A homepage subtitle here And an awesome description here!

Senin, 30 Desember 2013

2013.......



Hi everyoneeeee ada yang kangen sama gue? Ah! I mean kangen sama postingan-postingan gue yang kadang gaje dan nyebelin abis…hehe
Nggak kerasa yah 2014 udah di depan mata! So say goodbye to 2013….beserta kenangan di dalamnya, teruntuk, kau….dan dirinya.. #eaa #salahfokus
Hem, jadi berhubung gue baru balik dari mager, dan rada awkward buat nulis lagi, rada not idea buat mosting apa, mungkin lebih baik gue membahas persoalan seputar ‘2013’ sipppp kayak ask.fm gitu ya..haha

2013 itu…

Waw banget yah, bayangin! Seorang yang mestinya menegak kan hukum, dan memutuskan suatu hukuman untuk tersangka justru berbalik menjadi seseorang yang di adili. Nemuin kasus pejabat, anggota DPR,  jadi seorang koruptor sih udah biasa, tapi ketika seorang jaksa yang ikut kena…miris aja sama Indonesia..ckck

Terus, ketika cewek-cewek dengan (gue bilang) bangganya masuk infotaiment demi sebuah sensasi yang mengatasnamakan, ‘korban lelaki’. Di mulai dari cewek-cewek korbannya Vicky, yang menurut gue aneh banget aja, demi mendapatkan ‘permintaan maaf’ dari Vicky mereka rela ngebongkar aib masa lalu. Termasuk mereka yang katanya ngongkosin hidup Vicky *apa mereka ga mikir kalau mereka baru aja menceritakan betapa bodohnya mereka yang rela keluar duit buat cowok macam Vicky? Gue sih malu-_-*
Tapi lucunya, bukannya sibuk menuntut ‘permintaan maaf’ itu dengan ngedatangein Vicky/keluarganya Vikcy langsung, mereka justru nongol di stasiun tv sana sini lengkap dengan full make up.
Atau soal Anggita yang dengan santainya mengakui pernah punya hubungan special dengan Enji hingga berujung….seolah-olah apa yang dia lakuin itu cuman dosa kecil nggak penting-_-
Sensasi kan? Mendongkrak popularitas dengan cara yang nggak banget. Kayak Soimah dong, doi bilang, “kalau saya emang udah ga punya kemampuan daripada jual sensasi lebih baik saya pulang kampong.” Tuhhh artis yang berkualitas gitu u.u

Atau, jaman dimana anak-anak eksis pada di bully HAHA ini nggak merujuk ke gue lho *eh ya gitu banyak banget di ask.fm, anak yang eksis abis entah karena alasan apa pasti bakal dapet ask berupa kalimat-kalimat bullyan, hinaan, cacian dan segala macamnya. Mereka ngatain si eksis ini loser and etch, padahal ga nyadar mereka pun lebih loser karena ngebully nya pake anonym. Niat songong setengah-setengah gitu yah…ahaha

Ada juga, account-account di ask.fm yang diperuntukan untuk ngeshare account-accountnya anak eksis. Semacam mengkotak-kotak-kan nggak sih? Kasian sama yang ngerasa nggak eksis deh, mungkin aja dia jadi minder. Menurut gue agak nggak penting gitu yah hehe
Emh, di taun ini gue juga sering banget nemuin keluhan para pelajar Indonesia karena mata pelajaran yang banyak, dan PR yang menumpuk. Kemudian membandingkan dengan guru maprl mereka yang hanya mengajar satu mata pelajaran. Dan akhirnya muncul kalimat, “kita dipaksa menguasai sekian banyak mapel, sedangkan guru cuman satu mapel.” Semacam merasa not fair.. INI FIX LOL!

Kenapa?
- Mereka pelajar, bukannya memang tugas wajibnya itu belajar? Mereka membandingkan dengan guru mereka, apa mereka lupa? Guru mereka juga dulunya pelajar, sama seperti mereka yang harus mengerjakan sekian banyak tugas atau menghadapi berbagai macam mata pelajaran.

- Mereka  pengen dikasih waktu senggang, waktu belajar tidak diforsir, tapi begitu UN/UAS/UH dapet nilai rendah pada ngeluh juga.

- Mereka nggak suka dengan larangan sekolah tentang kaus kaki pendek, kemeja yang keluar, atau rambut yang diwarna yang menurut mereka nggak ada hubungannya dengan kenyamanan belajar. Padahal, bukannya hal-hal seperti itu termasuk bagian dari pembelajaran? Soal attitude, kerapian dan kesopanan. Bukannya kebersihan itu sebagian dari iman?

- Mereka protes panjang lebar soal bimbel dan lain sebagainya tapi punya banyak waktu (yang bahkan harus sampe nyuri-nyuri waktu sekolah #re.bolos) untuk online, clubbing, party and etch.
Dan lain sebagainya deh. Jadi, kadang muncul pertanyaan di otak gue, “para pelajar ini sebenarnya mau apa? Dapet nilai tinggi tanpa belajar dan punya banyak waktu untuk having fun? Jadi pengangguran aja kalau gitu, hehe..”

Anak sekolah bukannya mikirin gimana caranya nambah nilai, justru sibuk minta tolong ke temen untuk dibikinin akun ini-itu. Biasanya jaman dulu kita satu sama lain nanya soal pelajaran, sekarang nanya gimana caranya mainin socmed ini, download itu dan lain sebagainya…
Anak jaman sekarang galau lebih cepat. Miris aja, waktu yang mestinya bisa dipake buat belajar biar nilainya tambah bagus justru ke buang buat mikirin doi yang sama sekali udah nggak perduli sama dia, mana mikirnya sambil nangis dipojokan kamar (?)

MAKE UP MAKSIMAL! Dan baju kekurang bahan…. OMG in fix nggak banget! Dimana anak-anak yang mestinya tampil lucu dengan muka polos tanpa blush on, eye shadow, mascara, eye liner dan semacamnya trus outfitnya baby doll gituuuu justru mulai jarang… Ah, yang SMP aja tanpilnya udah kayak tante-tante mau arisan dengan kostum baju-belum-jadi-tapi-udah-ngebet-pengen-dipake-jadi-langsung-diambil-dari-tukang-jahit HAHAApissss. Gimana nggak dikatain cabe-cabean? Okay anggap aja ini hukum sebab-akibat. Sebab lo dandan menor plus act like a jaby, akibatnya dikatain cabe-cabean HAHA maaf-_-v

By the way, di taun ini anak-anak semakin mendapatkan fasilitas yang nggak semestinya gitu yah… banyak anak di bawah umur yang udah di kasih smartphone, laptop + fasilitas internetnya… coba bayangkan, gimana anak-berkacamata-diusia-dini-nggak-menjamur, dan kejahatan-kejahatan s*ksual dibawah umur jadi meraja lela? Mereka yang mestinya megang buku cetak atau sempoa justru dikasih lebih dari itu…hehe
AH! Sebenernya masih banyak persoalan 2013 yang pengen gue share disini, tapi yang ketuang cuman segini. Cukup dulu aja kali yah…hehee

SAMPAI JUMPA DI 2014!

p/s : Semoga 2014 anak-anak Indonesia benar-benar akan bertingkah, berpenampilan benar-benar sesuai umurnya, dan menggunakan fasilitas berdasarkan porsi dan umurnya hehe

#muchlove!

@niyaaarasyied