Oliv sedang menonton tv , sambil menunggu jam 4 soalnya dia baru pergi les pada jam segitu . Saat sedang seru-serunya menonton , bel rumah berbunyi ,,
Ting...tong...ting...tongg...
Oliv yang ditinggal Bik Nah kepasar segera membukakan pintu
cklekk....Oliv menarik handle pintu dan menyapa seorang pria yang tengah membelakanginya
"ehmm..."Oliv berdehem , pria itu memutar tubuhnya menghadap Oliv
"maaf...kakak cari siapa yah..??"tanya Oliv
"kenalin gue Rio"Rio mengulurkan tangannya , Oliv balas menjabat tangan Rio
"Oliv"
"emm...ini bener rumahnya Ifykan..??"Oliv mengangguk "gue temennya Ify , gue kesini ada perlu sama dia"ujar Rio
"aduhh..maaf kak , kak Ify nya lagi pergi tuh , gak tau pulangnya kapan , emm mungkin sore"
'ohh..jadi dia serius..hemm kelewatan banget tuh Ify'rutuk Rio dalam hati
"kalau boleh tau , dia pergi sama siapa...??"Oliv mengangkat bahu
"gue juga gak tau , tapi mungkin cowonya"ujar Oliv ragu . Aneh , Rio merasa hawa panas menyelimutinya , cemburukah...?? Rio menggelengkan kepalanya . Yahhh...mana mungkin ia cemburu sama...Ify
"kalau gitu gue nunggu dia disini boleh..??"Rio meminta izin
"tapi bentar lagi gue ada les lho kak"ujar Oliv gak tega
"gak papa , biar gue nunggu Ify diluar sampe dia dateng"
"emmm..kakak gak papa gue tinggal sendirian...??"tanya Oliv ragu , Rio tersenyum seperti memberikan isyarat 'gak papa'
"ya udah...duduk dulu aja kak , biar gue ambilin minum sama cemilan"Oliv mempersilahkan , Rio menurut
"maaf..ngerepotin yah Liv"
"gak papa kali kak , gue masuk dulu yah"Oliv berlalu kedalam , mengambilkan suguhan untuk Rio
...........
"jadi Oliv beneran masih jomblo kak..??"tanya Ray lagi , yah dia sudah mengulang pertanyaan ini sebanyak 3 kali
"iya Ray , dia masih jomblo . Malah setau gue belum pernah pacaran"jawab Ify gemas , kemudian ia menyeruput ice lemon tea dihadapannya . Ify masih belum menyadari kalau ada maksud tertentu dibalik pertanyaan Ray tadi
"kenapa dia gak pernah pacaran...??"Ify mengidikkan bahu
"gak tau , belum nemuin yang cocok kali . Emmm...tapi tadi sebelum kita pergi , Oliv sempet curhat gitu ke gue , kayanya sih dia lagi naksir seseorang"Ray kaget
"hahhhh..siapa kak....??"seru Ray sedikit histeris , Ify menendang pelan kaki Ray
"eh...maaf...om tante , mas mba , kakak ade"Ray tersenyum miris sambil menangkupkan kedua tangannya , ketika menyadari tatapan aneh dari pengunjung kafe lainnya
"bikin malu aja sih lo"
"sorry kak , jadi siapa..??"
"mungkin cowo misterius yang sering ngasih dia bunga , coklat sama surat kali"
.........
"kak gue pergi les dulu yah , kalau kak Ify dateng bilang aja kunci rumahnya gue titipin ketetangga"pesan Oliv kepada Rio . Sebenarnya dia gak tega juga sih ngebiarin Rio menunggu Ify sendirian dirumahnya . Apalagi , Rio harus menunggu diluar
"iya Liv , lo mau gue anter...??"Rio menawarkan , Oliv menggeleng
"gak usah kak , makasih . Gue mau mampir dulu kerumah temen gue , gue jalan yah kak , bye"Oliv pamit , kemudian melambaikan tangannya pada Rio . Rio membalas lambaian tangan tersebut hingga taksi yang ditumpangi Oliv menghilang dari pandangan . Rio menghela nafas berat . Hummmm...sudah lebih dari 30 menit ia duduk disini
.............
"Ni...Agni..."Cakka menyamakan langkah kakinya dengan Agni . Setelah berhasil , ia segera menarik tangan Agni . Mau gak mau Agni memutar balik badannya juga
"apaan sih , bisa gak lo gak ngejar gue sehariiii..aja"Agni melepas paksa pergelangan tangannya yang dikunci tangan Cakka
"siapa bilang gue ngejar lo , dari tadikan gue cuman berusaha menyamakan langkah kaki gue sama lo"sahut Cakka , Agni memutar kedua bola matanya , kesal
"udah deh gak usah basa basi , lo perlu apa sama gue..??"tanya Agni kesal
"kenapa sih lo gak mau ngebuka hati lo sekaliiiiii....aja buat gue...??"tanya Cakka dengan tampang memelas
"karna lo gak pantes dapet kesempatan itu"
"lo masih mempermasalahkan yang dulu...?? Ag , itu udah lama banget , lagian waktu itu gue masih kecil , masih kelas 2 SD"Agni terdiam , apa yang dikatakan Cakka memang benar , itu semua terjadi pada saat Cakka masih kecil
"itu semua masa lalu dan gue gak mau nginget itu lagi"jawab Agni datar , Cakka menunduk
"maaf"ucap Cakka lirih , Agni mengatur nafasnya perlahan . Kemudian berbalik meninggalkan Cakka yang masih terpaku ditempat
..........
"emmmm...jadiiii...kakak ngerestuin gak kalau gue...jadi...cowonya Oliv...''"Ray berkata malu-malu , Ify yang sedang makan tersedak karna kaget
"aduhhh...kalau makan hati-hati dong kak"Ray menyodorkan segelas air putih dihadapannya untuk Ify . Setelah merasa baik , Ify segera menanyakan maksud dari perkataan Ray tadi
"ma..ma..maksud lo...lo suka sama Oliv...??"tanya Ify lemah , Ray mengangguk , rona merah menghiasa pipinya
"hehe...iya kak , kayaknya Oliv juga suka deh sama gue , soalnya cowo yang ngasih Oliv coklat , bunga sama surat-surat itu gue"pengakuan Ray ini cukup mengejutkan Ify . Perlahan tapi pasti butiran-butiran kristal bening memenuhi pelupuk matanya . Hingga hanya dengan sekali kedip , melelehlah cairan bening itu dari asalnya
'Ray suka sama Oliv , orang yang selama ini disukain sama Ray itu Oliv , bukan gue'
"lho kok kakak nangis sih , kakak kenapa...??"Ray panik , ia menariki tissue-tissue dihadapannya dan memberikannya pada Ray
"makasih , gue gak papa kok Ray , emm..g..gguee..gue cuman kaget aja , ternyata masih ada cowo yang sayang sama ade gue dengan tulus kaya lo , semoga lo bisa ngehapus traumanya Oliv yah"Ify menyunggingkan senyum yang teramat dipaksakan
"maksud kakak...??"tanya Ray tak mengerti
"ntar juga lo tau kok Ray , tanya aja sama Oliv , dia pasti mau cerita kok sama lo"Ray mengangguk
"balik sekarang yuk Ray , kepala gue mendadak pusing"ajak Ify , dengan alasan palsunya
"iya deh kak , bentar gue bayar billnya dulu"Ray memanggil salah satu pelayang kafe dan membayarkan bill untuk pesanannnya dan Ify . Keduanya pun melangkah beriringan menuju parkiran dalam hening
Ting...tong...ting...tongg...
Oliv yang ditinggal Bik Nah kepasar segera membukakan pintu
cklekk....Oliv menarik handle pintu dan menyapa seorang pria yang tengah membelakanginya
"ehmm..."Oliv berdehem , pria itu memutar tubuhnya menghadap Oliv
"maaf...kakak cari siapa yah..??"tanya Oliv
"kenalin gue Rio"Rio mengulurkan tangannya , Oliv balas menjabat tangan Rio
"Oliv"
"emm...ini bener rumahnya Ifykan..??"Oliv mengangguk "gue temennya Ify , gue kesini ada perlu sama dia"ujar Rio
"aduhh..maaf kak , kak Ify nya lagi pergi tuh , gak tau pulangnya kapan , emm mungkin sore"
'ohh..jadi dia serius..hemm kelewatan banget tuh Ify'rutuk Rio dalam hati
"kalau boleh tau , dia pergi sama siapa...??"Oliv mengangkat bahu
"gue juga gak tau , tapi mungkin cowonya"ujar Oliv ragu . Aneh , Rio merasa hawa panas menyelimutinya , cemburukah...?? Rio menggelengkan kepalanya . Yahhh...mana mungkin ia cemburu sama...Ify
"kalau gitu gue nunggu dia disini boleh..??"Rio meminta izin
"tapi bentar lagi gue ada les lho kak"ujar Oliv gak tega
"gak papa , biar gue nunggu Ify diluar sampe dia dateng"
"emmm..kakak gak papa gue tinggal sendirian...??"tanya Oliv ragu , Rio tersenyum seperti memberikan isyarat 'gak papa'
"ya udah...duduk dulu aja kak , biar gue ambilin minum sama cemilan"Oliv mempersilahkan , Rio menurut
"maaf..ngerepotin yah Liv"
"gak papa kali kak , gue masuk dulu yah"Oliv berlalu kedalam , mengambilkan suguhan untuk Rio
...........
"jadi Oliv beneran masih jomblo kak..??"tanya Ray lagi , yah dia sudah mengulang pertanyaan ini sebanyak 3 kali
"iya Ray , dia masih jomblo . Malah setau gue belum pernah pacaran"jawab Ify gemas , kemudian ia menyeruput ice lemon tea dihadapannya . Ify masih belum menyadari kalau ada maksud tertentu dibalik pertanyaan Ray tadi
"kenapa dia gak pernah pacaran...??"Ify mengidikkan bahu
"gak tau , belum nemuin yang cocok kali . Emmm...tapi tadi sebelum kita pergi , Oliv sempet curhat gitu ke gue , kayanya sih dia lagi naksir seseorang"Ray kaget
"hahhhh..siapa kak....??"seru Ray sedikit histeris , Ify menendang pelan kaki Ray
"eh...maaf...om tante , mas mba , kakak ade"Ray tersenyum miris sambil menangkupkan kedua tangannya , ketika menyadari tatapan aneh dari pengunjung kafe lainnya
"bikin malu aja sih lo"
"sorry kak , jadi siapa..??"
"mungkin cowo misterius yang sering ngasih dia bunga , coklat sama surat kali"
.........
"kak gue pergi les dulu yah , kalau kak Ify dateng bilang aja kunci rumahnya gue titipin ketetangga"pesan Oliv kepada Rio . Sebenarnya dia gak tega juga sih ngebiarin Rio menunggu Ify sendirian dirumahnya . Apalagi , Rio harus menunggu diluar
"iya Liv , lo mau gue anter...??"Rio menawarkan , Oliv menggeleng
"gak usah kak , makasih . Gue mau mampir dulu kerumah temen gue , gue jalan yah kak , bye"Oliv pamit , kemudian melambaikan tangannya pada Rio . Rio membalas lambaian tangan tersebut hingga taksi yang ditumpangi Oliv menghilang dari pandangan . Rio menghela nafas berat . Hummmm...sudah lebih dari 30 menit ia duduk disini
.............
"Ni...Agni..."Cakka menyamakan langkah kakinya dengan Agni . Setelah berhasil , ia segera menarik tangan Agni . Mau gak mau Agni memutar balik badannya juga
"apaan sih , bisa gak lo gak ngejar gue sehariiii..aja"Agni melepas paksa pergelangan tangannya yang dikunci tangan Cakka
"siapa bilang gue ngejar lo , dari tadikan gue cuman berusaha menyamakan langkah kaki gue sama lo"sahut Cakka , Agni memutar kedua bola matanya , kesal
"udah deh gak usah basa basi , lo perlu apa sama gue..??"tanya Agni kesal
"kenapa sih lo gak mau ngebuka hati lo sekaliiiiii....aja buat gue...??"tanya Cakka dengan tampang memelas
"karna lo gak pantes dapet kesempatan itu"
"lo masih mempermasalahkan yang dulu...?? Ag , itu udah lama banget , lagian waktu itu gue masih kecil , masih kelas 2 SD"Agni terdiam , apa yang dikatakan Cakka memang benar , itu semua terjadi pada saat Cakka masih kecil
"itu semua masa lalu dan gue gak mau nginget itu lagi"jawab Agni datar , Cakka menunduk
"maaf"ucap Cakka lirih , Agni mengatur nafasnya perlahan . Kemudian berbalik meninggalkan Cakka yang masih terpaku ditempat
..........
"emmmm...jadiiii...kakak ngerestuin gak kalau gue...jadi...cowonya Oliv...''"Ray berkata malu-malu , Ify yang sedang makan tersedak karna kaget
"aduhhh...kalau makan hati-hati dong kak"Ray menyodorkan segelas air putih dihadapannya untuk Ify . Setelah merasa baik , Ify segera menanyakan maksud dari perkataan Ray tadi
"ma..ma..maksud lo...lo suka sama Oliv...??"tanya Ify lemah , Ray mengangguk , rona merah menghiasa pipinya
"hehe...iya kak , kayaknya Oliv juga suka deh sama gue , soalnya cowo yang ngasih Oliv coklat , bunga sama surat-surat itu gue"pengakuan Ray ini cukup mengejutkan Ify . Perlahan tapi pasti butiran-butiran kristal bening memenuhi pelupuk matanya . Hingga hanya dengan sekali kedip , melelehlah cairan bening itu dari asalnya
'Ray suka sama Oliv , orang yang selama ini disukain sama Ray itu Oliv , bukan gue'
"lho kok kakak nangis sih , kakak kenapa...??"Ray panik , ia menariki tissue-tissue dihadapannya dan memberikannya pada Ray
"makasih , gue gak papa kok Ray , emm..g..gguee..gue cuman kaget aja , ternyata masih ada cowo yang sayang sama ade gue dengan tulus kaya lo , semoga lo bisa ngehapus traumanya Oliv yah"Ify menyunggingkan senyum yang teramat dipaksakan
"maksud kakak...??"tanya Ray tak mengerti
"ntar juga lo tau kok Ray , tanya aja sama Oliv , dia pasti mau cerita kok sama lo"Ray mengangguk
"balik sekarang yuk Ray , kepala gue mendadak pusing"ajak Ify , dengan alasan palsunya
"iya deh kak , bentar gue bayar billnya dulu"Ray memanggil salah satu pelayang kafe dan membayarkan bill untuk pesanannnya dan Ify . Keduanya pun melangkah beriringan menuju parkiran dalam hening
0 komentar:
Posting Komentar