Part 4
"OMG.....kenapa sih ni pulpen tiba-tiba mati"Oliv mencoret-coret buku matiknya dengan pulpennya yang mendadat macet
"whattt...mati Liv...?? Buruan kuburin gih , kasian , ntar jadi bangke lagi kan bau"sahut Nova dengan oon-nya sambil menjepit hidung dengan dua jarinya . Oliv yang kesal langsung mengetukkan pulpen itu dikepala Nova
tukkk
"adawww"Nova meringis sambil memegangi kepalanya yang menjadi korban 'tindak kriminal' Oliv
"Olivvvvvvv....sakit tau , kepala gue bisa bocor , ntar darahnya bakalan nyecer ke..."
"woyyyy..berisikkk...bisa diem gak sih , mentang-mentang gak ada guru ngebacot seenaknya aja lo"teriakan + ringisan Nova terhenti seketika karna ucapan salah seorang siswa . Nova menatap tajam kearah siswa tersebut , yang ditatap sih cuek-cuek aja
"hihiiiiiii"Oliv cekikikan sambil menutup mulutnya melihat tampang sangar Nova
"napa lo cekikikan...?? Ada yang lucu...?? Huuu..dasar tuh Halilintar Mahasombong Edisupono , sok pinter , sok baik , sok kalem , sok manis , sok-sok-an deh pokoknya"Nova mencak-mencak dibangkunya
"sabar non , bukannya yang lo sebutin emang fakta semua ya ,, ahahaha...eh gue pinjem pulpen lo dong , pulpen gue koit nih"pinta Oliv
"kagak ada Liv , lagian tadikan udah gue bilang dikuburin sono kasian ntar jadi bangke"sahut Nova , Oliv kembali bersiap dengan pulpennya
"eh..eh...jangan..jangan kasian kepala gue jadi korban"
"lagian kerjaan lo bercanda mulu daritadi , gue serius Nov"
"tapi gue beneran gak punya , tapi...bentar bentar bentar"Nova mengedarkan pandangannya kesekeliling kelasnya , kemudian matanya berhenti di 1 titik
"Rayy....."ucap Nova sedikit berteriak , kemudian ia terdiam ketika mendapati tatapan sinis dari Halilintar alias Lintar
"kenapa Nov..??"tanya Ray
"punya pulpen lebih gak...?? Kalau punya , pinjem 1 dong , pulpen Oliv macet nih"ujar Nova dengan tampang memelas , Oliv yang duduk disebelahnya melongo gak percaya , kemudian menarik rok Nova , meminta penjelasan
"udah tenang aja"sahut Nova sebelum Oliv bertanya . Ray segera merogoh tasnya dan mengambil sebatang pulpen yang terdapat didalamnya . Kemudian dengan langkah santai tapi hati dag dig dug gak karuan , Ray menghampiri bangku Oliv dan menyerahkan pulpennya pada Oliv
"nih"
"makasih Ray"ujar Oliv sembari tersenyum
'Ya Tuhan.....manisnya senyumnya'batin Ray . Setelah membalas senyuman Oliv , Ray kembali menuju bangkunya
......................
"apaaaaaa"Ify histeris ketika mendengar pernyataan Agni barusan . Yahhh....setelah berhari-hari Ify ngedesak Agni untuk berterus terang , akhirnya hari ini agni mau buka suara juga
"nyantai dong nenk , gak perlu pake teriak begitu"sungut Agni kesal mendengar Ify yang memberikan respon dengan berteriak . Apalagi ketika matanya menoleh kebelakang , ia mendapati tatapan tajam siap menerkam dari Mr.Sok Cool itu . Untungnya sekarang Bu Fitri sedang tidak mengajar
"sorry...jadi maksud lo , Ray itu masih ada hubungan sodara sama lo gitu..??"tanya Ify memastikan , Agni mengangguk . Ify melayangkan sebuah toyoran ke kepala Agni
"sialan lo Ag , pantesan lo ngelarang-larang gue buat deket sama Ray , lo pasti tau kan kalau Ray lagi naksir sama cewe lain"tuding Ify , Agni nyengir
"hehee..iya sih Fy , tapi gue gak niat jahat kali sama lo . Buktinya gue udah ngelarang elo kan buat deket-deket sama Ray , tapi emang elonya aja yang bandel gak bisa dinasehatin"Agni membela diri
"tetep aja , mestinya kan dari awal lo bilang kalau Ray itu lagi naksir sama Oliv , jadi gue gak bakalan nekat ngedeketin dia"Ify tetap tak terima
"sayangnya gue gak tau kalau ternyata orang yang selama ini sering diceritain Ray kegue itu Oliv , gue baru tau kemaren pas tiba-tiba aja Ray bilang kalau elo ngerestuin dia buat jadi pacarnya Oliv"Ify terdiam
"emang lo beneran ngomong gitu ke Ray..??"Ify mengangguk
"terpaksa Ag , daripada gue ngelarang-larang trus Ray tau alasan gue ngelarang dia ngedeketin Oliv karna gue naksir sama dia , bisa mati gue ya jadi mending gue izinin aja"Agni terkekeh
"tapi gue salut sama lo Fy , rela ngerelain orang yang lo suka buat ade sepupu lo itu , padahal orang yang sodaraan kandung aja belum tentu bisa bersikap seperti lo"puji Agni
"woyyyaaaa...dong , Ify....gue tuh udah sayang sama Oliv kaya ade gue sendiri , lagian gue mulai sadar kayanya selama ini perasaan gue ke Ray itu cuman sekedar kagum doang , bukan cinta"ujar Ify bijak
"oke...oke...gue akuin lo emang the best sister"Agni dan Ify pun berhigh five ria , kemudian Ify teringat akan suatu hal . Yah , soal permintaan tolong yang diajuin Cakka beberapa hari yang lalu
"o ya Ag , by the way sebenarnya perasaan lo ke Cakka itu gimana sih..??"tanya Ify to the point , raut muka Agni berubah yang tadinya happy ehh malah jadi bete
"kenapa ngomongin dia sih..??"tanya Agni ketus
"guekan pengen tau Ag"
"tau deh Fy , gue masih sebel banget sama dia gara-gara kejadian beberapa tahun lalu itu"ujar Agni menerawang
"ya elah Ag , toh sekarang Zahra udah gak ada disini lagi , diakan stay di London , Ag"
"lo belum tau sih kabar terbaru tentang Zahra , dia itu dalam waktu dekat ini bakalan pindah ke Indonesia dan parahnya lagi dia 1 sekolah ama kita , heuhhh jangan sampe deh gue mesti 1 kelas lagi sama dia"
"hay Ag , Fy"sapa Cakka yang tiba-tiba datang . Ify tersenyum , Agni melengos
"hay juga Ka , tumben kesini , ada apa..??"tanya Ify
"lo kok gue sapa diem aja sih Ag...??"tanya Cakka tanpa menjawab pertanyaan Ify
"males , kan udah diwakilin sama Ify"jawab Agni ketus , Cakka manyun
"udah gak usah manyun , Agni tetep gak bakalan suka ama lo . Lo ngapain kesini..?? Tumben amat"tanya Ify lagi
"oh iya , gue cuman pengen kasih tau kalau kita berempat sekelompok buat tugas kesenian"
"berempat..?? Gue , Agni , elo ama siapa..??"tanya Ify lagi
"Rio"jawab Cakka singkat . Ify dan Agni saling pandang
'apa maksudnya nih gue disatuin di satu kelompok ama tuh Mr.Sok Cool'batin Ify . Dikejauhan nampak Rio yang kembali menyimpan komik Bleachnya dan menanyakan sesuatu pada Cakka yang sudah kembali duduk disampingnya
"gimana ka..??"tanya Rio
"rebes , meskipun awalnya Ify gak mau tapi ujung-ujungnya mau juga kok"jawab Cakka , Rio mengangguk kemudian kembali menekuni komiknya
"lo segitu gak sukanya yah Yo sama Ify , sampe-sampe buat nyampein hal ini aja lo nyuruh gue"Rio menutup komiknya kemudian berbalik menghadap Cakka
"gue cuman gak suka sama sikap soknya itu"
"nyehhhh...sikap soknya yang mana , Ify anaknya asik kok , baik lagi"puji Cakka , Rio hanya mendelik kesal mendengar Cakka yang secara gak langsung muji-muji Ify didepannya
"eh Ify beneran sepupu lo Ka..??"tanya Rio mengalihkan pembicaraan , Cakka hanya mengangguk
"kok bisa..?? Setau gue sepupunya Ify itu cewe deh"ujar Rio
"lo kenal sama Oliv..??"
"ya kebetulan gue pernah ketemu sama Oliv , kan tempo hari gue belajar fisika dirumah Ify . Seperti perintah Bu Ucie"terang Rio cepat sebelum Cakka salah paham
"kirain ngapelin Ify"celetuk Cakka
bukkkkk...Rio menimpuk Cakka dengan 'Bleach' yang ada ditangannya
"sontoloyo , sakit tau"ringis Cakka sambil mengusap-usap kepalanya , Rio terkekeh geli
"Yo lo kenapa sih kalau sama Ify sikap lo jutek banget , emang Ify punya salah apa sama lo..??"tanya Cakka , Rio jadi bingung sendiri karna memang dia sendiri juga gak tau alasan kenapa selama ini dia benci banget 'mungkin' selama ini sama Ify
"tau ah , gue juga bingung"
"aneh lo , ngejutekin orang tanpa alesan"
"gak gitu juga kali , ya abis Ify tuh ngeselin banget tau gak , sok leader emang sih dia ketua kelas tapi gak usah sok-sok-an udah gitu dia anaknya nyolot banget"jelas Rio berapi-api (?)
"tadi katanya gak tau alesannya apaan"
"eh gue ngomong gitu yah . Ah tau ah pokoknya gue sebel aja sama tu anak . Lo kan tau Kka , cewe-cewe 1 sekolaan pada mengagumi gue , baik sama gue , klepek-klepek sama gue , gak berani nyolot sama gue . Nah Ify..."
"yeeee....narsis lo udah kelewat batas noh , kurangin entar overdosis"sahut Cakka
"ini fakta cuy , emangnya elo"
"ganteng"sambung Cakka sambil menaikkan kerah bajunya
"kalau diliat pas lagi ngantuk"timpal Rio
"sialan lo"Cakka menoyor kepala Rio yang cekikikan
...................
Oliv terduduk lemas disudut kantin . Sambil membentangkan (?) kakinya , Oliv menggerutu karna kelelahan . Bayangin aja , bu Fatma nyuruh dia bolak balik buat nganterin LKS Fisika ke perpustakaan yang ada dilantai dua , mana letaknya dipojokan lagi alias ujung banget . Jelas aja Oliv langsung kelelahan , Nova yang niatnya pengen dimintai tolong sama Oliv ternyata ada rapat osis dadakan . Alhasil Oliv harus turun naik bolak balik ngebawa LKS-LKS Fisika yang banyaknya minta ampun . Maklum LKS yang dibawakan LKS milik semua kelas 10
"nih Liv"Oliv mendongakkan kepalanya ketika sebuah tangan menyodorkan teh kotak dingin kepadanya , Oliv ingin menerima teh kotak tersebut namun niat itu diurungkannya ketika tau orang itu adalah....
"ngapain lo kesini..??"tanya Oliv ketus sambil membuang muka
"Liv , please kasih gue kesempatan sekali aja buat ngejelasin ini semua sama lo . Gue janji , gue gak bakalan ngejar-ngejar lo ataupun ngeganggu hidup lo lagi"pinta Deva masih memelas , Oliv beranjak dari duduknya . Kemudian dengan tangan yang menyilang didada ia sedikit menundukkan wajahnya tepat dihadapan Deva
"ngomong aja sama tembok"Oliv menjauh meninggalkan Deva . Ia berjalan dengan langkah kesal dan tampang kusut . Oliv memasuki kelasnya yang masih sepi dan duduk dibangkunya
"jangan lari dari masalah Liv"Ray duduk disebelah Oliv , dibangku Nova . Ia meletakkan teh kotak dingin dihadapan Oliv . Berhubung udah haus bangettt..Oliv segera menancapkan (?) sedotan diteh kotak itu .
Sruppppppp...Oliv menyedot cepat teh kotak itu . Legaaaaaaa....bangettttt , batin Oliv
"itu tadi dari Deva , dia gak yakin lo bakal nerima kalau dia yang ngasih langsung ke elo"lanjut Ray yang dengan sukses menghentikan aksi Oliv . Tadi Ray memang gak sengaja melihat Oliv dan Deva yang entah membicarakan apa . Sumpah deh serius , Ray sama sekali gak niat ngintip apalagi nguping . Pas mau nyusul Oliv yang kayanya mau balik kekelas , tiba-tiba Deva memanggilnya . Kemudian menyerahkan teh kotak dingin itu kepada Ray untuk diserahkan lagi ke Oliv . Dengan kasar Oliv menaruh teh kotak itu dimejanya . Ia merutuki dirinya yang dengan asal menyeruput minuman dingin tadi
"lo gak bisa ngediemin Deva terus Liv . Lo harus mengambil suatu tindakan dari kisah gantung antara lo dan Deva"
"maksud lo..??"Oliv mendelik heran
"yahhh...hubungan lo sama Deva emang masih gantungkan..?? Belum ada kesepakatan putus dari lo berdua . Jangankan kesepakatan putus , ngucapin kata putus ke Deva aja belum lo lakuinkan...??"Oliv hanya diam , memang Oliv gak pernah minta putus sama Deva dan Deva juga gak bilang kalau mereka sekarang udah putus . Sambil mencoret-coret kertas dihadapannya , Oliv mencoba memahami maksud Ray
"lo sama Deva harus secepatnya nentuin Liv , putus atau ngelanjutin hubungan yang sempat rusak"ucap Ray tak yakin
"menurut gue tanpa harus gue bilang putus pun udah jelas banget kalau gue udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama Deva , yahh semenjak dia mutusin buat jadian sama Keke"sahut Oliv
"mutusin buat jadian sama Keke bukan berarti dia lebih memilih Keke ketimbang lo"
"tapi udah jelas kan dia selingkuh dibelakang gue , sama Keke pula , yang jelas-jelas selama ini selalu jadi rival gue dalam segala hal"
"oke..fine , kalau emang menurut lo gitu . Tapi lo tetep harus negasin kalau lo minta putus dari Deva , Liv"
"gue udah berkali-kali bilang ke Deva kalau gue sama dia gak ada hubungan apa-apa lagi sekarang"
"tapi lo gak ngucapin kata putus . Lo sadar gak Liv , kalau lo gak ngucapin kata putus itu sama aja lo ngebiarin Deva menyimpan harapan ke elo"Oliv diam tak bergeming , Ray menatap dalam kedua bola mata Oliv , kemudian tersenyum
"kasih dia kesempatan buat ngejelasin semuanya , setelah itu lo boleh putusin mau ngelanjutin hubungan lo atau bener-bener nyudahin semuanya sampe disini"ujar Ray lembut , sebenarnya dia sendiri gak yakin dengan ucapannya tapi gak tau kenapa kalimat-kalimat itu meluncur mulus dari mulutnya . Yang dia tau cuman satu , mencoba menjadi orang yang tidak egois untuk orang yang dicintainya dan semua ini ia lakukan 'dengan cinta'
"gue akan coba Ray"ujar Oliv membalas senyum Ray , Ray mengacak-acak poni Oliv
"gitu dong"Oliv blushing , perlakuan Ray barusan memang sukses membuatnya salting
..................
_With Love Nia Stevania_
"OMG.....kenapa sih ni pulpen tiba-tiba mati"Oliv mencoret-coret buku matiknya dengan pulpennya yang mendadat macet
"whattt...mati Liv...?? Buruan kuburin gih , kasian , ntar jadi bangke lagi kan bau"sahut Nova dengan oon-nya sambil menjepit hidung dengan dua jarinya . Oliv yang kesal langsung mengetukkan pulpen itu dikepala Nova
tukkk
"adawww"Nova meringis sambil memegangi kepalanya yang menjadi korban 'tindak kriminal' Oliv
"Olivvvvvvv....sakit tau , kepala gue bisa bocor , ntar darahnya bakalan nyecer ke..."
"woyyyy..berisikkk...bisa diem gak sih , mentang-mentang gak ada guru ngebacot seenaknya aja lo"teriakan + ringisan Nova terhenti seketika karna ucapan salah seorang siswa . Nova menatap tajam kearah siswa tersebut , yang ditatap sih cuek-cuek aja
"hihiiiiiii"Oliv cekikikan sambil menutup mulutnya melihat tampang sangar Nova
"napa lo cekikikan...?? Ada yang lucu...?? Huuu..dasar tuh Halilintar Mahasombong Edisupono , sok pinter , sok baik , sok kalem , sok manis , sok-sok-an deh pokoknya"Nova mencak-mencak dibangkunya
"sabar non , bukannya yang lo sebutin emang fakta semua ya ,, ahahaha...eh gue pinjem pulpen lo dong , pulpen gue koit nih"pinta Oliv
"kagak ada Liv , lagian tadikan udah gue bilang dikuburin sono kasian ntar jadi bangke"sahut Nova , Oliv kembali bersiap dengan pulpennya
"eh..eh...jangan..jangan kasian kepala gue jadi korban"
"lagian kerjaan lo bercanda mulu daritadi , gue serius Nov"
"tapi gue beneran gak punya , tapi...bentar bentar bentar"Nova mengedarkan pandangannya kesekeliling kelasnya , kemudian matanya berhenti di 1 titik
"Rayy....."ucap Nova sedikit berteriak , kemudian ia terdiam ketika mendapati tatapan sinis dari Halilintar alias Lintar
"kenapa Nov..??"tanya Ray
"punya pulpen lebih gak...?? Kalau punya , pinjem 1 dong , pulpen Oliv macet nih"ujar Nova dengan tampang memelas , Oliv yang duduk disebelahnya melongo gak percaya , kemudian menarik rok Nova , meminta penjelasan
"udah tenang aja"sahut Nova sebelum Oliv bertanya . Ray segera merogoh tasnya dan mengambil sebatang pulpen yang terdapat didalamnya . Kemudian dengan langkah santai tapi hati dag dig dug gak karuan , Ray menghampiri bangku Oliv dan menyerahkan pulpennya pada Oliv
"nih"
"makasih Ray"ujar Oliv sembari tersenyum
'Ya Tuhan.....manisnya senyumnya'batin Ray . Setelah membalas senyuman Oliv , Ray kembali menuju bangkunya
......................
"apaaaaaa"Ify histeris ketika mendengar pernyataan Agni barusan . Yahhh....setelah berhari-hari Ify ngedesak Agni untuk berterus terang , akhirnya hari ini agni mau buka suara juga
"nyantai dong nenk , gak perlu pake teriak begitu"sungut Agni kesal mendengar Ify yang memberikan respon dengan berteriak . Apalagi ketika matanya menoleh kebelakang , ia mendapati tatapan tajam siap menerkam dari Mr.Sok Cool itu . Untungnya sekarang Bu Fitri sedang tidak mengajar
"sorry...jadi maksud lo , Ray itu masih ada hubungan sodara sama lo gitu..??"tanya Ify memastikan , Agni mengangguk . Ify melayangkan sebuah toyoran ke kepala Agni
"sialan lo Ag , pantesan lo ngelarang-larang gue buat deket sama Ray , lo pasti tau kan kalau Ray lagi naksir sama cewe lain"tuding Ify , Agni nyengir
"hehee..iya sih Fy , tapi gue gak niat jahat kali sama lo . Buktinya gue udah ngelarang elo kan buat deket-deket sama Ray , tapi emang elonya aja yang bandel gak bisa dinasehatin"Agni membela diri
"tetep aja , mestinya kan dari awal lo bilang kalau Ray itu lagi naksir sama Oliv , jadi gue gak bakalan nekat ngedeketin dia"Ify tetap tak terima
"sayangnya gue gak tau kalau ternyata orang yang selama ini sering diceritain Ray kegue itu Oliv , gue baru tau kemaren pas tiba-tiba aja Ray bilang kalau elo ngerestuin dia buat jadi pacarnya Oliv"Ify terdiam
"emang lo beneran ngomong gitu ke Ray..??"Ify mengangguk
"terpaksa Ag , daripada gue ngelarang-larang trus Ray tau alasan gue ngelarang dia ngedeketin Oliv karna gue naksir sama dia , bisa mati gue ya jadi mending gue izinin aja"Agni terkekeh
"tapi gue salut sama lo Fy , rela ngerelain orang yang lo suka buat ade sepupu lo itu , padahal orang yang sodaraan kandung aja belum tentu bisa bersikap seperti lo"puji Agni
"woyyyaaaa...dong , Ify....gue tuh udah sayang sama Oliv kaya ade gue sendiri , lagian gue mulai sadar kayanya selama ini perasaan gue ke Ray itu cuman sekedar kagum doang , bukan cinta"ujar Ify bijak
"oke...oke...gue akuin lo emang the best sister"Agni dan Ify pun berhigh five ria , kemudian Ify teringat akan suatu hal . Yah , soal permintaan tolong yang diajuin Cakka beberapa hari yang lalu
"o ya Ag , by the way sebenarnya perasaan lo ke Cakka itu gimana sih..??"tanya Ify to the point , raut muka Agni berubah yang tadinya happy ehh malah jadi bete
"kenapa ngomongin dia sih..??"tanya Agni ketus
"guekan pengen tau Ag"
"tau deh Fy , gue masih sebel banget sama dia gara-gara kejadian beberapa tahun lalu itu"ujar Agni menerawang
"ya elah Ag , toh sekarang Zahra udah gak ada disini lagi , diakan stay di London , Ag"
"lo belum tau sih kabar terbaru tentang Zahra , dia itu dalam waktu dekat ini bakalan pindah ke Indonesia dan parahnya lagi dia 1 sekolah ama kita , heuhhh jangan sampe deh gue mesti 1 kelas lagi sama dia"
"hay Ag , Fy"sapa Cakka yang tiba-tiba datang . Ify tersenyum , Agni melengos
"hay juga Ka , tumben kesini , ada apa..??"tanya Ify
"lo kok gue sapa diem aja sih Ag...??"tanya Cakka tanpa menjawab pertanyaan Ify
"males , kan udah diwakilin sama Ify"jawab Agni ketus , Cakka manyun
"udah gak usah manyun , Agni tetep gak bakalan suka ama lo . Lo ngapain kesini..?? Tumben amat"tanya Ify lagi
"oh iya , gue cuman pengen kasih tau kalau kita berempat sekelompok buat tugas kesenian"
"berempat..?? Gue , Agni , elo ama siapa..??"tanya Ify lagi
"Rio"jawab Cakka singkat . Ify dan Agni saling pandang
'apa maksudnya nih gue disatuin di satu kelompok ama tuh Mr.Sok Cool'batin Ify . Dikejauhan nampak Rio yang kembali menyimpan komik Bleachnya dan menanyakan sesuatu pada Cakka yang sudah kembali duduk disampingnya
"gimana ka..??"tanya Rio
"rebes , meskipun awalnya Ify gak mau tapi ujung-ujungnya mau juga kok"jawab Cakka , Rio mengangguk kemudian kembali menekuni komiknya
"lo segitu gak sukanya yah Yo sama Ify , sampe-sampe buat nyampein hal ini aja lo nyuruh gue"Rio menutup komiknya kemudian berbalik menghadap Cakka
"gue cuman gak suka sama sikap soknya itu"
"nyehhhh...sikap soknya yang mana , Ify anaknya asik kok , baik lagi"puji Cakka , Rio hanya mendelik kesal mendengar Cakka yang secara gak langsung muji-muji Ify didepannya
"eh Ify beneran sepupu lo Ka..??"tanya Rio mengalihkan pembicaraan , Cakka hanya mengangguk
"kok bisa..?? Setau gue sepupunya Ify itu cewe deh"ujar Rio
"lo kenal sama Oliv..??"
"ya kebetulan gue pernah ketemu sama Oliv , kan tempo hari gue belajar fisika dirumah Ify . Seperti perintah Bu Ucie"terang Rio cepat sebelum Cakka salah paham
"kirain ngapelin Ify"celetuk Cakka
bukkkkk...Rio menimpuk Cakka dengan 'Bleach' yang ada ditangannya
"sontoloyo , sakit tau"ringis Cakka sambil mengusap-usap kepalanya , Rio terkekeh geli
"Yo lo kenapa sih kalau sama Ify sikap lo jutek banget , emang Ify punya salah apa sama lo..??"tanya Cakka , Rio jadi bingung sendiri karna memang dia sendiri juga gak tau alasan kenapa selama ini dia benci banget 'mungkin' selama ini sama Ify
"tau ah , gue juga bingung"
"aneh lo , ngejutekin orang tanpa alesan"
"gak gitu juga kali , ya abis Ify tuh ngeselin banget tau gak , sok leader emang sih dia ketua kelas tapi gak usah sok-sok-an udah gitu dia anaknya nyolot banget"jelas Rio berapi-api (?)
"tadi katanya gak tau alesannya apaan"
"eh gue ngomong gitu yah . Ah tau ah pokoknya gue sebel aja sama tu anak . Lo kan tau Kka , cewe-cewe 1 sekolaan pada mengagumi gue , baik sama gue , klepek-klepek sama gue , gak berani nyolot sama gue . Nah Ify..."
"yeeee....narsis lo udah kelewat batas noh , kurangin entar overdosis"sahut Cakka
"ini fakta cuy , emangnya elo"
"ganteng"sambung Cakka sambil menaikkan kerah bajunya
"kalau diliat pas lagi ngantuk"timpal Rio
"sialan lo"Cakka menoyor kepala Rio yang cekikikan
...................
Oliv terduduk lemas disudut kantin . Sambil membentangkan (?) kakinya , Oliv menggerutu karna kelelahan . Bayangin aja , bu Fatma nyuruh dia bolak balik buat nganterin LKS Fisika ke perpustakaan yang ada dilantai dua , mana letaknya dipojokan lagi alias ujung banget . Jelas aja Oliv langsung kelelahan , Nova yang niatnya pengen dimintai tolong sama Oliv ternyata ada rapat osis dadakan . Alhasil Oliv harus turun naik bolak balik ngebawa LKS-LKS Fisika yang banyaknya minta ampun . Maklum LKS yang dibawakan LKS milik semua kelas 10
"nih Liv"Oliv mendongakkan kepalanya ketika sebuah tangan menyodorkan teh kotak dingin kepadanya , Oliv ingin menerima teh kotak tersebut namun niat itu diurungkannya ketika tau orang itu adalah....
"ngapain lo kesini..??"tanya Oliv ketus sambil membuang muka
"Liv , please kasih gue kesempatan sekali aja buat ngejelasin ini semua sama lo . Gue janji , gue gak bakalan ngejar-ngejar lo ataupun ngeganggu hidup lo lagi"pinta Deva masih memelas , Oliv beranjak dari duduknya . Kemudian dengan tangan yang menyilang didada ia sedikit menundukkan wajahnya tepat dihadapan Deva
"ngomong aja sama tembok"Oliv menjauh meninggalkan Deva . Ia berjalan dengan langkah kesal dan tampang kusut . Oliv memasuki kelasnya yang masih sepi dan duduk dibangkunya
"jangan lari dari masalah Liv"Ray duduk disebelah Oliv , dibangku Nova . Ia meletakkan teh kotak dingin dihadapan Oliv . Berhubung udah haus bangettt..Oliv segera menancapkan (?) sedotan diteh kotak itu .
Sruppppppp...Oliv menyedot cepat teh kotak itu . Legaaaaaaa....bangettttt , batin Oliv
"itu tadi dari Deva , dia gak yakin lo bakal nerima kalau dia yang ngasih langsung ke elo"lanjut Ray yang dengan sukses menghentikan aksi Oliv . Tadi Ray memang gak sengaja melihat Oliv dan Deva yang entah membicarakan apa . Sumpah deh serius , Ray sama sekali gak niat ngintip apalagi nguping . Pas mau nyusul Oliv yang kayanya mau balik kekelas , tiba-tiba Deva memanggilnya . Kemudian menyerahkan teh kotak dingin itu kepada Ray untuk diserahkan lagi ke Oliv . Dengan kasar Oliv menaruh teh kotak itu dimejanya . Ia merutuki dirinya yang dengan asal menyeruput minuman dingin tadi
"lo gak bisa ngediemin Deva terus Liv . Lo harus mengambil suatu tindakan dari kisah gantung antara lo dan Deva"
"maksud lo..??"Oliv mendelik heran
"yahhh...hubungan lo sama Deva emang masih gantungkan..?? Belum ada kesepakatan putus dari lo berdua . Jangankan kesepakatan putus , ngucapin kata putus ke Deva aja belum lo lakuinkan...??"Oliv hanya diam , memang Oliv gak pernah minta putus sama Deva dan Deva juga gak bilang kalau mereka sekarang udah putus . Sambil mencoret-coret kertas dihadapannya , Oliv mencoba memahami maksud Ray
"lo sama Deva harus secepatnya nentuin Liv , putus atau ngelanjutin hubungan yang sempat rusak"ucap Ray tak yakin
"menurut gue tanpa harus gue bilang putus pun udah jelas banget kalau gue udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama Deva , yahh semenjak dia mutusin buat jadian sama Keke"sahut Oliv
"mutusin buat jadian sama Keke bukan berarti dia lebih memilih Keke ketimbang lo"
"tapi udah jelas kan dia selingkuh dibelakang gue , sama Keke pula , yang jelas-jelas selama ini selalu jadi rival gue dalam segala hal"
"oke..fine , kalau emang menurut lo gitu . Tapi lo tetep harus negasin kalau lo minta putus dari Deva , Liv"
"gue udah berkali-kali bilang ke Deva kalau gue sama dia gak ada hubungan apa-apa lagi sekarang"
"tapi lo gak ngucapin kata putus . Lo sadar gak Liv , kalau lo gak ngucapin kata putus itu sama aja lo ngebiarin Deva menyimpan harapan ke elo"Oliv diam tak bergeming , Ray menatap dalam kedua bola mata Oliv , kemudian tersenyum
"kasih dia kesempatan buat ngejelasin semuanya , setelah itu lo boleh putusin mau ngelanjutin hubungan lo atau bener-bener nyudahin semuanya sampe disini"ujar Ray lembut , sebenarnya dia sendiri gak yakin dengan ucapannya tapi gak tau kenapa kalimat-kalimat itu meluncur mulus dari mulutnya . Yang dia tau cuman satu , mencoba menjadi orang yang tidak egois untuk orang yang dicintainya dan semua ini ia lakukan 'dengan cinta'
"gue akan coba Ray"ujar Oliv membalas senyum Ray , Ray mengacak-acak poni Oliv
"gitu dong"Oliv blushing , perlakuan Ray barusan memang sukses membuatnya salting
..................
_With Love Nia Stevania_
0 komentar:
Posting Komentar