . Gak semestinya gue ngediemin mereka , emmmm..menurut lo sekarang gue harus gimana yah Fy..??"tanya Agni
"astagfirullahhaladzim...."Agni kaget , bukannya memberikan solusi Ify malah istigfar lagi
"lo kenapa Fy..?? Fy..Ifyy"Agni menepuk bahu Ify
"eh iya kenapa Ag..??"
"hehhhh..lo yang kenapa..?? Kok tadi istigfar sih..?? Ngeliat setan..??"
"bukan Ag , tapi...emm eh gue bingung deh Ag gak tau kenapa akhir-akhir ini gue suka istigfar gitu kalau liat ade kelas cowo atau cowo yang umurnya dibawah kita"ujar Ify jujur
"anehh...perasaan dulu lo gak gitu deh"
"iya nih Ag , kayanya gara-gara gue pernah jatuh cinta sama Ray , gue jadi takut kalau-kalau gue jatuh cinta lagi sama brondong"
"jiahhh...jadi sekarang ceritanya lo parno-an dong Fy sama brondong"Ify mengidikkan bahunya
"gak tau , yang jelas gue udah gak mau jatuh cinta sama brondong lagi"
"ahahaha..ya udah lupain , paling juga cuman bentaran doang lama kelamaan bakal normal lagi . Eh jadi menurut lo gue harus gimana nih..?? Minta maaf..?? Atau apa..?? Tapi gue gengsi ah kalau harus minta maaf duluan sama mereka . Emmm..tapi kalau nungguin mereka yang minta maaf lagi sama gue kayanya rada gak mungkin deh"
"eh sarap..lo butuh saran gue apa ngga sih..?? Nanya sendiri jawab juga sendiri"Agni nyengir
"ehh..iya , jadi menurut lo gue harus gimana..??"
"minta maaf duluan gak dosa juga kali Ag , malah itu nunjukin kalau elo itu adalah seseorang yang berjiwa besar"respon Ify . Bersamaan dengan ucapan Ify yang baru saja selesai , bel tanda masuk berbunyi , semua murid pun kembali memasuki kelas mereka masing-masing . Tak terkecuali Ify dan Agni
Pelajaran pertama dikelas Ify hari ini adalah pelajaran bahasa indonesia . Berhubung Bu Ira gak masuk jadi kelas Ify sekarang persis Tanah Abang . Semua murid kesana kemari . Ada yang ngegosip , ada yang bernarsis ria dengan foto-foto , ada yang lempar-lemparan kertas dan ada juga yang tetap stay cool dibangku masing-masing kaya Ify , Agni , Rio , Cakka dan Zahra sang murid baru sekaligus sahabat karib Cakka dan Agni dulu . Kalau Ify atau Rio sih emang biasanya gak pernah ribut meskipun guru lagi gak masuk tapi buat Cakka dan Agni ini gak biasa . Biasanya Cakka bakalan sibuk ngegodain Agni dan mohon-mohon supaya Agni mau maafin dia sedangkan Agni bakalan ngomel panjang lebar sama Cakka supaya Cakka berenti ngedeketin dia . Lha...sekarang kok dua-duanya gak berkicau sama sekali yah . Beda lagi sama Zahra , daritadi di ajakin ngobrol sama Zeva nanggapinnya cuman ngangguk , geleng-geleng paling banter kata-kata yang keluar dari mulutnya Zahra 'oh' , 'ya' , atau 'ngga'...ckckkk bener-bener bikin dongkol menururt Zeva
..............
"Ra , kita kekantin bareng yuk"ajak Cakka , bel tanda istirahat baru saja berbunyi . Zahra menatap Agni yang duduk didepannya sebentar
"Agni...??"tanya Zahra , Cakka melirik Agni sekilas lalu menghela nafas
"udahlah tu anak emang keras kepala banget , gue cape sama sikap dia yang childish gitu"respon Cakka pasrah
"ya udah , emm tapi ajakin dia bareng gak salah juga kali Kka"
"terserah lo deh Ra , iya kalau direspon kalau dikacangin..."Zahra menggeleng , lalu menarik tangan Cakka menuju bangku Agni
"hai , Ag , hai Fy"sapa Zahra sambil tersenyum manis , Ify balas tersenyum . Agni..?? Dia sibuk mengotak-atik handphonenya tanpa memperdulikan sapaan Zahra
"hai Ra.."sahut Ify
"kekantin bareng yuk"ajak Zahra
"yuk Fy , kekantin ntar kita gak kebagian bangku lagi"Agni langsung menarik tangan Ify keluar kelas , ify tersenyum kecut kearah Zahra
"sorry yah guys"ucap Ify pelan , Zahra tersenyum masam
"gak apa Fy"sahut Cakka
"lo liatkan..?? Dia sama sekali gak nganggep kita"sambung Cakka
"Agni berhak marah Kka"ucap Zahra singkat , lalu keduanya berjalan menuju kantin
Sepanjang perjalanan menuju kantin , Agni gak berenti ngomel . Dari tadi dia terus meluapkan kekesalannya terhadap Zahra dan Cakka kepada Ify
"ishh...apa-apaan tuh sok care , pake ngajakin kekantin bareng segala lagi , ihh nyebelin banget sih"
"eh oneng , gue heran deh sama lo tadi katanya lo mau memperbaiki hubungan lo sama mereka kok diajakin kekantin bareng lo nolak sih..?? Malah pake nyuekin mereka segala"komentar Ify
dukkkk...Agni menghempaskan tubuhnya disalah satu bangku kantin , diikuti Ify yang duduk didepannya
"tau ah , gue bete aja ngeliat mereka berdua , bener-bener nyebelin tau gak"sungut Agni masih kesal
"ecieee..bete apa jeoules..?? Atau envy..?? Atau malah cemburu..??"goda Ify sambil menaik turunkan alisnya , Agni mengambil selembar tissue dihadapannya lalu menggulungnya menjadi sebuah gumpalan ..
Hupppp..gumpalan tissue itu mendarat mulus diwajah Ify
"sembarangan kalau ngomong"
"ehmm..."seseorang berdehem , Agni dan Ify kompak menoleh kearah sumber suara
"ntar sore , lo berdua kerumah gue , kita ngerjain tugas kesenian hari ini"ucapnya singkat , sebelum meninggalkan meja Ify , ia menoleh lagi
"jam 3 , jangan sampe gak datang"sambungnya lagi . Ify berdecak kesal
"apa-apan tuh Mr.Sok Cool , bikin agenda seenak dengkul gitu"gerutu Ify
"udahlah terima aja , lagian jadwal pengumpulan tugas kesenian kan udah didepan mata"Agni menenangkan Ify , Ify hanya melengos
..............
Oliv kesal setengah mampus sama Nova , gimana engga coba , masa cuman gara-gara Nova ribut sama Lintar , Oliv juga ikutan dihukum . Alasan Pak Dave sih simple , cuman karna Oliv gak ngelerai perdebatan sengit yang terjadi diantara Nova dan Lintar . Padahal jelas-jelas dari tadi Oliv udah berusaha mendamaikan Nova dan Lintar dengan bantuan Ray . Huhhh..sialnya bukan perdamaian Nova dan Lintar yang dihasilkan melainkan hukuman dari Pak Dave buat Oliv , Nova , Lintar dan Ray . Oliv dan Nova disuruh Pak Dave untuk membersihkan toilet cewe , sedangkan Ray dan Lintar diperintahkan untuk membersihkan toilet cewe . Ckckckk...kayanya bakalan terjadi perang lanjutan nih , bayangin aja toliet cewe sama toilet cowo kan seberangan alias berhadapan
"kan udah gue bilang Nov , jangan berantem...jangan berantem...jangan berantem . Lo liatkan sekarang hasilnya apaan , kita dihukum Nova , dihukum . Dan parahnya lagi hukumannya ngebersihan ni toilet"ujar Oliv mencak-mencak
"sorry Liv , sorry..gue gak maksud buat kita dihukum kok . Lagian kalau aja Lintar gak ngotot gue juga gak bakalan nyolot kok"sahut Nova membela diri
"ehh..apaan lo nyalah-nyalahin gue , udah jelas ini semua gara-gara lo"sambung Lintar yang mendengar namanya disebut-sebut
"udah Lint , lo mau hukuman kita nambah berat"lerai Ray
"lagian juga tu cewe nyolot pake lempar batu sembunyi tangan , gue gak terima"ujar Lintar
"emang gue gak ngirim kok"sahut Nova
"yee...PA , bukan itu maksudnya"
"bodo"Nova menjulurkan lidahnya kearah Lintar
"dasar cewe nyolot , nyebelin"
"so what , gue gue ini kok yang nyolot , ngapain lo yang repot"ujar Nova makin nyolot
"gue..?? Repot..?? Karna lo..??"Lintar menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi tak percaya
"idihh..amit amit banget deh"sambungnya lagi
"aduhh..pliss deh yah , gak ribut sehari aja bisa gak sih..??"bentak Oliv , Ray mengangguk
"tau nih kalau Pak Dave tau , bisa mati kita"ujar Ray
"okey deh Liv , tapi lo ajarin dulu tuh temen lo yang nyolot itu , buat ngomong lebih kalem , sopan dan yang penting gak nyolot"ucap Lintar dengan nada penuh penekanan
"eh cowo rese , sebelum lo nyuruh gue ini itu , lo introspeksi dulu diri lo sendiri"
"aduh..aduh...saya kan menyuruh kalian untuk membersihkan toilet , kenapa malah ngelanjutin perang sih"bentak Pak Dave yang tiba-tiba datang . Semua terdiam dan menunduk
"sekarang jelaskan siapa yang mulai duluan"lanjut Pak Dave
"dia..."ucap Nova dan Lintar bersamaan sambil menunjuk kearah lawan (?)
"lho kok saling tuduh ... Aduhh saya tambah pusing , Olivia , Raynald kalian pasti tau siapa yang mulai duluan"Pak Dave memandangi Oliv dan Ray secara bergantian , Oliv dan Ray saling melempar pandang
"mereka sama-sama saling mulai Pak"jawab Ray disertai anggukan setuju oleh Oliv . Lintar dan Nova langsung melotot kearah Ray juga Oliv yang menyetujui ucapan Ray
"huhhh..saya jadi tambah pusing , oke Olivia , Raynald tugas kalian selesai"
"yang bener Pak..??"tanya Ray , Pak Dave mengangguk
"ya udah , saya permisi dulu Pak"pamit Oliv , Pak Dave mengangguk
"saya juga Pak"sambung Ray kemudian mengikuti Oliv menuju kelas
"asikkk..saya juga udah boleh masuk kelas dong Pak..??"seru Nova
"siapa bilang kamu boleh masuk kelas . Yang tugasnya selesai hanya Raynald dan Olivia"
"jadi saya masih dihukum Pak..???"tanya Nova dengan tampang kesalnya , Pak Dave mengangguk
"saya juga Pak..??"Lintar menunjuk dirinya sendiri , Pak Dave mengangguk 'lagi'
"menurut saya kalau kalian disatukan dalam satu tim kalian akan bisa mengontrol emosi karna kalian membutuhkan kerjasama"ujar Pak Dave , Lintar mengernyitkan dahi tak mengerti , sedangkan Nova mendengus kesal
"maksud Bapak..??"tanya Lintar
"pertama , mulai hari ini sampai sebulan kedepan kunci kelas kalian harus kalian yang pegang . Jadi kalian berdua harus datang lebih pagi untuk membuka kelas dan pulang paling akhir untuk mengunci kelas , kalau sampai melanggar hukuman selanjutnya akan menanti"ujar Pak Dave dengan senyum kebanggannya (?)
"kedua , kalian harus membantu saya untuk mengoreksi ulangan minggu kemaren sepulang sekolah nanti"Pak Dave menyilangkan kedua tangannya didepan dada , sambil berjalan mondar mandir dihadapan Nova dan Lintar
"dan keti..."
"aduh..Pak kok banyak banget sih"protes Nova kesal
"iya nih Pak , Bapak kok ngehukum kita niat banget sih"sambung Lintar tak kalah kesal
"kenapa..?? Mau protes..?? Hukumannya mau saya tambahin lebih banyak lagi..?? Lagian saya emang niat banget kok pengen ngehukum anak bandel seperti kalian"ujar Pak Dave
"iya deh Pak , terserah sama Bapak aja"Nova pasrah biar Pak Dave cepet berenti ngomongnya , Lintar pun demikian
"bagus dan ketiga alias yang terakhir Bapak ingin kalian untuk saling bermaafan sekarang juga dihadapan Bapak"ujar Pak Dave tegas , Lintar langsung menyodorkan tangannya dihadapan Nova . Nova menatap tangan Lintar sejenak , kemudian dengan ragu ia balas menjabat tangan Lintar
"nahhh..gitu dong , damai , jangan perang melulu . Okey sekarang kalian silahkan kembali kekelas dan ingat hukuman kalian berlaku mulai sepulang sekolah ini , mengerti..??"Nova dan Lintar mengangguk , kemudian berjalan menuju kelas meninggalkan Pak Dave yang masih mematung didepan toilet
"gara-gara lo ni , gue jadi dihukum besar-besaran kan sama Pak Dave"ujar Nova menyalahkan Lintar
"kalau lo gak nyebut-nyebut nama gue pasti gak bakalan begini tau"Lintar membela diri
"ihh..lo tuh yah nyebelin tau ngga"
"bodo , males gue ribut sama lo"Lintar melengos
"lo pikir gue gak cape apa..?? Gue juga males kali memperpanjang daftar hukuman gue..huhh"Nova membuang muka dan mempercepat langkahnya
...............
Nova dan Lintar berada disebuah ruangan . Keduanya duduk berhadapan disebuah meja . Didepan mereka , Pak Dave nampak mencatat jawaban-jawaban dari ulangan harian yang beliau berikan minggu lalu . Sedangkan Nova dan Lintar mengoreksi hasil ulangan berdasarkan jawaban yang dituliskan Pak Dave dipapan
"ya...selesai"Pak Dave menutup spidolnya dan menghampiri Nova serta Lintar
"didepan itu panduan untuk kalian mengoreksi ulangan , berhubung disitu ada 10 soal jadi kalau salah 1 dapat 90 , salah 2 dapat 80 dan seterusnnya"PaK Dave menjelaskan , Nova dan Lintar hanya mengangguk malas
"bapak mau kemana..??"tanya Nova ketika Pak Dave telah siap dengan tasnya , sepertinya sih mau pergi
"ya pulang dong"jawab Pak Dave santai
"jadi kita cuman berdua nih Pak..??"tanya Lintar , Pak Dave mengangguk kemudian meninggalkan Nova dan Lintar berdua . Sebelum benar-benar pergi Pak Dave menyembulkan kepalanya dibalik pintu
"ingat jangan ribut , jangan macam-macam dan jangan berantem"pesan Pak Dave dengan mata mengancama
"iya pak"jawab Lintar dan Nova bersamaan
"Nov biar cepet kita bagi tugas aja deh"usul Lintar selepas Pak Dave pergi
"maksud lo..??"
"gue yang ngoreksi ntar lo yang kasih nilai , jadi kan cepet selese cepet pulang"Nova mengangguk
"iya deh , gue juga udah mau buru-buru pulang"
Keduanya pun mulai mengerjakan tugas masing-masing . Semuanya berjalan lancar , tak ada keributan tak ada perdebatan . Asli hening , merasa bosan akhirnya Lintar buka suara juga
"tumben lo diem aja Nov , biasanya juga nyerocos gak berenti kaya pe..."Lintar menghentikan omongannya karna merasa tak ada respon oleh Nova . Ia melirik gadis yang duduk dihadapannya . Huhhh...pantes aja diam , Nova nya lagi tidur gitu . Lintar hanya geleng-geleng kepala melihatnya
"pantesan gak berkicau , orangnya molor , terpaksa deh ngoreksi sendiri"Lintar meraih lembar-lembar ulangan dihadapan Nova dan mulai menyelesaikan hukuman nya dengan Nova
...............
Hujan sudah reda dari tadi , namun aroma tanah yang baru saja diguyur hujan masih tercium jelas . Agni yang tengah memetik gitarnya digazebo belakang rumah terpaksa menghentikan aksinya ketika mendengar seruan sang mamah
"Ag.....Agni..."seru mamah yang berada didapur
"iya mah , sebentar"Agni segera meletakkan gitarnya dan berlari kedapur menghampiri mamah
"ada apa mah..??"
"bel bunyi bukain gih , mamah lagi sibuk nyiapain makan siang"perintah mamah sambik tetap fokus menata meja . Agni sedikit heran , karna tak biasanya mamah menyajikan makan siang semeriah ini
"tumben meja makan meriah gini , mah..??"bukannya segera membuka pintu , Agni justru bertanya
"udah sekarang kamu bukain aja pintunya , ntar juga kamu tau kenapa mamah masak special hari ini"suruh mamah lagi , Agni menurut . Dengan malas Agni menghampiri ruang tamu untuk membukakan pintu .
Cklekkk...Agni membukakan pintu . Dengan kondisi tangan masih memegang handle pintu , Agni terkejut melihat tamu yang berdiri didepan rumahnya . Dua orang wanita seumuran mamahnya dan 2 orang remaja , laki-laki dan perempuan yang juga sebaya dengannya tengah tersenyum menatap Agni
"assalamu'alaikum , Agni yah"sapa salah seorang wanita tersebut . Agni yang mulai sadar tersenyum dan menyalami satu persatu wanita paruh baya dihadapannya itu
"iya tante masih inget aja"sahut Agni
"masuk dulu tante , mamah kayanya sudah nungguin tuh daritadi , mari"Agni mempersilahkan tamu-tamu tersebut memasuki rumahnya
"mah...mamah...ada tante Alma sama tante Riva nih"seru Agni , dari dapur mamah menyahut
"iya sayang , suruh masuk aja bentar lagi mamah keluar"
"tante , Agni bikinin minuman dulu yah"pamit Agni
"mau gue bantu Ag..??"seorang gadis seusia Agni berbicara
'sok imut banget nih orang , kalau aja gak ada nyokapnya udah gue usir lo'geram Agni dalam hati
"gak usah makasih , gue bisa sendiri kok , mari semuanya"
Agni menuju dapur dan segera membuatkan 4 gelas syrup untuk tamu-tamunya . Setelah selesai ia segera mengangkat nampan berisi 4 gelas itu ke ruang tamu . Disampingnya , mamah berjalan sambil membawa nampan berisi cemilan
"ya ampun jeng , jadi gak enak nih ngerepotin"ujar tante Riva , mamah tersenyum
"gak papa kok cuman air sama makanan kecil apa repotnya sih"sahut mamah
"makasih ya sayang , udah cantik , pinter , rajin lagi"ujar tante Alma ketika Agni meletakkan minuman yang ia bawa diatas meja
"kamu sekolah di Harapan Bangsa kan Ag..??"tanya tante Alma , Agni mengangguk
"wahh..kalau begitu anak kita masuk disekolah yang sama dong"sambung tante Riva
"lho..Zahra mau nerusin sekolah disini yah..??"tanya mamah , Zahra mengangguk
"iya tante"
"mah Agni kegazebo belakang dulu"pamit Agni
"maafin yah jeng , Agni emang suka gitu kalau lagi ada masalah"ujar mamah yang merasa tidak enak dengan sikap Agni
"gak papa kok jeng"sahut tante Riva
"Agni ada masalah sama kamu ya Kka..??"tanya tante Alma pada anaknya
"ng...nggaa kok ma , kita biasa-biasa aja"jawab Cakka ragu
"terus kenapa dia sama sekali gak nyapa kamu kaliankan sahabatan dari kecil..??"tanya tante Alma lagi
"eh iya Ra , perasaan Agni tadi juga gak nyapa kamu , kenapa..??"tante Riva ikut bertanya kepada Zahra . Zahra yang bingung hanya bisa diam , tak menjawab
"udahlah jeng , biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri , kalau memang mereka gak bisa nyelesein sendiri baru kita bantu"ujar mamah Agni yang mulai mengerti akan sesuatu yang beberapa waktu belakangan ini ditutup-tutupi oleh Agni
"oke deh kalau begitu"sahut tante Riva disertai anggukan tante Alma
"emmm...Kka , Ra , kalau kalian mau , samperin aja Agninya digazebo belakang"ujar mamah Agni
"gak ganggu tante..??"tanya Zahra
"ngga bakalan kok , tadi Agni cuman lagi ngegitar aja disana"
'lo masih hobby ngegitar ya Ag , kira-kira gitar yang lo pake , gitar yang gue kasih bukan yah'Cakka membatin dalam hati
"kalau gitu saya sama Cakka nyusulin Agni dulu yah tante"pamit Zahra , mamah Agni tersenyum sambil menatap punggung Zahra yang kian menjauh diikuti Cakka yang berjalan dibelakangnya .
Mamah , tante Alma dan tante Riva pun memulai obrolan mereka .
.................
Ify baru saja sampai dirumahnya dalam keadaan selamat . Tubuhnya tidak basah kuyup , karna tadi Rio sempat meminjamkan jaket miliknya kepada Ify . Dengan santai Ify memasuki rumahnya . Pikirannya terus melayang kepada Rio yang menurutnya terlalu aneh hari ini . Saking kepikiriannya Ify kepada Rio , ia sampai tak menyadari akan keberadaan Oliv dan Nova yang tengah asik bercanda diruang tengah
"kak Ify udah pulang"sapa Oliv ketika melihat Ify menaiki tangga menuju kamarnya . Ify tersadar , kemudian menoleh kesumber suara yang baru saja menyapanya
"eh Oliv..ia nih , tadi ujan jadi neduh dulu . Eh ada Nova , udah lama Nov..?? Kok masih pake baju sekolah sih..??"tanya Ify beruntun , Nova menggeleng-gelengkan kepalanya
"ckckckkk...kak Ify dari dulu sampe sekarang gak berubah ya , tetep aja cerewet . Ngomong gak pake rem , mana nanya nya beruntun lagi"
"apa bedanya ama lo"sindir Oliv , Nova nyengir
"ahelah Nov..Nov , ditanya bukannya jawab malah nyerocos"sahut Ify
"iya kak , kebetulan handphone gue lowbatt dan seperti yang lo tau Oliv ini kan murid teladan yang gak pernah bawa hp kalau kesekolah jadi kalau gue mau pinjem alat komunikasi mesti ikut dia pulang kerumahnya . Kebetulan juga supir gue lagi nganterin nyokap arisan , jadilah gue nangkring disini"jelas Nova , Ify manggut-manggut
"ya udah gue kekamar dulu yah , bye"pamit Ify
"jaket siapa tuh kak..??"tanya Oliv , Ify melirik jaket yang dikenakannya
"oh ini , punya temen"ujar Ify kemudian segera naik kelantai 2
"kak Ify , makan siang dulu . Udah disiapin tuh dimeja makan"seru Oliv
"ngga Liv , gue udah makan disekolah tadi"sahut Ify berteriak , karna memang ia sudah sampai didalam kamarnya
Ify menghempaskan tubuh mungilnya diatas kasur . Ia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian . Dengan posisi tengkurap , Ify memegangi jaket milik Rio . Sesekali ia menghirup aroma yang dihasilkan jaket tersebut 'wangi , bau khas cowo'pikir Ify . Meskipun jaket tersebut sempat bertengger dibadannya , tak sedikitpun aroma tubuhnya ikut menempel disana . Aroma yang tercium masih sama , aroma parfum yang biasa dipakai Rio . Sambil terus memikirkan Rio , Ify mendekap jaket tersebut
Tok...tok...tok...
"siapa"
"gue Oliv kak"Ify segera meletakkan jaket tersebut diatas kasurnya dan melangkah menuju pintu untuk kemudian dibukanya
"ada apa Liv...??"
"anterin Nova mau gak kak..?? Supirnya Nova bilang , mobil Nova masuk bengkel soalnya tadi bannya bocor"Ify menimbang sebentar permintaan Oliv sebelum mengangguk setuju
"ya udah , lo keluar aja duluan , gue cari kunci mobil gue dulu"suruh Ify , Oliv menurut .
Setelah menemukan kunci yang ia cari , Ify segera menyusul Oliv dan Nova yang sudah menunggu digarasi mobil . Ify segera menstarter mobilnya kemudian mengeluarkannya dari garasi . Setelah keluar , mobil itu segera dilajukan dengan kecepatan sedang menuju rumah Nova
"rumah lo masih yang dulu kan Nov..??"tanya Ify yang terus berkonsentrasi menyetir
"ngga udah pindah ke kutub utara"jawab Nova asal
"ebusettt..kenapa gak sekalian aja ke samudera atlantik"
"yeee...entar kasian fans-fans gue , kejauhan kalau mau nyamperin gue"
"lha..emang lo pikir kutub utara gak kejauhan"sambung Oliv
"meskipun jauh , sengganya lo bakalan dapet bonus ketemu sama beruang kutub atau pinguin disana"jawab Nova makin ngelantur
"wuuuu..sarap lo berdua , yang begituan dibahas"ujar Ify
"kan lo duluan kak yang mulai"sahut Nova
"guekan cuman nanya tempat tinggal lo masih yang dulu apa ngga , lo aja yang ngejawabnya pake keliling pulau jawa dulu"
"abis lo juga nanya nya aneh banget . Ya ialah , dari zaman gue orok juga tu rumah gak pindah-pindah kali"
"oh iya Liv , gimana dengan secret admirer lo itu..??"tanya Ify kali ini kepada Oliv
"gak tau kak , sampe ni hari orang misterius itu gak nunjukin batang idungnnya"
"lha Liv ntar kalau dia nunjukin batang idungnya ke elo , dia gak punya idung lagi dong"samber Nova , Oliv menoyor Nova
"yee..bukan itu maksudnya"
"gue becanda kali , gue ngerti kok maksud lo apaan , udah gue bilang paling juga yang ngasih si Ray"
ckittttt....Ify memberhentikan mobilnya secara mendadak
"adawwww"Nova dan Oliv meringis bersamaan karna kepala keduanya saling beradu . Ketika hendak mengomel , Nova sudah tak menemukan Ify didepan stir , Nova dan Oliv pun menyusul Ify yang sudah berada diluar...
"eh..eh..sorry yah gue gak sengaja"Ify mendekati seseorang yang terkejut entah karna rem dadakan Ify atau karna hampir tertabrak mobil Ify
"ngga..ngga papa kok kak , gue baik-baik aja"sahut pria itu seraya melemparkan senyum manisnya , Ify beristighfar , Oliv mendelik heran
"sok manis"gumam Nova
"eh cewe bawel gak usah ngatain gue sok manis deh lo , sirik amat lo ama gue"sahut pria itu ketika mendengar sindiran Nova
"tajem juga telinga lo , udah yuk kak , balik keburu malem"
"Lintar , kita duluan yah"pamit Oliv disertai anggukan Ify . Lintar tersenyum , lagi-lagi Ify beristighfar
"iya , nyetirnya hati-hati ya kak"pesan Lintar , Ify hanya mengangguk
"sok care"cibir Nova sambil membanting tubuhnya dijok belakang bersama Oliv
"serasa jadi supir gue , duduk sendirian didepan"ujar Ify , yang sudah mulai mengemudikan mobilnya meninggalkan TKP tadi
"hehee...jadi supir sepupu sendiri gak papa kali kak"sahut Oliv
"iya...apalagi yang numpang mobil lo cewe-cewe manistt"sambung Nova , Ify terkekeh
"oh iya kak , kenapa dari tadi lo istighfar mulu sih..??"tanya Oliv
"kakak terpesona ama Lintar yah"goda Nova
"ngga kok"sanggah Ify cepat
"jangan sampai iya kak , entar si Nova bunuh diri lagi"Oliv melirik Nova
bukk..majalah ditangan Nova melayang kekepala Oliv
"Olivvvv...apaan sih lo"
................
Rio mengambil sebuah figura putih yang terletak dimeja belajarnya . Ia memandangi sesosok gadis berambut pendek yang tengah tersenyum dalam posenya . Ekspresinya sungguh natural , karna memang foto tersebut diambil Rio secara diam-diam . Rio tersenyum sekilas , memandangi foto itu membuatnya kembali teringat akan sesosok gadis yang sempat mengisi relung hatinya dulu , mungkin malah sampai detik ini
"hufttt...kok lo gak balik-balik sih De..?? Gue kangen sama lo , gue pengen banget ketemu lagi sama lo"ucap Rio lirih , tangannya mengelus lembut permukaan kaca figura tersebut
"lo tau , lo itu cinta pertama gue , karna lo sampai detik ini gue gak punya pacar"lanjutnya , kemudian kembali meletakkan figura tersebut ketempatnya semula
"hemmmmm....Ify , kenapa tiba-tiba gue ngerasa nyaman yah ngobrol sama dia"Rio memandangi langit-langit kamarnya , kemudian mengacak-acak rambutnya
"ngga..ngga mungkin tiba-tiba gue naksir sama cewe sok kaya dia"Rio terdiam
"tapi...nothing impossible in the world , jadi gak menutup kemungkinankan kalau gue....."
.................
".....gitu Fy ceritanya , pokoknya gue sebel banget deh sama dia"Agni dan Ify kini sedang berada dikantin . Sambil menikmati bakso dihadapannya , Agni menceritakan kejadian kemaren kepada Ify
"trus lo gak mau maafin mereka..??"
"hati gue masih terlalu sakit Fy , lo bayangin aja diulang tahun gue yang ke8 waktu itu , gue ngarep banget Cakka ada , apalagi Cakka janji bakalan nyanyi spesial buat gue tapi apa ternyata dia lebih milih buat nganterin Zahra ke bandara , gue sakit Fy . Padahal Cakka ama Zahra belum lama kenal , dan mungkin kalau bukan karna gue mereka berdua gak akan pernah kenal"terang Agni
"gue ngerti Ag , tapi...coba deh lo pikir seandainya lo ada diposisi Cakka atau Zahra apa yang lo rasain kalau sahabat lo sendiri gak mau maafin lo..??"Agni diam
"pasti gak enak banget Ag , dicuekin sama sahabat sendiri dan gue yakin kalau saat ini mereka berdua pasti ngerasa bersalah banget sama lo , apalagi Zahra . Dia pasti nyesel banget karna gara-gara dia , Cakka gak hadir dihari ulang tahun lo . Lo liat dong Ag perjuangan Cakka selama ini , begitu banyak hal yang dia lakuin cuman buat lo Ag , buat lo . Sorry Ag , gue.."
"gak papa kok Fy , gue sadar gue juga salah . Gak semestinya gue ngediemin mereka , emmmm..menurut lo sekarang gue harus gimana yah Fy..??"tanya Agni
"astagfirullahhaladzim...."Agni kaget , bukannya memberikan solusi Ify malah istigfar lagi
"lo kenapa Fy..?? Fy..Ifyy"Agni menepuk bahu Ify
"eh iya kenapa Ag..??"
"hehhhh..lo yang kenapa..?? Kok tadi istigfar sih..?? Ngeliat setan..??"
"bukan Ag , tapi...emm eh gue bingung deh Ag gak tau kenapa akhir-akhir ini gue suka istigfar gitu kalau liat ade kelas cowo atau cowo yang umurnya dibawah kita"ujar Ify jujur
"anehh...perasaan dulu lo gak gitu deh"
"iya nih Ag , kayanya gara-gara gue pernah jatuh cinta sama Ray , gue jadi takut kalau-kalau gue jatuh cinta lagi sama brondong"
"jiahhh...jadi sekarang ceritanya lo parno-an dong Fy sama brondong"Ify mengidikkan bahunya
"gak tau , yang jelas gue udah gak mau jatuh cinta sama brondong lagi"
"ahahaha..ya udah lupain , paling juga cuman bentaran doang lama kelamaan bakal normal lagi . Eh jadi menurut lo gue harus gimana nih..?? Minta maaf..?? Atau apa..?? Tapi gue gengsi ah kalau harus minta maaf duluan sama mereka . Emmm..tapi kalau nungguin mereka yang minta maaf lagi sama gue kayanya rada gak mungkin deh"
"eh sarap..lo butuh saran gue apa ngga sih..?? Nanya sendiri jawab juga sendiri"Agni nyengir
"ehh..iya , jadi menurut lo gue harus gimana..??"
"minta maaf duluan gak dosa juga kali Ag , malah itu nunjukin kalau elo itu adalah seseorang yang berjiwa besar"respon Ify . Bersamaan dengan ucapan Ify yang baru saja selesai , bel tanda masuk berbunyi , semua murid pun kembali memasuki kelas mereka masing-masing . Tak terkecuali Ify dan Agni
Pelajaran pertama dikelas Ify hari ini adalah pelajaran bahasa indonesia . Berhubung Bu Ira gak masuk jadi kelas Ify sekarang persis Tanah Abang . Semua murid kesana kemari . Ada yang ngegosip , ada yang bernarsis ria dengan foto-foto , ada yang lempar-lemparan kertas dan ada juga yang tetap stay cool dibangku masing-masing kaya Ify , Agni , Rio , Cakka dan Zahra sang murid baru sekaligus sahabat karib Cakka dan Agni dulu . Kalau Ify atau Rio sih emang biasanya gak pernah ribut meskipun guru lagi gak masuk tapi buat Cakka dan Agni ini gak biasa . Biasanya Cakka bakalan sibuk ngegodain Agni dan mohon-mohon supaya Agni mau maafin dia sedangkan Agni bakalan ngomel panjang lebar sama Cakka supaya Cakka berenti ngedeketin dia . Lha...sekarang kok dua-duanya gak berkicau sama sekali yah . Beda lagi sama Zahra , daritadi di ajakin ngobrol sama Zeva nanggapinnya cuman ngangguk , geleng-geleng paling banter kata-kata yang keluar dari mulutnya Zahra 'oh' , 'ya' , atau 'ngga'...ckckkk bener-bener bikin dongkol menururt Zeva
..............
"Ra , kita kekantin bareng yuk"ajak Cakka , bel tanda istirahat baru saja berbunyi . Zahra menatap Agni yang duduk didepannya sebentar
"Agni...??"tanya Zahra , Cakka melirik Agni sekilas lalu menghela nafas
"udahlah tu anak emang keras kepala banget , gue cape sama sikap dia yang childish gitu"respon Cakka pasrah
"ya udah , emm tapi ajakin dia bareng gak salah juga kali Kka"
"terserah lo deh Ra , iya kalau direspon kalau dikacangin..."Zahra menggeleng , lalu menarik tangan Cakka menuju bangku Agni
"hai , Ag , hai Fy"sapa Zahra sambil tersenyum manis , Ify balas tersenyum . Agni..?? Dia sibuk mengotak-atik handphonenya tanpa memperdulikan sapaan Zahra
"hai Ra.."sahut Ify
"kekantin bareng yuk"ajak Zahra
"yuk Fy , kekantin ntar kita gak kebagian bangku lagi"Agni langsung menarik tangan Ify keluar kelas , ify tersenyum kecut kearah Zahra
"sorry yah guys"ucap Ify pelan , Zahra tersenyum masam
"gak apa Fy"sahut Cakka
"lo liatkan..?? Dia sama sekali gak nganggep kita"sambung Cakka
"Agni berhak marah Kka"ucap Zahra singkat , lalu keduanya berjalan menuju kantin
Sepanjang perjalanan menuju kantin , Agni gak berenti ngomel . Dari tadi dia terus meluapkan kekesalannya terhadap Zahra dan Cakka kepada Ify
"ishh...apa-apaan tuh sok care , pake ngajakin kekantin bareng segala lagi , ihh nyebelin banget sih"
"eh oneng , gue heran deh sama lo tadi katanya lo mau memperbaiki hubungan lo sama mereka kok diajakin kekantin bareng lo nolak sih..?? Malah pake nyuekin mereka segala"komentar Ify
dukkkk...Agni menghempaskan tubuhnya disalah satu bangku kantin , diikuti Ify yang duduk didepannya
"tau ah , gue bete aja ngeliat mereka berdua , bener-bener nyebelin tau gak"sungut Agni masih kesal
"ecieee..bete apa jeoules..?? Atau envy..?? Atau malah cemburu..??"goda Ify sambil menaik turunkan alisnya , Agni mengambil selembar tissue dihadapannya lalu menggulungnya menjadi sebuah gumpalan ..
Hupppp..gumpalan tissue itu mendarat mulus diwajah Ify
"sembarangan kalau ngomong"
"ehmm..."seseorang berdehem , Agni dan Ify kompak menoleh kearah sumber suara
"ntar sore , lo berdua kerumah gue , kita ngerjain tugas kesenian hari ini"ucapnya singkat , sebelum meninggalkan meja Ify , ia menoleh lagi
"jam 3 , jangan sampe gak datang"sambungnya lagi . Ify berdecak kesal
"apa-apan tuh Mr.Sok Cool , bikin agenda seenak dengkul gitu"gerutu Ify
"udahlah terima aja , lagian jadwal pengumpulan tugas kesenian kan udah didepan mata"Agni menenangkan Ify , Ify hanya melengos
..............
Oliv kesal setengah mampus sama Nova , gimana engga coba , masa cuman gara-gara Nova ribut sama Lintar , Oliv juga ikutan dihukum . Alasan Pak Dave sih simple , cuman karna Oliv gak ngelerai perdebatan sengit yang terjadi diantara Nova dan Lintar . Padahal jelas-jelas dari tadi Oliv udah berusaha mendamaikan Nova dan Lintar dengan bantuan Ray . Huhhh..sialnya bukan perdamaian Nova dan Lintar yang dihasilkan melainkan hukuman dari Pak Dave buat Oliv , Nova , Lintar dan Ray . Oliv dan Nova disuruh Pak Dave untuk membersihkan toilet cewe , sedangkan Ray dan Lintar diperintahkan untuk membersihkan toilet cewe . Ckckckk...kayanya bakalan terjadi perang lanjutan nih , bayangin aja toliet cewe sama toilet cowo kan seberangan alias berhadapan
"kan udah gue bilang Nov , jangan berantem...jangan berantem...jangan berantem . Lo liatkan sekarang hasilnya apaan , kita dihukum Nova , dihukum . Dan parahnya lagi hukumannya ngebersihan ni toilet"ujar Oliv mencak-mencak
"sorry Liv , sorry..gue gak maksud buat kita dihukum kok . Lagian kalau aja Lintar gak ngotot gue juga gak bakalan nyolot kok"sahut Nova membela diri
"ehh..apaan lo nyalah-nyalahin gue , udah jelas ini semua gara-gara lo"sambung Lintar yang mendengar namanya disebut-sebut
"udah Lint , lo mau hukuman kita nambah berat"lerai Ray
"lagian juga tu cewe nyolot pake lempar batu sembunyi tangan , gue gak terima"ujar Lintar
"emang gue gak ngirim kok"sahut Nova
"yee...PA , bukan itu maksudnya"
"bodo"Nova menjulurkan lidahnya kearah Lintar
"dasar cewe nyolot , nyebelin"
"so what , gue gue ini kok yang nyolot , ngapain lo yang repot"ujar Nova makin nyolot
"gue..?? Repot..?? Karna lo..??"Lintar menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi tak percaya
"idihh..amit amit banget deh"sambungnya lagi
"aduhh..pliss deh yah , gak ribut sehari aja bisa gak sih..??"bentak Oliv , Ray mengangguk
"tau nih kalau Pak Dave tau , bisa mati kita"ujar Ray
"okey deh Liv , tapi lo ajarin dulu tuh temen lo yang nyolot itu , buat ngomong lebih kalem , sopan dan yang penting gak nyolot"ucap Lintar dengan nada penuh penekanan
"eh cowo rese , sebelum lo nyuruh gue ini itu , lo introspeksi dulu diri lo sendiri"
"aduh..aduh...saya kan menyuruh kalian untuk membersihkan toilet , kenapa malah ngelanjutin perang sih"bentak Pak Dave yang tiba-tiba datang . Semua terdiam dan menunduk
"sekarang jelaskan siapa yang mulai duluan"lanjut Pak Dave
"dia..."ucap Nova dan Lintar bersamaan sambil menunjuk kearah lawan (?)
"lho kok saling tuduh ... Aduhh saya tambah pusing , Olivia , Raynald kalian pasti tau siapa yang mulai duluan"Pak Dave memandangi Oliv dan Ray secara bergantian , Oliv dan Ray saling melempar pandang
"mereka sama-sama saling mulai Pak"jawab Ray disertai anggukan setuju oleh Oliv . Lintar dan Nova langsung melotot kearah Ray juga Oliv yang menyetujui ucapan Ray
"huhhh..saya jadi tambah pusing , oke Olivia , Raynald tugas kalian selesai"
"yang bener Pak..??"tanya Ray , Pak Dave mengangguk
"ya udah , saya permisi dulu Pak"pamit Oliv , Pak Dave mengangguk
"saya juga Pak"sambung Ray kemudian mengikuti Oliv menuju kelas
"asikkk..saya juga udah boleh masuk kelas dong Pak..??"seru Nova
"siapa bilang kamu boleh masuk kelas . Yang tugasnya selesai hanya Raynald dan Olivia"
"jadi saya masih dihukum Pak..???"tanya Nova dengan tampang kesalnya , Pak Dave mengangguk
"saya juga Pak..??"Lintar menunjuk dirinya sendiri , Pak Dave mengangguk 'lagi'
"menurut saya kalau kalian disatukan dalam satu tim kalian akan bisa mengontrol emosi karna kalian membutuhkan kerjasama"ujar Pak Dave , Lintar mengernyitkan dahi tak mengerti , sedangkan Nova mendengus kesal
"maksud Bapak..??"tanya Lintar
"pertama , mulai hari ini sampai sebulan kedepan kunci kelas kalian harus kalian yang pegang . Jadi kalian berdua harus datang lebih pagi untuk membuka kelas dan pulang paling akhir untuk mengunci kelas , kalau sampai melanggar hukuman selanjutnya akan menanti"ujar Pak Dave dengan senyum kebanggannya (?)
"kedua , kalian harus membantu saya untuk mengoreksi ulangan minggu kemaren sepulang sekolah nanti"Pak Dave menyilangkan kedua tangannya didepan dada , sambil berjalan mondar mandir dihadapan Nova dan Lintar
"dan keti..."
"aduh..Pak kok banyak banget sih"protes Nova kesal
"iya nih Pak , Bapak kok ngehukum kita niat banget sih"sambung Lintar tak kalah kesal
"kenapa..?? Mau protes..?? Hukumannya mau saya tambahin lebih banyak lagi..?? Lagian saya emang niat banget kok pengen ngehukum anak bandel seperti kalian"ujar Pak Dave
"iya deh Pak , terserah sama Bapak aja"Nova pasrah biar Pak Dave cepet berenti ngomongnya , Lintar pun demikian
"bagus dan ketiga alias yang terakhir Bapak ingin kalian untuk saling bermaafan sekarang juga dihadapan Bapak"ujar Pak Dave tegas , Lintar langsung menyodorkan tangannya dihadapan Nova . Nova menatap tangan Lintar sejenak , kemudian dengan ragu ia balas menjabat tangan Lintar
"nahhh..gitu dong , damai , jangan perang melulu . Okey sekarang kalian silahkan kembali kekelas dan ingat hukuman kalian berlaku mulai sepulang sekolah ini , mengerti..??"Nova dan Lintar mengangguk , kemudian berjalan menuju kelas meninggalkan Pak Dave yang masih mematung didepan toilet
"gara-gara lo ni , gue jadi dihukum besar-besaran kan sama Pak Dave"ujar Nova menyalahkan Lintar
"kalau lo gak nyebut-nyebut nama gue pasti gak bakalan begini tau"Lintar membela diri
"ihh..lo tuh yah nyebelin tau ngga"
"bodo , males gue ribut sama lo"Lintar melengos
"lo pikir gue gak cape apa..?? Gue juga males kali memperpanjang daftar hukuman gue..huhh"Nova membuang muka dan mempercepat langkahnya
...............
Nova dan Lintar berada disebuah ruangan . Keduanya duduk berhadapan disebuah meja . Didepan mereka , Pak Dave nampak mencatat jawaban-jawaban dari ulangan harian yang beliau berikan minggu lalu . Sedangkan Nova dan Lintar mengoreksi hasil ulangan berdasarkan jawaban yang dituliskan Pak Dave dipapan
"ya...selesai"Pak Dave menutup spidolnya dan menghampiri Nova serta Lintar
"didepan itu panduan untuk kalian mengoreksi ulangan , berhubung disitu ada 10 soal jadi kalau salah 1 dapat 90 , salah 2 dapat 80 dan seterusnnya"PaK Dave menjelaskan , Nova dan Lintar hanya mengangguk malas
"bapak mau kemana..??"tanya Nova ketika Pak Dave telah siap dengan tasnya , sepertinya sih mau pergi
"ya pulang dong"jawab Pak Dave santai
"jadi kita cuman berdua nih Pak..??"tanya Lintar , Pak Dave mengangguk kemudian meninggalkan Nova dan Lintar berdua . Sebelum benar-benar pergi Pak Dave menyembulkan kepalanya dibalik pintu
"ingat jangan ribut , jangan macam-macam dan jangan berantem"pesan Pak Dave dengan mata mengancama
"iya pak"jawab Lintar dan Nova bersamaan
"Nov biar cepet kita bagi tugas aja deh"usul Lintar selepas Pak Dave pergi
"maksud lo..??"
"gue yang ngoreksi ntar lo yang kasih nilai , jadi kan cepet selese cepet pulang"Nova mengangguk
"iya deh , gue juga udah mau buru-buru pulang"
Keduanya pun mulai mengerjakan tugas masing-masing . Semuanya berjalan lancar , tak ada keributan tak ada perdebatan . Asli hening , merasa bosan akhirnya Lintar buka suara juga
"tumben lo diem aja Nov , biasanya juga nyerocos gak berenti kaya pe..."Lintar menghentikan omongannya karna merasa tak ada respon oleh Nova . Ia melirik gadis yang duduk dihadapannya . Huhhh...pantes aja diam , Nova nya lagi tidur gitu . Lintar hanya geleng-geleng kepala melihatnya
"pantesan gak berkicau , orangnya molor , terpaksa deh ngoreksi sendiri"Lintar meraih lembar-lembar ulangan dihadapan Nova dan mulai menyelesaikan hukuman nya dengan Nova
...............
0 komentar:
Posting Komentar