-- Memories --
Part 6
Tes...tes...tessss...secara satu persatu rintik-rintik hujan
membasahi bumi, perlahan mulai
berubah menjadi deras. Aku yang berniat kembali ke aula terpaksa
menghentikan langkahku tepat didepan pintu kelas -masih- VIIId. Aku memperhatikan rinai-rinai hujan yang
beramai-ramai menyerbu permukaan tanah. Menciptakan aroma khas yang biasa ku
cium saat hujan tiba.
Aahhhhh....tiba-tiba saja aku teringat salah satu moment
terindah -menurutku- yang terjadi
saat hujan...
......
Pertengahan 2008-2009
Beberapa temanku terlihat sibuk mempersiapkan peralatan
mereka. Rencanya siang ini mereka akan mendapatkan penyuluhan khusus untuk
anggota PMR. Sialnya aku bukanlah anggota PMR dan sahabat-sahabatku adalah
anggota PMR. Dengan demikian aku akan melewati hari ini tanpa mereka.
Hadewww...bagaimana bisa? Aku sudah terbiasa menghabiskan hariku disekolah
bersama mereka dan bisa ku pastikan semua akan menjadi membosankan tanpa mereka.
"Fy, kita tinggal
yah. Loe nggak papa kan?" tanya Shilla, terlihat sekali dari
tampangnya kalau dia tidak tega meninggalkan ku sendiri.
"Iya! Nggak papa
kok.." jawabku, sedikit berbohong sih. Padahal aku sedang memikirkan,
bagaimana nanti aku menghabiskan istirahatku tanpa mereka? Bagaimana aku
mengikuti pelajaran tanpa mereka? Bagaimana coba?
"Ehehee..atau elo,
gue titipin ke Dayat aja kali yah.." celetuk Sivia.
"Loe pikir gue
anak kecil pake dititipin ke pacar lo segala.."
Tawa Zahra meledak.
"Ahahaa...loe emang bukan anak kecil tapi anak besar yang masih kecil."
ujarnya. Aku cengo, yang lain melongo.
"Nyehhh..jayus lo
Ra."
"Kepada seluruh
anggota PMR...diharapkan segera berkumpul dilapangan!" suara yang
berasal dari pengeras suara itu terdengar jelas sampai ke
kelasku. Semua penghuni kelasku yang juga anggota PMR mulai bergegas menuju
lapangan.
Zahra membuka resleting tasnya dan mengambil buku tugas miliknya. "Fy, gue titip buku PR gue yah, hari ini dikumpul, kan?"
ujarnya sambil menyerahkan
buku bersampul coklat. Shilla, Sivia dan Angel mengikutinya.
"Gue juga yah.."
ujar mereka bersamaan, aku
hanya mengangguk kecil dan sedetik kemudian mereka menghilang dari pandanganku.
"Huhhh...sendiri
deh.."
***
Jam pelajaran pertama yang berlangsung selama 3 jam hari ini
sukses ku lalui dengan membosankan. Aku lebih memilih untuk mengisi LKS
daripada mendengarkan penjelasan guruku didepan kelas.
Tettt...tett..
Akhirnya bel
isitirahat berbunyi. Dan sekarang saatnya jajan! seru ku dalam hati,
setelah merapikan peralatan tulisku. Tapi, sama siapa? Masa sendiri?
Aku mengeluh dalam hati. Tapi mau bagaimana lagi, daripada
kelaparan lebih baik aku mencari makan meskipun sendiri. Aku berjalan malas
menuju salah satu warung kecil disamping sekolahku. Warung itu sudah menjadi
langgananku untuk makan saat istirahat, apalagi aku dan penjaga warung itu
sudah saling mengenal sejak aku masih SD.
"Seperti biasa
yah, Fy?" tanya penjaga warung tersebut kepadaku. Aku tersenyum dan
mengangguk, penjaga warung ini memang hafal betul dengan minuman kesukaanku.
Pop ice moccacino....
Langit mendung hari ini mulai mengeluarkan titik-titik
kecil. Untung hanya rintik, kalau hujan gimana aku mau balik ke sekolah,
pikirku dalam hati sambil terus memperhatikan rintik hujan, aneh memang.
"Fy, traktir gue
dong Fy! Yah..yah?" pinta Dayat yang datang tiba-tiba. Tanpa meminta
persetujuanku terlebih dahulu, ia langsung mengambil sebungkus cemilan dan
memesan segelas pop ice.
"Boleh yah Fy~"
pintanya lagi dengan tampang yang dibuat se-memelas mungkin, aku mengangguk
pasrah. "Dibayarin sama Ify yah, mbak."
ujarnya kepada penjaga warung.
"Eh Vin, loe mau
pesan apa?" tanya Dayat pada Alvin yang baru ku sadari kehadirannya.
"Pop ice coklat
aja, mbak." ujar Alvin.
Aku menunggu pesananku sambil duduk disalah satu bangku.
Tiba-tiba, Dayat bersenandung.
"Pandangan
pertama...awal aku berjumpa~" senandung Dayat sambil mesem-mesem.
Jelas sudah ia menggodaku, apalagi saat ku perhatikan ternyata saat ini
posisiku bisa dibilang berhadap-hadapan dengan Alvin meskipun dibangku yang
berbeda. Aku duduk dikursi
yang terletak disamping kiri sedangkan Alvin disamping kanan dan
ditengah-tengah kami ada Dayat yang sedang bernyanyi.
Anehh..nggak biasanya Alvin diam, bukan hanya diam malah,
tapi juga terkesan..malu-malu?
To be continue
-----
0 komentar:
Posting Komentar